quarta-feira, 3 de dezembro de 2008

Penebusan di Salib - (Matius 26 & 27) - Penebusan dan Salib Kristus: Pelajaran 10

<--

Penebusan di Salib

(Matius 26 & 27)

Penebusan dan Salib Kristus: Pelajaran 10

 

Copr. 2008, Bruce N. Cameron, diterjemahkan oleh Debbie Jacobs.  Semua referensi Alkitab dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru ©1974 Lembaga Alkitab Indonesia, kecuali disebutkan lain. Saran jawaban terdapat di dalam tanda kurung. Pengajar diasumsikan menggunakan papan tulis atau alat peraga lainnya dalam membawakan pelajaran. Pelajaran ini dapat dilihat di http://www.GoBible.Org/indonesian. 

Pendahuluan: Apakah saudara pernah punya niat untuk melakukan pelanggaran serius? Jika ya, maka saudara akan menimbang-nimbang konsekuensinya: mungkin saudara akan tertangkap? Seberapa berat nanti hukumannya? Pun jika tidak tertangkap, bagaimana dampaknya terhadap saudara? Saya ingat seorang sahabat pernah berujar (tentang pelanggaran serius) ìJika saya melakukannya Allah akan memberi ampun.î Terkait dosa, yang harus kita pikirkan adalah bagaimana dampaknya kepada kita. Pekan ini kita akan melihat bagaimana dosa berdampak pada Yesus. Allah membayar harga yang sangat besar bagi dosa-dosa kita. Mari selami pelajaran Alkitab kita dan perhatikan dengan saksama apa yang diperbuat oleh dosa-dosa kita terhadap Juruselamat yang kekasih.

  1. Getsemani
    1. Baca Matius 26:1-2. Penyaliban merupakan cara mati paling buruk yang diberlakukan oleh pemerintah. Jika saudara akan disalib, apakah saudara ingin mengetahui sebelumnya? Mengapa dan mengapa tidak? (Saya ingat ibu saya berkata ìKalau papa pulang nanti ia akan menghajar kamu.î Merenungi nasib saya tidak akan menjadikan keadaan lebih baik.)
    2. Baca Matius 26:36-38. Perhatikan baik-baik apa yang dikatakan Yesus. Bagaimana saudara menggambarkan sikap mentalnya dengan istilah sekarang? (Ia sedih dan rusuh – sangat terganggu – sedemikian gundah sehingga rasanya seperti mau mati.)
      1. Pernahkah saudara merasakan kesedihan yang demikian dalam sehingga saudara rasanya seperti mau mati?
      2. Apakah saudara pernah dilanda rasa takut akan masa depan?
      3. Menurut saudara, ini rasa takut akan penderitaan fisik atau takut akan kematian? (Saya akan merasa takut menderita fisik dan kematian, namun saya tidak yakin itulah yang Yesus katakan. Ingat bahwa dosa kita kini sedang dikenakan kepadaNya (Galatia 3:13; 2 Korintus 5:21).)
    3. Baca Matius 26:39. Apa yang Yesus inginkan (Ia ingin menghindar dari apa yang ada di hadapanNya. Ia berharap Allah Bapa telah merancang ìrencana Bî yang memungkin diriNya lolos dari beban dosa yang bertambah berat dan siksaan yang menantinya.)
      1. Bisakah Yesus menghindar? (Ya. Perhatikan bahwa Yesus mengatakan ìcawan ini lalu dari pada-Ku.î Yesus tidak harus ìminumî dari cawan ini. Yesus bisa saja kembali ke surga. Ia bisa saja mengambil waktu ìjeda.î Ia bisa saja mengatakan ìSaya telah melihat orang-orang ini dari dekat dan terus terang mereka tidak layak diselamatkan.î)
      2. Apa doa Yesus yang mestinya menjadi doa kita senantiasa? (Saya ingin agar kehendak Allah yang berlaku.)
        1. .) Apakah adakalanya hal itu berarti hal-hal buruk akan terjadi? (Ya.)
    4. Baca Matius 26:40-41. Pernahkah saudara mengalami masalah yang sangat buruk dan sepertinya sahabat-sahabat saudara tidak peduli? Mereka lebih peduli terhadap kenyamanan mereka ketimbang kebutuhan saudara?
    5. Baca Matius 26:42. Apakah Yesus masih mencari jalan keluar? Apa yang terungkap di sini mengenai sifat kemanusiaan-Nya? (Kita melihat sisi kemanusiaan-Nya, bagaimana ia lebih suka menghindari apa yang sedang menghadang-Nya, namun Ia menerima kehendak Allah.)
    6. Yesus kembali menemui Petrus, Yakobus dan Yohanes dan mereka kembali mengecewakan Yesus dengan jatuh tertidur. Sekelompok orang bersenjata datang ke taman tersebut untuk menangkap Yesus. Rombongan tersebut dipimpin oleh Yudas. Mengapa Yudas melakukan hal ini? (Hanya ada dua alasan yang masuk akal: 1) Yesus berketetapan bahwa Yesus bukanlah Kristus, atau 2) Yudas mengira Yesus perlu sedikit dorongan untuk memaklumkan kerajaan-Nya. Yesus dikelilingi para sahabat yang sepertinya tidak cukup peduli, yang tidak percaya kepada-Nya atau yang mengira diri mereka lebih pintar dari-Nya. Sungguh suatu pemandangan yang menyedihkan.)
    7. Baca Matius 26:50-53. Mengapa Yesus tidak meminta agar dua belas pasukan malaikat datang? (Ini menunjukkan bahwa Yesus dangan sukarela menerima apa yang sementara mendatangi-Nya.)
      1. Mengapa Yesus menyebutkan dua belas pasukan, bukannya seratus pasukan? (Yesus memiliki dua belas murid. Yang satu baru saja menghunus pedang. Yesus menekankan bahwa Ia bisa saja memanggil 6,000 malaikat (sepasukan) untuk setiap murid. Ada kuasa-membara siap menjalankan perintah-Nya sebagai ganti dari pengikut-pengikut-Nya yang lemah.)
    8. Ketika musuh datang mendekat, Petrus, murid yang tadi tertidur, menghunus pedangnya (Yohanes 18:11) untuk menggenapi janjinya bahwa ia lebih baik mati daripada menyangkali Yesus (Matius 26:33-35). Petrus itu menunjukkan kesetiaannya atau tidak? Bukankah kita senang mengolok-olok orang yang mengatakan bahwa mereka akan ìberdoa untuk kita,î tapi tidak mengulurkan bantuan? (Baca Efesus 6:12. Yesus sedang berada di tengah-tengah pertarungan rohani yang mencekam yang menentukan nasib dunia. Petrus mengira pertarungan tersebut melawan manusia bukan iblis. Petrus mengecewakan Yesus karena ia tidak bertarung di titik konflik – pertempuran rohani.)
      1. Bagaimana kita tahu kapan saatnya menghunus pedang dan kapan saatnya berdoa?
    9. Baca Matius 26:54. Apakah memang Allah berkehendak bahwa Anak-Nya disiksa dan disalib? Bisakah Yesus mengatakan, ìBapa-Ku di surga adalah Allah yang penuh kasih. Bukan kehendak-Nya bahwa Aku disiksa, apalagi dibunuh!î (Setelah tiga pelajaran terakhir kita di mana kita mempelajari bagaimana upacara kaabah menubuatkan bagaimana Yesus harus mati bagi dosa-dosa kita, sekarang kita bisa melihat ìgambaran besarînya. Manakala hal buruk terjadi kepada kita kita perlu memiliki keyakinan bahwa dalam benak Allah ada ìgambaran besarî dan kita hanya perlu percaya kepadaNya.)
  2. Penghinaan
    1. Baca Matius 26:55-56. Mengapa Yesus menaruh peduli tentang cara mereka menangkap Yesus? (Ini merupakan awal dari penghinaan. Ia adalah guru yang disegani, bukanlah seorang pencuri yang berbahaya atau penjahat ganas yang buron.)
      1. Apa yang terjadi dengan janji (Matius 26:35) yang diucapkan oleh semua murid bahwa mereka lebih baik mati daripada menyangkal Yesus?
      2. Apa hasilnya? (Yesus memasuki arena pertempuran yang mengerikan itu sendirian.)
    2. Baca Matius 26:63 dan Matius 27:37. Apakah tuduhan resmi yang dikenakan kepada Yesus? (Bahwa Ia adalah Mesias, Raja orang Yahudi, Anak Allah.)
    3. Baca Matius 26:64-65. Tempatkan diri saudara pada posisi Yesus. Imam Besar, yang menduduki posisi sosial yang tertinggi, di hadapan umum menyebut saudara membohong soal Mesias. Bagaimana reaksi saudara?
    4. Baca Matius 26:66-68. Bagaimana orang banyak bereaksi atas pernyataan Yesus bahwa Ia adalah Allah? (Mereka meludahi wajah-Nya, meninju-Nya dan menampar muka-Nya.)
      1. Apa maksud orang banyak saat mengatakan, ìCobalah katakan kepada kami, hai Mesias, siapakah yang memukul Engkau?î (Mereka mencemooh pernyataan Yesus bahwa Ia adalah Allah.)
      2. Andai saudara pantas pendapat penghormatan, andai saudara telah mencapai hal-hal tertentu dalam hidup, bagaimana reaksi saudara terhadap orang-orang yang memungkiri hal tersebut dalam upaya untuk menjelekkan saudara?
        1. Bagaimana seandainya orang-orang yang menyebar berita tidak benar tersebut adalah orang-orang bejat?
    5. Matius 27:27-29. Bayangkan bagaimana rasanya telanjang di hadapan orang-orang yang mengolok-olok saudara. Apa maksud dari jubah, mahkota dan tongkat? (Benda-benda ini semuanya untuk mengolok-olok pernyataan Yesus bahwa Ia adalah Allah.)
    6. Baca Matius 27:30-31. Bagaimana reaksi saudara kalau kepala saudara dipukuli? Bayangkan bagaimana rasanya dipukuli di kepala dengan tongkat kayu saat kepala saudara dilingkari duri?
    7. Pikirkan aspek psikologis dari peristiwa ini. Orang-orang ini didorong oleh Setan untuk melakukan hal ini. Apakah Setan tidak yakin siapakah Yesus itu? (Tidak.)
      1. Jadi apa maksudnya? (Ingat dua pekan lalu (Pelajaran 8) kita membahas godaan pertama Setan kepada Yesus di padang belantara? Kita telah menyimpulkan bahwa masalah utamanya adalah kesombongan dan percaya kepada Allah. Kita juga diingatkan bahwa ini merupakan godaan yang sama yang dihadapkan kepada Hawa. Ini merupakah bentuk paling ekstrim dari godaan ìJika engkau Anak Allah.î)
      2. Bagaimana sampai hal ini bisa menjadi godaan atau dosa bagi Yesus untuk membuktikan bahwa Ia adalah Allah. (Yesus bisa saja menggunakan kuasa ilahi milik-Nya untuk membuktikan kebenarannya – dengan demikian Ia akan gagal untuk mempercayai Allah.)
      3. Bagaimana perasaan saudara saat bergumul dengan dosa? Bagaimana perasaan saudara saat gagal? Bayangkan bagaimana merasakan najisnya dosa dari semua umat manusia pada saat di mana orang-orang menolak saudara sementara mereka melukai dan menertawakan saudara?
      4. Lupakan saat di mana saudara pantas dipermalukan. Pernahkah saudara menghadapi cobaan yang kecil seperti ini? Jika ya, apakah saudara menganggap benar kalau saudara membela diri?
    8. Yesus dipakukan ke salib dan bagian bawah salib itu dihujamkan dengan serampangan ke dalam lubang. Baca Matius 27:39-43. ìJikalau Allah berkenan kepada-Nya.î Dengan berbebankan dosa umat manusia, apakah Yesus tahu kalau Bapa-Nya berkenan kepada-Nya? Bisakah cobaan untuk menyangsikan Allah menjadi semakin kuat? (Baca Matius 27:46. Seakan-akan Allah telah meninggalkan-Nya. Namun, Yesus tetap tidak mengerahkan kekuatan-Nya sendiri. Catatan pinggir: ini menunjukkan kebenaran Alkitab. Dari awal hingga akhir Setan menyarankan agar kita jangan percaya kepada Allah. Jika seseorang hendak menuliskan kisah yang menimbulkan rasa kasihan, ia akan fokus pada derita fisik yang Yesus alami.)
    9. Baca Yohanes 19:30. Apa yang sudah selesai? (Pertempuran. Yesus telah datang sebagai Adam kedua dan menjalani hidup yang sempurna dan mati bagi dosa-dosa kita. Kita mati bersama-Nya dan dalam kematian ini (dan berikutnya kebangkitan) Setan dan pengikutnya menghadapi hukuman mati.)
    10. Sobat, manakala engkau tergoda untuk berbuat dosa, pikirkan bagaimana pengalaman mengerikan yang ditimbulkan oleh dosa kita terhadap Yesus. Pikirkan bagaimana Setan menghina Yesus dan bagaimana Setan, sekalipun telah dihukum mati, gemar menggunakan dosamu untuk menghina dan menghukum engkau. Maukah hari ini engkau berketetapan untuk tidak lagi akan menganggap remeh dosa?
  3. Pekan depan: Manfaat Korban Penebusan Yesus.

 

FONTE: http://www.gobible.org/indonesian/532.htm