Rasul Yohanes
(Lukas 5, Markus 10, 1 Yohanes 3)
Agen-agen Pengharapan: Pelajaran 7
Copr. 2008, Bruce N. Cameron, diterjemahkan oleh Debbie Jacobs. Semua referensi Alkitab dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru ©1974 Lembaga Alkitab Indonesia, kecuali disebutkan lain. Saran jawaban terdapat di dalam tanda kurung. Pengajar diasumsikan menggunakan papan tulis atau alat peraga lainnya dalam membawakan pelajaran. Pelajaran ini dapat dilihat di http://www.GoBible.Org/indonesian.
Pendahuluan: Apakah ada damai di hati saudara? Saat ini saya merasakan beban yang sangat berat atas perkara-perkara yang harus saya lakukan. Beban menghimpit saya di tempat kerja dan di rumah. Saya selalu bekerja memenuhi tenggat. (Juga untuk menulis pelajaran ini setiap minggu.) Pelajaran kita pekan ini adalah bagi mereka yang tidak merasakan damai di hati. Yesus ingin agar kita, sebagai misionaris-Nya, memiliki damai dalam hati. Ia ingin agar kita memahami bagaimana pengaturan waktu kita bukanlah pengaturan waktuNya. Mari selami Alkitab dan temukan jalan menuju damai!- Mengikut Yesus
- Baca Lukas 5:1-3. Seberapa besarkah gangguan yang Yesus timbulkan terhadap nelayan-nelayan ini? (Sangat sedikit. Mereka telah menangkap ikan hari dan Yesus hanya sekadar meminjam perahu mereka agar orang banyak dapat melihat dan mendengarkan Ia mengajar.)
- Baca Lukas 5:4-5. Menurut saudara apa yang memotivasi Yesus untuk memberikan perintah ini? (Di luar, Ia tampaknya sedang membalas budi. Engkau telah mengijinkan aku meminjam perahumu, aku akan membantumu memperoleh penghasilan.)
- Apakah Simon ingin melakukan hal ini? Tempatkan posisi saudara di tempat Simon, apa alasan saudara untuk tidak melakukan hal ini? (Ia telah bekerja sepanjang malam dan kini lelah. Mereka telah membersihkan semua peralatan dan siap pulang ke rumah. Yesus ingin mereka menuju ke suatu arah. Katanya "tempat yang dalam." Ini seperti mengejar itik liar. Apa yang pengkhotbah ini ketahui tentang menangkap ikan?)
- Baca Lukas 5:6-7. Apakah ada manfaatnya melakukan hal yang mereka tidak ingin lakukan?
- Bagaimana seandainya mereka (para nelayan tersebut) "percaya saja" dan tidak melakukan apapun menanggapi perkataan Yesus?
- "Dosa"kah jika tidak melakukan apa yang Yesus katakan? Bukankah Yesus semata menawarkan bantuan yang bisa mereka terima atau tolak? (Reaksi pertama saya adalah bahwa saya tidak beranggapan bahwa adalah dosa untuk mengatakan "Kami terlalu capek untuk melakukan hal ini. Kami akan melakukannya esok hari." Namun, lihatlah berkat-berkat yang akan lepas dari tangan mereka.)
- Baca Lukas 5:8-11. Sudahkan saudara berubah pendapat tentang alasan mengapa Yesus menyuruh Simon menebarkan jalanya? (Yesus sedang mendemonstrasikan bagaimana mereka harus mempercayai dan mengikutinya. Pertunjukan tersebut memperkokoh panggilan kepada pemuridan purna waktu bersama Yesus.)
- Apa yang akan terjadi andai Simon tidak menebarkan jalanya?
- Bukankah dosa kalau kita tidak mempercayai Yesus?
- Tidak memperoleh tangkapan berarti kerugian finansial. Simon akan harus bekerja dua kali lebih keras hari berikutnya untuk mengejar ketertinggalan. Janji apa yang kita lihat di sini bagi mereka yang merasakan tekanan untuk memperoleh uang
- Pelajaran kita adalah tentang Yohanes, bukannya Simon. Bagaimana sangkut paut Yohanes dalam hal ini? (Ia adalah mitra usaha Simon.)
- Apakah Yohanes sama terlibatnya dengan Simon? (Simon adalah sang jurubicara, namun Yohanes sama terlibatnya.)
- Baca Markus 1:19-20. Fakta penting apa yang ditambahkan ayat ini ke dalam cerita kita? (Ayat ini menceritakan bahwa hal ini tidak mudah bagi Yohanes. Pertama, Yohanes akan meninggalkan kemitraannya dengan sang ayah. Kedua, usaha mereka kelihatannya menguntungkan di mana setidaknya yang terlibat adalah Simon, Andreas, Yohanes, Yakobus, Zebedeus dan sejumlah pekerja.)
- Bagaimana jika Yesus semata memanggil mereka tanpa adanya tangkapan ikan yang banyak? Akankah mereka mengikut Yesus? (Reaksi Simon dalam Lukas 5:8 menunjukkan bahwa Ia beranggapan bahwa ini adalah mujizat. Yesus berkuasa atas alam. Tambahan lagi, ikan berarti uang bagi mereka. Yesus menunjukkan bahwa Ia dapat memberi mereka pendapatan – sekalipun tampaknya mustahil.)
- Apakah yang diajarkan di sini tentang usaha misionaris kita? (Yesus dapat menyediakan baik kebutuhan rohaniah maupun kebutuhan fisik kita.)
- Baca Markus 10:35-37. Seberapa jauh motivasi bisnis Yohanes dalam keputusannya mengikuti Yesus? (Kini kita dapati bahwa sudut pandang bisnis ternyata lebih kuat daripada anggapan kita. Yohanes meninggalkan usaha perikanan yang menjanjikan keuntungan, namun ia berharap telah berpindah ke dalam "bisnis" yang lebih besar. Ia akan menjadi seorang penguasa dalam kerajaan Yesus yang baru di atas bumi.)
- Baca Markus 10:41-45. Apakah Yesus sedang melaksanakan taktik dagang ? Ataukah Yohanes meyakini bahwa ia tetap memiliki peluang untuk menjadi seorang penguasa? (Saya menduga Yohanes mendengar perkataan Yesua "barangsiapa ingin menjadi besar," tapi tidak paham akan arti dari "hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya" dari amanat tersebut.)
- Apakah hal ini mengingatkan saudara akan kisah Yairus yang kita pelajari pekan lalu? Apakah pengaturan waktu merupakan hal yang penting dalam perkara ini? (Sepanjang Yohanes mengartikan bahwa Yesus sedang mewujudkan kerajaan di atas bumi di mana Yohanes akan menjadi pemain penting, maka ia akan menghadapi kekecewaan. Sisa hidup Yohanes akan sulit, ia tidak akan pernah menjadi penguasa. Tapi jika saudara memendekkan waktu (dan prediksi dari Yesaya 65:17-18 dan Wahyu 21:1-3) saudara akan lihat bahwa sesungguhnya Yohanes akan menjadi penguasa di atas bumi ini. Lihat Wahyu 21:14.)
- Transformasi
- Baca ulang Markus 10:45. Pernyataan tegas apa yang Yesus lontarkan tentang masa depanNya dan harapan dari para murid untuk menjadi penguasa? (Yesus datang untuk melayai dan untuk memberikan nyawanya bagi orang lain.)
- Apakah yang ayat ini ajarkan tentang kehidupan kita di sini?
- Baca 1 Yohanes 3:11-15. Apakah Yohanes pernah menjadi seperti Kain? (Ya, saat Yohanes menjadi pesaing bagi para murid lainnya. Ia berkeinginan menjadi penguasa atas mereka, dan berkeinginan untuk mendapatkan lebih banyak perkenanan Allah terhadap dirinya ketimbang terhadap murid lainnya. Pada titik tersebut ia menjadi seperti Kain. Kain membandingkan perkenanan Allah terhadap Habel dengan reaksi Allah terhadap dirinya, dan ia berketetapan untuk membunuh Habel.)
- Pada titik mana (1 Yohanes 3:14) Yohanes berpindah dari dalam maut ke dalam hidup? (Saat ia memahami gagasan bahwa mengasihi sesama manusia berarti melayani mereka.)
- Baca 1 Yohanes 3:16-18. Apakah saudara telah menjalani transisi dari mengasihi hanya lewat perkataan kepada mengasihi lewat uang dan tindakan?
- 1 Yohanes 3:19-20. Apakah ada damai dalam hidup saudara?
- Apa rumus yang Yohanes anjurkan agar kita memperoleh damai? (Hati kita akan beroleh ketenangan manakala hidup kita dibaktikan untuk menolong orang lain.)
- Bagaimanakah hal ini menghubungkan kembali Kain dan Yohanes (dalam tahun-tahun awal pelayanannya)? (Saat mereka ingin menjadi penguasa, hati mereka tidak tenteram. Allah tidak menyuruh kita untuk menjadi malas atau kehilangan ambisi. Kolose 3:23 menyuruh kita untuk bekerja seolah-olah Allahlah yang menjadi majikan kita. Namun, tujuan kita bukanlah agar orang lain melayani kita. Tujuan kita adalah melakukan perkara-perkara besar bagi orang lain, melakukan perkara-perkara besar bagi Kerajaan Allah.)
- Berapa banyakkah orang yang membaca ayat ini dan menyimpulkan bahwa Allah akan memberi apa saja yang mereka inginkan?
- Apa syarat penting terhadap janji ini yang baru saja kita bahas? (Jika saudara meminta demi menolong orang lain, jika saudara melayani orang lain, maka Allah akan memberi apa yang saudara inginkan. Jika saudara meminta demi menolong diri kita sendiri, maka itu soal lain.)
- Sobat, apa yang menjadi arah hidupmu? Apakah engkau bergumul untuk kemuliaan pribadi? Ataukah engkau berupaya untuk menjadi berkat bagi orang lain? Allah menawarkan damai sejahtera bagi kita. Damai sejahtera dalam usaha kita untuk menolong orang lain di bumi ini. Damai sejahtera dalam pemahaman bahwa sejalan dengan waktu Ia akan membuat segala sesuatu menjadi baik. Damai sejahtera dalam pemahaman bahwa Allah yang mengendalikan. Maukah engkau menyusuri jalan menuju damai sejahtera?
- Pekan depan: Dari Kecerobohan Menuju Iman: Rasul Petrus
FONTE: http://www.gobible.org/indonesian/516.htm
Conheça já o Windows Live Spaces, o site de relacionamentos do Messenger! Crie já o seu!