quinta-feira, 20 de novembro de 2008

Dilahirkan oleh Seorang Perempuan—Penebusan dan Penjelmaan (Lukas 1, Matius 3, Matius 4) - Penebusan dan Salib Kristus: Pelajaran 8

<--

Dilahirkan oleh Seorang Perempuan—Penebusan dan Penjelmaan (Lukas 1, Matius 3, Matius 4)

Penebusan dan Salib Kristus: Pelajaran 8

 

Copr. 2008, Bruce N. Cameron, diterjemahkan oleh Debbie Jacobs.  Semua referensi Alkitab dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru ©1974 Lembaga Alkitab Indonesia, kecuali disebutkan lain. Saran jawaban terdapat di dalam tanda kurung. Pengajar diasumsikan menggunakan papan tulis atau alat peraga lainnya dalam membawakan pelajaran. Pelajaran ini dapat dilihat di http://www.GoBible.Org/indonesian.    

Dua pekan lalu kita pelajari bahwa kekristenan merupakan ìagama dari orang yang berakalî—yang menggunakan pikirannya. Yang kita tidak bahas adalah seberapa keras kita harus berpikir! Di satu sisi, adalah mudah dan logis untuk menyejajarkan sistem penghapusan dosa dalam Perjanjian Lama dengan kehidupan, kematian, kebangkitan dan pelayanan Yesus di surga. Semuanya secara logis benar-benar cocok. Di lain sisi, tidaklah sebegitu mudah untuk memahami bagaimana Allah Pencipta merendahkan diriNya untuk menjadi manusia. Bahkan seluk beluk mekanis dari ìAllah yang lahir dari seorang perempuanî untuk mewujudkan Allah/manusia sangatlah sukar dimengerti. Mari kita cari tahu seluk-beluknya dengan menyelami pelajaran Alkitab kita!

  1. Perawan Maria
    1. Masih ingatkah saudara akan saat pertunangan saudara dulu? Bagaimana perasaan saudara? (Meluap-luap. Bukan saja karena romantisme tapi juga karena peluang hidup yang terbentang di hadapan saudara.)
      1. Apakah saudara senang mendapat salam seperti ini dari Allah yang disampaikan lewat Gabriel?
    2. Baca Lukas 1:29. Bagaimana reaksi Maria terhadap salam ini? Mengapa dia bereaksi seperti itu? (Ini merupakan salam yang mencengangkan bagai seorang perempuan muda. Mengapa sampai dia pantas menerima ucapan ini?)
      1. Menurut saudara apakah Maria mengira bahwa salam ini merupakan sanjungan yang tidak pada tempatnya dan malaikat tersebut menginginkan sesuatu darinya?
        1. Apakah sapaan tersebut merupakan sanjungan? (Tidak! Sebagaimana yang akan kita lihat, Allah Bapa mempercayakan Yesus kepada seorang manusia – dan Maria adalah orang yang Ia pilih. Ini bukanlah sanjungan.)
    3. Baca Lukas 1:30-34. Dari semua perkara ajaib yang Gabriel sampaikan, mana yang menarik perhatian Maria? (Maria langsung terhenti pada hal pertama yang Gabriel sampaikan – bahwa ia akan memiliki seorang anak laki-laki sekalipun ia belum menikah.)
    4. Baca Lukas 1:35-37. Apakah ini menjawab pertanyaan saudara andai saudara adalah Maria?
      1. Apakah saudara paham akan apa yang dijelaskan oleh malaikat tersebut?
      2. Hal penting apakah yang disampaikan oleh Gabriel yang membantu saudara agar paham? (Gabriel tahu bahwa yang dikatakannya merupakan hal yang sama sekali tidak bersesuaian dengan pengalaman manusia. Ia menunjuk kepada mujizat lain (kehamilan Elisabet) dan mengatakan ìBagi Allah tidak ada yang mustahil.î Apakah menurut saudara ini merupakan hal yang tidak biasa bagi Allah? Bayangkan bagaimana dunia tercipta dari perkataan-Nya.)
    5. Mari kita kembali dan perhatikan lebih saksama bagian dari pengumuman tersebut yang tidak menjawab pertanyaan Maria karena ia masih berkutat di bagian pertama. Baca ulangi Lukas 1:31-33. Apakah yang dikatakan tentang Yesus? Apakah disebutkan dengan jelas bahwa Yesus itu Allah?
      1. Mengapa ayat tersebut mengatakan ìdisebut Anak Alahî bukannya ìadalah Anak Allah?î (Status Yesus tidak akan dengan begitu saja dipermaklumkan oleh Gabriel, melainkan oleh pengakuan dari manusia.)
      2. Baca Roma 1:1-4. Mengapa manusia harus menyebut Yesus ìAnak Allah?î (Bukan semata karena nubuatan Perjanjian Lama, bukan semata karena Ia dikandung dengan cara yang tidak biasa. Kebangkitan-Nya dari kematian menunjukkan kuasa-Nya. Ada banyak alasan untuk menyebut Yesus ìAnak Allah.î)
    6. Baca Lukas 1:38. Bagaimana reaksi Maria terhadap berita menakjubkan dan belum pernah terjadi sebelumnya ini? Arahkan pikiran saudara pada kenangan yang mengawali pelajaran kita – bagaimana saudara memandang hidup ini pada saat saudara bertunangan? Bagaimana peristiwa ini mengubah harapan, impian dan rencana saudara? (Maria menyerahkan hidupnya pada kehendak Allah. Tak heran bukan kalau Allah mengatakan hal-hal yang besar tentangnya.)
  2. Manusia Allah
    1. Berdasarkan pengantar ini, saudara akan menyebut Yesus apa? Setengah manusia, setengah Allah? (Baca Kolose 2:9. Alkitab mengatakan bahwa seluruh kepenuhan Allah tinggal di dalam wujud manusia. Yesus itu sepenuhnya Allah.)
    2. Bandingkan Ibrani 1:1-3 dengan Ibrani 5:7-10. Dapatkah saudara menyelaraskan kedua penggambaran tentang Yesus ini? Yang satu mengatakan Yesus adalah ìcahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allahî dan yang lainnya mengatakan ìIa telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan.î (Yang satu benar-benar terkesan sebagai Allah dan yang lain benar-benar terkesan sebagai manusia. Menurut saya itulah jawabannya – Yesus itu sepenuhnya Allah dan sepenuhnya manusia.)
    3. Baca 1 Korintus 15:45-47. Adakah hubungan logis antara Adam dan Yesus? (Baca 1 Korintus 15:48-49. Hidup Kristiani mendemonstrasikan hubungan tersebut. Kita memulaikan hidup kita sebagai manusia berdosa (Adam) dan kita dibangkitkan ke dalam hidup yang kekal melalui Yesus.)
  3. Manusia yang Dibaptis
    1. Baca Matius 3:13-14. Argumen siapa yang lebih baik, Yesus atau Yohanes? (Jawabannya jelas ìYohanes.î Mengapa pula Yesus yang tidak berdosa perlu lahir kembali?)
    2. Baca Matius 3:15. Tunggu. Apa argumen yang Yesus ajukan? Yohanes dapat diyakinkan. Apakah saudara diyakinkan? (Masih ingatkah saudara akan konsep ìpenggabunganî yang kita bahas dua pekan lalu? Saat Yesus mati, kita mati di dalam-Nya. Jadi, kita mati bagi dosa-dosa kita melalui Yesus. Yesus sementara membicarakan pokok yang sama ini. Saat Yesus dibaptis, kita sama-sama dibaptis. Dengan demikian hal ini ìmenggenapkan seluruh kehendak Allah.î)
      1. Bukankah argumen tentang penggabungan ini mengandung kekurangan? Mengikuti perintah Yesus (Matius 28:19-20), murid-murid-Nya kemudian membaptiskan setiap orang yang bisa mereka baptiskan. Mengapa orang-orang yang baru bertobat perlu dibaptiskan jika mereka ìsecara bersama-samaî sudah dibaptiskan bersama Yesus? (Pertanyaan ini bukannya menciptakan celah, tapi menutupi celah menurut saya. Jika setiap orang telah mati bagi dosanya melalui Yesus, maka semua akan selamat. Pendapat tersebut tidak selaras dengan seluruh Alkitab. Perintah Yesus agar membaptiskan menunjukkan bahwa konsep ìsama-samaî tersebut mengandung ìsyaratî. Saudara mati bersama-sama Yesus apabila saudara dengan setuju menerima Dia sebagai Tuhan. Saudara secara bersama-sama dibaptiskan dengan Yesus apabila saudara menerima baptisan.)
    3. Baca Matius 3:16-17. Siapakah yang terlibat dalam baptisan Yesus (dan, secara bersama-sama, baptisan kita)? (Allah Bapa dan Allah Roh.)
      1. Apakah sekarang saudara sudah paham mengapa Yesus memberikan perintah tentang baptisan? (Lihat Matius 28:19. Baptisan-Nya benar-benar pas dengan baptisan kita.)
  4. Manusia yang Diuji
    1. Baca Matius 4:1-2. Kejadian ini berlangsung segera setelah Yesus dibaptis. Mengapa Roh Kudus menuntun Yesus ke dalam pencobaan?
      1. Bilamana saudara mengingat-ingat saat-saat di mana rohani saudara ìmenjulang,î di bagian manakah hari pembaptisan saudara berada?
      2. Apakah gunyanya berpuasa? (Baca Esther 4:15-16. Esther setuju untuk menjadi pembela bangsanya dan berusaha untuk mengalahkan Haman yang ingin membunuh bangsa Yahudi. Untuk mempersiapkan diri bagi pertemuan penting dengan Raja ini, ia berpuasa.)
      3. Andai saudara komandan perang, apakah saudara yang akan memilih arena pertempuran ataukah saudara akan membiarkan pihak lawan yang memilih? (Menurut saya pertanyaan ini menuntun kita kepada penjelasan atas pernyataan ganjil bahwa Roh Kudus menuntun Yesus ke dalam pencobaan. Dikokohkan oleh baptisan dan puasa, Yesus dituntun oleh Roh Kudus untuk bertempur dengan Setan. Roh Kudus yang memilih waktu, tempat dan situasi bagi pertempuran tersebut.)
      4. Apakah ada pelajaran yang bisa kita tarik dari sini? (Kita perlu bersiap menghadapi dosa dengan menuntun pikiran kita. Kita perlu bersiap menghadapi dosa dengan pengenalan akan firman Allah. Kita perlu dituntun oleh Roh Kudus. Jika kita tahu bahwa pertempuran sudah dekat, kita perlu bersiap dengan cara berpuasa.)
    2. Baca Matius 4:3-4. Anggaplah diri saudara Setan dan saudara ingin membuat Yesus berbuat dosa. Berapa banyak waktu dan pemikiran yang saudara curahkan untuk menyiapkan cobaan pembuka?
      1. Apakah menurut saudara Setan kedapatan tidak mempersiapkan diri untuk pertempuran ini? (Ya. Mereka kini terkapar di hadapan Yesus. Setan menggunakan apa yang ada saat itu – rasa lapar – untuk menguji Yesus dalam hal kesombongan dan percaya akan Allah. Sulit dipercaya bahwa mengubah batu menjadi roti merupakan cara terbaik Setan.)
      2. Bagaimanakah perbandingannnya dengan cobaan yang diterima Hawa dan Adam? (Adalah tentang kesombongan (menjadi seperti Allah yang mengetahui yang baik dan yang jahat) dan mempercayai Allah (Allah merahasiakah sesuatu yang baik dari saudara).)
      3. Apakah yang diajarkan di sini tentang kelemahan kita? (Kita diajar untuk mewaspadai kesombongan kita dan waspada agar tidak lalai mempercayai Allah. Ini merupakan senjata utama yang digunakan oleh Setan. Jika Setan menggunakannya saat berhadapan dengan Yesus, maka ia tentunya akan menggunakannya saat berhadapan dengan saudara.)
    3. Baca Matius 4:5-6. Jawaban Yesus terhadap cobaan soal roti adalah dengan merujuk kepada Alkitab. Cobaan Setan yang berikutnya adalah berdasarkan Alkitab. Apakah ada kesejajaran antara cobaan ini dengan cobaan dalam hidup saudara? Apakah ada kesejajaran dengan cobaan terhadap Adam dan Hawa? (Ini soal berseberangan, yakni anggapan. Kita bergerak dari tidak mempercayai Allah ke arah mengganggap Allah akan turun tangan untuk menolong kita tak soal apa pun yang kita perbuat. Adam dan Hawa mengganggap Allah tidak akan melakukan apa yang Ia katakan.)
    4. Baca Matius 4:8-10. Seberapa beratkah pencobaan ini bagi Yesus, menurut saudara?
      1. Apa kesejajarannya dengan cobaan-cobaan dalam hidup saudara? (Setan menawarkan jalan pintas kepada Yesus. Ia akan terhindar dari segala macam kesulitan dan kesakitan jika Ia mengambil rute yang Setan punyai. Pelajaran kita adalah tentang kebenaran melalui Yesus, tapi kita tidak boleh lupa akan perintah Yesus dalam Matius 5:48 bahwa kita perlu berusaha untuk memperoleh kesucian – untuk menjadi sempurnya sebagaimana Bapa kita di surga sempurna adanya. ìJalan pintasî menuju kesucian merupakan cobaan ketiga yang Setan lemparkan kepada Yesus.)
    5. Sobat, engkau bersama-sama ada dalam baptisan Yesus dan kematian serta kenaikan-Nya apabila engkau memilih untuk beriman kepada-Nya. Maukah hari ini engkau memutuskan untuk memilih hidup Yesus – menerima kuasa Roh Kudus dan menghidupkan kehidupan yang menyenangkan Allah?
  5. Pekan depan: Kiasan-kiasan Keselamatan.

 

FONTE: http://www.gobible.org/indonesian/530.htm