Wahyu - (Roma 1, Ibrani 1 & 4, Yohanes 16) - Kehidupan Kristiani: Pelajaran 5
Copr. 2009, Bruce N. Cameron, diterjemahkan oleh Debbie Jacobs. Semua referensi Alkitab dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru ©1974 Lembaga Alkitab Indonesia, kecuali disebutkan lain. Saran jawaban terdapat di dalam tanda kurung. Pengajar diasumsikan menggunakan papan tulis atau alat peraga lainnya dalam membawakan pelajaran. Pelajaran ini dapat dilihat di http://www.GoBible.Org/indonesian.
Pendahuluan: Apakah masuk akal bahwa hal yang kompleks seperti alam semesta atau bahkan sekompleks saudara terjadi begitu saja? Bukankah lebih masuk akal untuk percaya bahwa Jaguar (mobil) dirakit oleh simpanse (hewan) dibanding percaya bahwa alam semesta terjadi secara kebetulan? Pertanyaan yang lebih masuk akal adalah seperti berikut ini: Allah seperti apa yang kita miliki? Apakah Ia telah berketetapan untuk berbicara kepada manusia dan memberitahu mereka tentang diri-Nya? Bagaimana kita bisa menemukan pekabaran-Nya? Mari selami pelajaran Alkitab kita dan lihat apa ungkapannya terhadap pertanyaan-pertanyaan ini!
- Beberapa Perkara Begitu Jelas!
- Baca Roma 1:18-19. Manakala sebuah ayat dimulaikan dengan ìmurka Allahî serta-merta saya menyembunyikan kepala! Sebenarnya, apa yang membuat Allah gusar di sini? (Allah berang kepada orang-orang yang menyembunyikan kebenaran-Nya. Kemungkinan yang Paulus maksudkan adalah: 1) Orang jahat mengingkari Allah karena perbuatan jahat mereka cenderung menyembunyikan kebenaran tentang Allah; atau, 2) Orang yang mengingkari keberadaan Allah melakukannya karena mereka jahat.)
- Baca Roma 1:20. Mengapa orang jahat jelas-jelas salah mengenai Allah? (Keberadaan Allah nyata dari apa yang Ia telah ciptakan.)
- Apakah saudara setuju bahwa ciptaan mengungkapkan Allah? (Hari Sabat yang lalu saya melihat film yang menakjubkan tentang hal ini. Pembicaranya adalah Louis Giglio and judul filmnya adalah ìHow Great is Our Godî [Betapa Agungnya Allah Kita]. Saudara dapat melihat bagian pertamanya di YouTube: http://www.youtube.com/watch?v=_82lZ2PpYQE&feature=related)
- Perhatikan bahwa Paulus juga mengatakan ìsehingga mereka tidak dapat berdalih.î Berdalih dari apa? Mempercayai Allah, ataukah mempercayai bahwa Allah memiliki pekabaran bagi kita? (Ucapan Paulus tentang ìsifat ilahiî Allah membuktikan bahwa alam menyampaikan sejumlah pekabaran moral.)
- Baca Roma 1:21-23. Apakah kebenaran luhur pertama yang bisa kita pelajari dari ciptaan? (Bahwa karena adanya Allah Pencipta, kita perlu memuliakan Dia dan berterimakasih kepada-Nya atas ciptaan. Beranjak dari situ maka secara logika hal berikutnya adalah kita tidak akan menyembah gambaran dari sesuatu yang diciptakan. Sebagai gantinya kita harus menyembah Sang Pencipta itu sendiri.)
- Coba kita loncat beberapa ayat ke bawah dari argumentasi Paulus untuk melihat bagaimana ia kemudian menerapkan hal ini. Baca Roma 1:26-27. Apa yang Paulus maksudkan dengan ìpersetubuhan yang wajar?î (Menyiratkan hakekat tentang bagaimana kita diciptakan.)
- Bagaimanakah penciptaan mengajarkan kita bahwa praktek homoseksual itu salah? (Saya mendengar sebuah permintaan yang berapi-api untuk mengumpulkan uang demi perbaikan lingkungan agar beruang kutub tidak punah. Dugaan saya, secara logika, bahwa salah satu dari isu ìlingkunganî-nya adalah memberitahu beruang kutub agar menjauhi homoseksualitas. Tentu saja di benak para pencari dana ini tidak ada hal yang seperti itu. Namun, saya yakin saudara paham apa maksud Paulus dengan ìpersetubuhan yang wajar.î)
- Juru Bicara!
- Baca Ibrani 1:1. Menurut ayat ini, bagaimanakah Allah berkomunikasi dengan manusia? (Melalui nabi-nabi-Nya.)
- Perhatikan perubahannya. Paulus menyuruh kita melihat sekeliling dan temukan pekabaran dari Allah. Ibrani mengatakan bahwa Allah berbicara melalui nabi-nabi. Argumen tentang penciptaan sudah nyata. Alasan ìnyataî apa yang kita miliki untuk meyakini bahwa para nabi memang berbicara bagi Allah? (Dua hal. Pertama, jika ciptaan menjadi bukti adanya Pencipta, bukankah wajar jika sang Pencipta ingin berkomunikasi dengan kita? Kedua, pekabaran dari nabi-nabi itu konsisten. Jika sekumpulan orang egois selama berabad-abad dalam kebohongannya mengaku berbicara bagi Allah, maka tentunya akan ada banyak pekabaran karena ada banyak pembawa kabar. Pekabaran yang konsisten menyatakan adanya sumber yang sama.)
- Baca Ibrani 1:2-3. Mengapa kita perlu meyakini bahwa Yesus itu Allah? (Pertama, Yesus mengaku sebagai Allah (Matius 26:63-64; Yohanes 12:44-46). Kedua, kebangkitan-Nya berada di luar jangkauan kekuasaan dan wewenang manusia. Ini jelas merupakan kesanggupan ìAllah.î)
- Apakah pekabaran dari Allah yang kita terima melalui Yesus? (Yesus mengatakan bahwa jika kamu mengenal Aku, kamu mengenal Bapa. Yohanes 8:19. Jika kita mempelajari kehidupan Yesus, kita akan memahami hakekat Allah.)
- Cari!
- Baca Ibrani 4:12-13. Berapa dari antara saudara-saudara bisa menyatakan bahwa Alkitab di rumah saudara itu ìhidup dan aktifî bukannya ìpengumpul debu?î
- Perhatikan ungkapan ìia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.î Pokok bahasan kita adalah apakah Allah menyatakan diri-Nya kepada kita. Menurut ayat ini, apa peran yang Alkitab mainkan dalam wahyu ini? (Semua kita memiliki pemikiran dan sikap mengenai bagaimana kita harus hidup dan memperlakukan orang lain. Alkitab menguji pemikiran dan sikap ini dengan standar perilaku Allah.)
- Pernahkah saudara mengatakan, ìSeandainya saja Allah mau mengungkapkan kehendak-Nya padakuî atas apa saja yang paling diminati saudara pada saat tersebut?
- Jika jawabannya ìYa,î sudahkah saudara mencari Allah kata tentang topic tersebut di dalam Alkitab? Jika tidak, apakah saudara benar-benar ingin mengetahui kehendak Allah?
- Baca 2 Timotius 3:16-17. Apakah yang menjadi sumber Alkitab? (Allah.)
- Apa peran yang Alkitab mainkan dalam mengungkapkan kehendak Allah bagi hidup kita? (Frasa ìmengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidikî sepertinya sudah mencakup seluruh aspek kehidupan.)
- Dengarkan!
- Baca Yohanes 16:7-9. Siapakah ìPenghiburî itu? (Roh Kudus.)
- Apakah Richard Dawkins (seseorang yang tidak percaya akan Allah) terusik dengan dosanya? (Perhatikan bahwa ayat 9 mengatakan bahwa bahkan orang ateis pun diinsafkan oleh Roh Kudus! (Atau setidaknya orang yang tidak percaya akan Yesus.))
- Baca Yohanes 16:10-11. Apakah dahulu saudara sudah insaf akan dosa-dosa saudara? Apakah dahulu saudara sudah insaf mengenai apa yang seharusnya saudara lakukan terhadap dosa saudara?
- Jika saudara menjawan ìYa,î terhadap salah satu dari pertanyaan ini, apakah ini menjadi bukti tambahan bahwa Allah ada dan Ia secara aktif terlibat dalam berkomunikasi dengan manusia?
- Ada masalah lain yang dihadapi kaum evolusionis. Mengapa kita hendak memperkembangkan kata hati? Mengapa ìonggokan dagingî yang mengontrol fungsi-fungsi tubuh kita memiliki pemikiran yang melampau apa yang diperlukan untuk bertahan hidup?
- Apakah sumber dari kata hati kita? Jika kita tidak memperkembangkannya tentunya hal itu mencerminkan kekuatan yang melampaui manusia, bukan?
- Baca 1 Timotius 4:1-4. Bisakah kita memiliki kata hati yang cacat? Kata hata yang menyuruh kita untuk tidak melakukan hal-hal yang secara sempurna bisa dilakukan?
- Bagaimana saudara membedakan pikiran saudara sendiri dengan Roh Kudus yang berbicara kepada saudara?
- Bagaimana saudara membedakan ìroh-roh penyesat dan ajaran-ajaran setanî dan Roh Kudus yang berbicara kepada saudara?
- Baca Matius 12:31-32. Apakah hujat terhadap Roh Kudus itu? Apakah ada kaitannya dengan mempertukarkan pekabaran Roh Kudus dengan pikiran kita sendiri atau mempertukarkannya dengan godaan si jahat? (Untuk menjawab hal ini, kita perlu melihat latar belakangnya.)
- Baca Matius 12:22-24. Apakah yang Yesus bicarakan saat Ia menyebut tentang berbicara melawan Roh Kudus? (Yesus mengamarkan orang-orang yang mempertalikan pekerjaan Roh Kudus dengan pekerjaan Setan.)
- Mengapakah hal ini merupakan dosa yang tak dapat diampuni? Mengapakah berbicara buruk tentang satu bagian dari Trinitas itu lebih buruk dari pada berbicara buruk tentang bagian lainnya dari Trinitas?
- Baca 1 Samuel 3:12-14. Allah memberikan pekabaran melalui Samuel kepada Imam Besar Eli mengenai anak-anak Eli, yang menjadi imam. Apakah ini juga merupakan contoh lain dari dosa yang tak dapat diampuni? Jika ya, ada berapa banyak dosa yang tidak dapat diampuni? (Saya pikir pada hakekatnya tidak ada dosa yang tidak dapat diampuni. Ingat bahwa anak-anak Eli bertanggung jawab dalam upacara kaabah untuk pengampunan dosa. Mereka menangani bagian penting dari proses pengampunan dosa. Karena mereka telah merusak proses tersebut, mereka tidak bisa diampuni. Gagasan yang sama berlaku dengan ìmendukakanî Roh Kudus. Ini merupakan bagian penting dari proses pengampunan dosa – membuat kita insaf akan dosa. Karenanya, jika kita menolak Roh Kudus, kita merusak proses pengampunan dosa.)
- Baca Titus 1:15-16. Jika saudara merusak kata hati saudara, apakah saudara terperosok ke dalam sebuah tempat di mana, pada prakteknya, dosa saudara tidak dapat diampuni karena saudara telah merusak prosesnya?
- Setelah mantap pengertian kita bahwa kita dapat merusak pekerjaan Roh Kudus, mari kita kembali ke soal yang belum dijawab tadi mengenai dapatkah kita membedakan pekabaran Roh Kudus yang datang lewat kata hati kita dan pekabaran lainnya? (Baca ulang Yohanes 16:15. Roh Kudus mendapatkan pekabaran-Nya dari Allah. Karenanya, pekabaran dari Roh Kudus haruslah sejalan dengan pekabaran lain dari Allah – yang diungkapkan lewat Alkitab, nabi-nabi yang benar dan alam.)
- Bagaimana tingkat kewaspadaan saudara atas pekabaran dari Roh Kudus? Dapatkah saudara mendengarnya dengan jelas? Ataukah pekabaran tersebut hampir-hampir tidak dapat ditangkap?
- Sobat, kita memiliki Allah yang ingin mengkomunikasikan kehendaknya kepada kita. Maukah engkau mencari pekabaran-Nya dan menyelaraskan kehidupanmu dengan pekabaran-pekabaran tersebut? Maukah engkau mendengarkan Roh Kudus dan membuka diri terhadap tuntunan-Nya?
Pekan depan: Dosa
FONTE: http://www.gobible.org/indonesian/553.htm