Penebusan Diumumkan
(Kejadian 3 & 22, Keluaran 32)
Pelajaran 5
Copr. 2008, Bruce N. Cameron, diterjemahkan oleh Hetty Simatupang. Semua referensi Alkitab dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru ©1974 Lembaga Alkitab Indonesia, kecuali disebutkan lain. Saran jawaban terdapat di dalam tanda kurung. Pelajaran ini dapat dilihat di http://www.GoBible.Org/indonesian. Berdoalah agar Roh Kudus menuntun pikiran Anda ketika Anda belajar.
Pendahuluan: Kalau saja Anda Allah, apa yang akan Anda lakukan ketika manusia menolak Anda? Dua minggu yang lalu kita mempelajari bagaimana Adam dan Hawa berdosa dan menyeret kita semua ke dalam situasi buruk. Minggu lalu kita melihat apa yang Allah rencanakan untuk dilakukan sebagai jalan keselamatan bagi manusia. Minggu ini kita lihat lebih jauh lagi pengumuman Allah kepada umat manusia akan rencana besarNya kelepasan dari bencana. Betapa sulitkah keputusan ini bagi Allah? Mengapa Allah mengumumkan dimuka apa yang Ia rencanakan? Mengapa tidak membiarkan pilihan-pilihanNya terbuka? Apa yang kita lihat disini (sekali lagi) akan karakter Allah? Mari kita selami pelajaran kita dan belajar lebih jauh!
I. Janji
A. Kita ambil kisah sesaat setelah Adam dan Hawa verdosa. Mari kita baca Kejadian 3:8. Mengapa Adam dan Hawa bersembunyi? (Menunjukkan perasaan bersalah. Mereka sekarang tahu yang salah.)
B. Baca Kejadian 3:9-10. Apakah ini jawaban yang jujur? (Tidak. Pertama, Kejadian 3:7 mengatakan kepada kita bahwa mereka sesungguhnya tidak telanjang. Kedua, mereka sembunyi karena rasa bersalah mereka.)
C. Baca Kejadian 3:11-12. Apa pendapat Anda mengenai pengakuan ini? Apa pendapat Anda seandainya Anda adalah Allah? (Adam menyalahkan Allah dan Hawa akan dosanya.)
D. Baca Kejadian 3:13. Apa pendapat Anda mengenai pengakuan Hawa? (Lebih baik dari Adam. Ia juga menyalahkan pihak ketiga (ular) dan mungkin secara tidak langsung menyalahkan Allah. Tetapi, ia mengatakan ia tertipu dan menerima kesalahan.)
E. Renungkan selama satu menit dan tempatkan diri Anda pada posisi Allah. Hawa sebelumnya telah memutuskan bahwa Setanlah yang benar – bahwa Allah telah berbohong padanya dan Allah tidak dapat dipercaya. Dengan latar belakang ini, bagaimana sebaiknya Allah bereaksi terhadap pembicaraan yang baru saja kita pelajari? (Kalau saja saya Allah saya akan marah sekali. Ciptaan saya percaya saya sebagai pembohong. Ketika saya menanyai mereka, mereka lanjutkan dengan berbohong (paling tidak Adam) dan bahkan menyalahkan saya untuk dosa mereka!
1. Apakah Anda mau mati dengan cara yang menyakitkan bagi mereka? Menyerahkan Putra Anda bagi mereka? Atau, apakah satu jentikan cepat – agar mereka lenyap – kelihatannya sesuatu yang baik untuk dilakukan? Bukankah, Anda sudah memberi mereka peringatan.
2. Baca Kejadian 3:14-15. Janji apakah yang Allah berikan kepada ìketurunanî perempuan? (Ini adalah sebuah janji inkarnasi: Yesus datang dari surga untuk lahir melalui seorang perempuan (Maria). Yesus akan mengalahkan Setan (ìmeremukkan kepalamuî) dan Setan akan menyakiti Yesus (ìmeremukkan tumitNyaî).)
II. Merasakan Duka Allah
A. Baca Kejadian 22:1-2. Tempatkan diri Anda pada posisi Abraham. Allah baru saja memerintahkan Anda untuk membunuh dan membakar putra Anda. Alasan-alasan apa yang Anda miliki untuk tidak menuruti perintah Allah ini?
1. Perhatikan bagaimana Allah menerangkan Ishak dalam ayat-ayat ini. Apakah ini untuk menambah ketidakmungkinan Abraham untuk menurut? (Allah menekankan bahwa ini adalah (sekarang) anak Abraham ì putra yang tunggal ituî yang ia ìkasihiî. Bukankah semakin memperburuk keadaan!)
2. Baca Imamat 20:1-2 dan Yeremia 32:35. Apakah pandangan Allah mengenai mengorbankan anak-anak?
a. Mengapa Allah memerintahkan Abraham untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan karakterNya? Sesuatu yang Ia katakan ìtidak pernah timbul dalam hatiKu?î
3. Baca Kejadian 21:12. Apa yang Allah katakan mengenai masa depan Ishak?
a. Apa yang akan ditimbulkan oleh ayat ini di dalam pikiran Anda seandainya Anda Abraham? (Bahwa Allah telah menyuruh pergi putra pertamaku (Ismael) ketika ia masih remaja. Aku tidak mau itu terjadi. Aku tidak menghendaki hal tersebut. Itu menghancurkan hatiku. Dan, dengan Allah menyuruh Ismael pergi sepertinya bertentangan dengan janji Allah padaku dalam Kejadian 17:20. Apakah sekarang Allah kembali melanggar janjiNya padaku? Mengambil satu-satunya putraku yang tersisa dalam usianya yang masih belia?)
4. Usia Abraham 120 tahun, ia kaya dan dihormati. Putranya akan segera mewarisi semua kekayaannya. Segala sesuatunya sesuai dengan yang direncanakan. Apakah Allah sekarang sungguh-sungguh dengan perintahNya?
B. Baca Kejadian 22:3-5. Menurut Anda apakah Abraham memberitahu Sarah sebelum ia berangkat?
1. Apa yang akan ia katakan ketika ia kembali dan telah membunuh putra tunggalnya?
2. Mengapa Abraham melakukan perintah ini dengan segera?
3. Bayangkan melakukan 3 hari perjalanan untuk mengorbankan putra tunggal Anda tercinta?
4. Mengapa Abraham mengatakan kepada hamba-hambanya bahwa ìkami kembali kepadamuî.
C. Baca Kejadian 22:6-8. Menurut Anda apakah Abraham percaya apa yang ia katakan kepada Ishak? Atau, apakah Abraham berbohong untuk menyenangkan putranya? (Baca Kejadian 18:14. Saya yakin ada pergumulan hebat dalam hati Abraham. Pada akhirnya, saya pikir Abraham memutuskan bahwa Allah akan membereskan semuanya – tidak ada yang terlalu sulit bagi Allah.)
D. Baca Kejadian 22:9-10. Tiba saatnya Abraham harus mengatakan kepada Ishak mengenai perintah Allah. Apa yang kita dapat percayai akan reaksi Ishak? (Nyatanya ia menyetujui akan hal ini. Ia dapat saja mengalahkan ayahnya. Ia percaya bahwa ayahnya mengenal suara Allah dan ia memiliki iman yang sama dengan iman ayahnya.)
1. Apakah Abraham telah melakukan suatu tindakan yang melanggar semua pertimbangan logika kecuali logika menurut kepada Allah? (Ya. Sulit untuk dipercayai!)
2. Apakah masih ada unsur logika disini? Apakah semata-mata percaya akan Allah? (Baca Ibrani 11:17-19. Abraham telah mengalahkan logika untuk membandingkan janji-janji Allah dengan perintah terakhir ini.)
E. Baca Kejadian 22:11-12. Abraham lulus dalam ujian iman yang paling berat. Dimana Adam dan Hawa gagal, Abraham terbukti setia (dengan ujian yang lebih sulit). Mengapa Allah memberikan Abraham ujian yang begitu sulit? Mengapa Allah membuat ujian ini tercatat di Alkitab? Ini adalah ujian yang dapat memberikan sebagian orang pemikiran yang salah. (Saya pikir Allah mau umat manusia mengerti (pada waktu itu) apa yang Allah telah janjikan untuk dilakukan bagi kita. Ia mau kita mengerti betapa luarbiasa janjiNya untuk menyerahkan PutraNya bagi kita.)
F. Baca Kejadian 22:13-14. Ingat ketika saya menanyakan apakah Abraham mengatakan yang sebenarnya kepada Ishak dalam Kejadian 22:8 ketika ia katakan ìAllah yang akan menyediakanî Apakah Allah menyediakan? (Ya!)
1. Bagaimanakah domba jantan dibandingkan dengan Yesus? (Sama seperti domba jantan yang menggantikan tempat Ishak, dan menyelamatkan hidupnya, demikian juga Yesus mengambil tempat anak-anak kita, orang tua kita dan diri kita, dan menyelamatkan kita dari kematian kekal.)
G. Kita tidak mempunyai catatan mendetil bagaimana Allah Bapa dan Allah Anak (Yesus) sepakat dengan rencana bahwa Yesus akan mati untuk dosa-dosa kita. Berapa banyak dari detil itu menurut Anda ditunjukkan oleh kisah Abraham dan Ishak?
1. Apa yang kisah Abraham ajarkan kepada kita tentang Bapa kita di surga yang tidak memiliki siapapun (hanya diriNya atau Yesus) untuk mengukuhkan tanganNya ketika AnakNya, Yesus, mati menggantikan tempat kita?
2. Baca Yesaya 52:14-15. Ini adalah nubuatan yang menunjukkan kepada penyiksaan yang diderita Yesus. Bayangkan Abraham harus menyaksikan Ishak disiksa sebelum ia dibunuh? Apakah Anda pikir Abraham akan lulus ujian tersebut?
III. Mengikuti Jejak Allah
A. Apakah yang diajarkan oleh kisah Abraham dan Ishak kepada kita mengenai pentingnya perbuatan dalam keselamatan melalui iman? Bagaimana kalau Abraham menolak untuk menurut? Gagal dalam ujian ini? (Bandingkan Yakobus 2:20-22 dengan Roma 4:1.3.)
B. Baca Keluaran 32:31-32. Ini adalah percakapan antara Allah dan Musa setelah bangsa Israel membuat patung anak sapi dari emas dan mulai menyembahnya. Sikap seperti apakah yang ditunjukkan Musa? (Ia menunjukkan sikap Yesus. Ia menawarkan dirinya sebagai ganti bangsa Israel.)
C. Baca Keluaran 32:33-34. Apakah mungkin bagi seseorang untuk menebus orang lain? (Tidak. Bahkan tidak bagi seorang besar seperti Musa. Yesus adalah sepenuhnya Allah dan sepenuhnya manusia. Hanya Dia yang dapat mati untuk dosa-dosa kita.)
1. Bagaimana kita dapat mengikuti jejak Yesus dan Musa kalau kita tidak dapat mengampuni dosa orang lain? (Kita dapat tunjukkan kepada mereka kasih penyangkalan diri. Iman kita terhadap apa yang Allah telah lakukan bagi kita harus terpantul dalam kasih penyangkalan diri terhadap orang lain.)
D. Sahabat, keselamatan kita telah direncanakan sebelum Penciptaan dunia. Allah mengumumkan rencanaNya segera sesudah manusia berdosa. Allah dengan jelas menunjukkan kepada kita dalamnya emosi dari rencanaNya dalam kisah Abraham dan Ishak. Dapatkah Anda meragukan bahwa Yesus adalah Mesias? Dapatkah Anda meragukan kasih Allah yang luarbiasa bagi Anda? Bagaimana Ia mengasihi Anda! Mengapa tidak menyerahkan hidup Anda bagiNya hari ini?
IV. Minggu depan: Penebusan dalam Lambang: Bagian 1.