sábado, 26 de julho de 2008

Untuk Masa Seperti Ini: Rasul Paulus

<--

Untuk Masa Seperti Ini: Rasul Paulus

(Kisah 22)

Agen-agen Pengharapan: Pelajaran 1

 

Copr. 2008, Bruce N. Cameron, diterjemahkan oleh Debbie Jacobs. Semua referensi Alkitab dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru ©1974 Lembaga Alkitab Indonesia, kecuali disebutkan lain. Saran jawaban terdapat di dalam tanda kurung. Pengajar diasumsikan menggunakan papan tulis atau alat peraga lainnya dalam membawakan pelajaran. Pelajaran ini dapat dilihat di http://www.GoBible.Org/indonesian.

Pendahuluan: Apakah saudara pernah perhatikan bahwa di dalam Alkitab ada pola di mana Allah gemar bekerja dengan perantaraan kelemahan? Peperangan-peperangan yang diceritakan di Perjanjian Lama dimenangkan oleh para serdadu yang jumlahnya lebih sedikit (Hakim-hakim 7) atau berangkat menuju medan perang didahului oleh paduan suara (2 Tawarikh 20). Dalam 1 Korintus 1:27-29 Allah dengan gamblang mengatakan bahwa Ia menggunakan hal-yal yang dipandang bodoh dan lemah oleh dunia untuk mengalahkan hikmat dan kekuatan duniawi manusia. Mengapa? Allah tidak ingin manusia keliru tentang siapa yang berada di balik kemenangan tersebut. Jika saudara orang Kristen dan biasanya beranggapan bahwa diri saudara lemah dan bodoh, ini berita baik namanya. Bagaimana dengan yang lainnya yang tidak suka menganggap diri lemah atau bodoh dalam banyak kesempatan? Inilah berita baik dalam mempelajari kehidupan rasul Paulus. Ia seorang yang pintar dan berpengalaman dan Allah melakukan perkara-perkara besar melaluinya. Mari selami pelajaran kita tentang Paulus untuk mengetahui lebih jauh!
  1. Paulus – Hari-hari Permulaan
    1. Baca Kisah 22:2-3. Di manakah Paulus dibesarkan? (Ia mengatakan "di kota ini." Kisah 21:31 menunjukkan bahwa ini di Yerusalem.)
      1. Siapakah pembimbing utama Paulus? (Gamaliel.)
        1. Apa yang saudara ketahui tentang dia? (Ia "sangat dihormati oleh seluruh orang banyak." Kisah 5:34. Ia seorang dosen terkemuka. Pokoknya Paulus menimba ilmu di universitas "papan atas.")
    2. Baca Galatia 1:14. Bagaimana Paulus dibandingkan dengan orang-orang Yahudi yang sebaya dengannya? (Ia seorang rabbi muda yang terkemuka.)
    3. Baca Kisah 22:4-5. Siapakah yang dikenal Paulus? (Ia tidak saja mengenal Imam Besar dan anggota Majelis (Sanhedrin), ia juga merupakan utusan resmi yang ditugaskan untuk menumpas pengikut-pengikut Yesus.)
      1. Seberapa ambisiuskah Paulus itu? (Ia mengatakan bahwa ia giat bekerja dan membunuh orang Kristen. Saudara pasti tidak mau berada dalam kejarannya!)
  2. Paulus – Yang Terpilih
    1. Baca Kisah 22:6-8. Mengapakah Paulus (Saul) memanggil suara yang keluar dari cahaya itu "Tuhan?" (Jelas Paulus menganggap bahwa kejadian ini supranatural. Ini bukanlah kilat yang menyambar atau Paulus yang mendadak pusing dan pening.)
    2. Baca Kisah 22:10. Sementara membaca kisah ini, apa yang membuat saudara beranggapan bahwa ini kejadian sungguhan (selain dari fakta bahwa cerita ini terdapat di dalam Alkitab)? Apa yang membuat saudara beranggapan bahwa inilah yang benar-benar terjadi pada Paulus? (Bayangkan saudara jebolan sekolah terbaik, di kalangan teman-teman saudara berada di jajaran teratas, kenal semua penguasa dan menjadi wakil resmi mereka. Apakah saudara akan meninggalkan semua ini? Tentu saja tidak. Paulus percaya bahwa Yesus berbicara kepadanya dan memberinya tugas dan petunjuk baru dalam hidupnya.)
      1. Bagaimana kalau kejadian ini disandingkan dengan kehidupan Amerika modern? (Saudara lulusan Fakultas Hukum dari Yale, menjadi staff Gedung Putih dan penasihat Presiden. Satu hari saat saudara sedang menjalankan tugas untuk sang Presiden, sesuatu yang supranatural terjadi dan saudara beranggapan bahwa saudara harus menjadi misionaris di Irak – hal yang sangat jauh dari zona kenyamanan (dan keamanan) saudara!)
    1. Dalam bagian pendahuluan, kita telah menyinggung bagaimana Allah biasa memilih orang-orang yang lemah dan bodoh sebagai alat-Nya untuk mengalahkan orang-orang jahat di bumi. Mengapa Ia memilih Paulus? (Kabar baiknya adalah saudara tidak perlu menjadi lemah atau bodoh untuk melakukan perkara-perkara yang besar bagi Allah. (Sekalipun di awalnya saudara mungkin harus terlempar dari kuda tunggangan.) Alasan mengapa Allah memilih Paulus adalah karena ia "giat bekerja" bagi Allah. Hanya saja ia salah arah.)
  1. Paulus – Misi yang Diembah
    1. Baca Kisah 22:17. Tempatkan diri saudara pada posisi Allah untuk sejenak saja. Jika saudara menugaskan sesuatu kepada Paulus, apakah saudara tidak akan mengirimnya ke tempat yang ia kenal, mempunyai hubungan dengan pemuka-pemuka di tempat tersebut  dan amat mengetahui agama setempat? (Allah mengatakan Ia melakukan apa yang tampaknya tidak logis karena Ia tahu bahwa orang-orang setempat tidak akan menerima kesaksian Paulus.)
      1. Baca Kisah 22:19. Apakah Paulus memperdebatkan hal ini dengan Allah? (Itulah yang saya tarik dari jawaban Paulus: Paulus mengatakan, "Tunggu sebentar. Orang-orang ini kenal saya dan tahu bahwa saya ada di pihak mereka. Mereka akan mendengarkan saya.)
    2. Baca Kisah 22:21. Apakah Allah memperdebatkan hal ini dengan Paulus. (Tidak. Ia hanya mengatakan "Pergilah!")
      1. Apakah yang terjadi dengan keunggulan duniawi yang ada pada Paulus? Apakah ada pelajaran yang bisa kita tarik dari sini? (Paulus adalah seorang yang berbakat dan terdidik, namun banyak dari "hubungan-hubungan lama"nya yang Allah tinggalkan di belakang. Ia sekarang menuju daerah baru. Manakala Allah dengan jelas mengatakan "Pergilah" kita harus pergi sekalipun logikanya kita tidak pahami.)
    3. Baca Kisah 22:22. Kalau saudara mencermati cerita yang Paulus paparkan dalam Kisah 22:1-21 bagian mana yang menyebabkan orang Yahudi memutuskan bahwa Paulus itu bajingan yang harus dihabisi nyawanya? (Sepertinya "titik penentunya" adalah saat ia mengatakan ia diutus sebagai misionaris bagi orang bukan Yahudi.)
      1. Mengapa hal tersebut menimbulkan amarah yang amat sangat? (Bagian dari pernyataan Paulus bahwa orang Yahudi tidak akan menerimanya mungkin tidak akan menjadikan mereka berang. Mereka memang tidak menerimanya. Tidak perlu dipertengkarkan. Maka tentulah gagasan bahwa ia akan pergi kepada orang bukan Yahudi untuk membagikan pengenalan akan Allah yang menimbulkan amarah mereka.)
        1. Jika hal ini amat membuat berang orang Yahudi, apa yang dikatakan di sini mengenai apa yang selama ini Paulus pikirkan? (Bahwa sebelumnya ia beranggapan bahwa ini merupakan gagasan yang buruk.)
        2. Pelajaran apa yang bisa kita ambil di sini untuk hidup kita dan bekerja bagi Allah? (Allah memberi Paulus tugas yang tidak akan dipilihnya dan sejauh ini tidak sesuai dengan karirnya. Ini tidak saja menjadi pelajaran praktis bagi kita, tapi juga mendukung kebenaran cerita ini.)
      1. Apakah Paulus berhenti membawakan kabar injil bagi orang Yahudi? (Baca Kisah 13:43-47. Paulus pergi "lebih dahulu" kepada orang Yahudi. Namun, ia paham bahwa misinya adalah untuk menjadi "terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.")
        1. Masuk akalkah hal ini? Mengapa tidak memfokuskan misi saudara sejak awal? (Masuk akal karena Kekristenan bukan sepenuhnya agama baru – sama sekali tidak. Paulus mengkhotbahkan bahwa Yesuslah Mesias yang dinanti-nanti itu. Ia adalah penggenapan dari nubuatan Perjanjian Lama dan upacara-upacara. Orang Yahudi, lebih dari yang lainnya, seharusnya dengan mudah memahami hal ini. Dengan orang Yahudi saudara tidak perlu harus mulai dari "nol".)
  1. Paulus – Manusia
    1. Baca Kisah 15:36-40. Apakah pahlawan-pahlawan Alkitab selalu akur? (Sepertinya tidak.)
      1. Apakah hal seperti itu oke-oke saja?
      2. Siapakah yang salah di sini? (Baca 2 Timotius 4:11. Dalam ayat ini dan ayat-ayat lainnya kita dapati bahwa Markus di kemudian hari bekerja dengan Paulus. Paulus kini menyebut Markus "pelayanannya penting bagiku.")
        1. Pelajaran apa yang kita bisa ambil dari sini? (Bahwa pemimpin-pemimpin besar yang bekerja bagi Allah bisa tidak sepakat dan bahkah salah!)
    1. Baca Roma 7:14-17. Apakah Paulus senantiasa senang dengan sikapnya? (Tidak.)
    2. Baca Roma 7:18-20. Apa yang membedakan Paulus dari kebanyakan orang jahat? (Ia berkeinginan untuk melakukan hal yang baik.)
    3. Baca 1 Yohanes 3:7-9. Yohanes ingin agar kita benar-benar paham akan hal ini. Jika Paulus memiliki sikap yang baik, tapi tetap berbuat dosa apakah ia "berasal dari Iblis?"
    4. Baca Roma 7:21-25. Beginikah hidup umat Kristen, menjadi manusia celaka? (Paulus berbicara tentang peluang untuk memperoleh "kelepasan.")
    5. Baca Roma 8:1-4. Bagaimanakah "tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita [orang berdosa]?" (Melalui kehidupan dan kematian Yesus.)
    6. Baca Roma 8:5-8. Jika Yesus telah menghidupkan kehidupan yang sempurna untuk kita, jadi soalkah apa yang kita lakukan? Jadi soalkah apa yang kita pikirkan? (Paulus mengajarkan bahwa jika kita memikirkan "keinginan Roh" tindakan kita pun akan sesuai dengan keinginan Roh.)
    7. Perhatikan hubungan saudara dengan anggota jemaat yang lain. Mana yang lebih menjadi kepedulian saudara: apa yang saudara lakukan atau apa yang saudara pikirkan? (Kita menganggap tindakan kitalah yang paling penting. Namun, Alkitab mengajarkan bahwa pikiran kitalah yang paling penting.)
      1. Kalau pikiran saudara yang paling penting, langkah-langkah apa yang akan saudara ambil untuk "mengarahkan" pikiran saudara "pada keinginan Roh?"
    8. Sobat, kehidupan Paulus menunjukkan bahwa Allah dapat menggunakan orang-orang yang memiliki talenta melengkapi orang-orang yang kurang bertalenta. Namun, manakala Allah mengatakan, "Pergilah!" kita perlu menaatinya sekalipun kita tidak melihat logikanya. Apakah Allah telah memberikan tugas yang besar kepadamu seperti yang diberikan kepada Paulus ataupun tidak, Ia telah memberimu misi untuk mengarahkan hati dan pikiranmu pada arah yang tepat. Maukah hari ini engkau memutuskan untuk, seperti halnya Paulus, mengikuti tuntunan Allah?
  1. Pekan depan: "Segala-galanya Bagi Semua Orang": Paulus Berkhotbah kepada Dunia.

 

FONTE: http://www.gobible.org/indonesian/510.htm



Instale a Barra de Ferramentas com Desktop Search e ganhe EMOTICONS para o Messenger! É GRÁTIS!