Otoritas Para Nabi
(1 Tesalonika 5, Kisah 21, 2 Samuel 12, 1 Raja-raja 13)
Pelajaran 8
Copr. 2008, Bruce N. Cameron, diterjemahkan oleh Hetty Simatupang. Semua referensi Alkitab dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru ©1974 Lembaga Alkitab Indonesia, kecuali disebutkan lain. Saran jawaban terdapat di dalam tanda kurung. Pelajaran ini dapat dilihat di http://www.GoBible.Org/indonesian. Berdoalah agar Roh Kudus menuntun pikiran Anda ketika Anda belajar.
Pendahuluan: Otoritas apa yang diberikan kepada nabi-nabi? Apakah semua nabi diberikan otoritas yang sama? Bukankah semua nabi yang benar memiliki sumber yang sama? Kalau nabi menyampaikan dengan sempurna pesan dari Allah, maka jawabnya mudah: pesan nabi itu adalah pesan Allah. Bagaimana kalau nabi itu adalah seorang ìlemah iman (Roma 12:6)? Bagaimana kalau nabi itu kadang-kadang berbohong dan diwaktu yang lain menceritakan yang benar (1 Raja-raja 13)? Mari kita selami Alkitab dan melihat apa yang dapat kita pelajari!
I. Masih Menguji?
A. Baca 1 Tesalonika 5:16-18. Paulus sedang mengakhiri suratnya kepada sidang di Tesalonika. Ia menuliskan beberapa ìpoinî di bagian penutup untuk menuntun mereka. Kalau saya mengatakan pada Anda untuk ìbersukacitalah senantiasaî, dapatkan Anda melakukannya? Dengan tekad yang cukup dapatkah Anda senantiasa bersukacita?
1. Kalau Anda mengatakan ìtidakî, sukacita bukanlah seperti itu. Apakah Anda pikir ada hubungannya antara sukacita dan petunjuk untuk ìtetaplah berdoaî dan ìmengucap syukurlah dalam segala hal?î (Saya pikir demikian. Kita dapat bertekad untuk berdoa dan mengucap syukur. Tetapi bersukacita adalah suatu sikap. Berterima kasih dan berhubungan dengan Allah adalah kunci sukacita.)
B. Baca 1 Tesalonika 5:19-22. Menurut Anda apa artinya ìjangan padamkan api Roh?î
1. Apakah ini lebih jauh lagi daripada sekedar memadamkan Roh Kudus?
2. Bagaimana kalau itu juga berarti ìjangan biarkan Roh membakar terlalu panas?î Apakah kondisi antara ìpadamî dan ìpanasî bagi Roh Kudus membuat Anda merasa lebih nyaman?
a. Apakah ìjangan padamkan kehangatan temperatur suhu kamar Rohî cocok dengan ayat ini? (Sebagai anggota dari gereja non-karismatik, saya sering mendengar atau membaca anggota yang memberi referensi negatif pada ìgerakan karismatikî atau ìPentakostaî. Saya pikir sikap yang seperti itu sangat berbahaya. Roh Kudus haruslah menjadi bagian hidup kita dan kehadiranNya harus panas. Api adalah panas.)
3. Apa artinya, kalau dalam prakteknya, kita memandang rendah suatu pernyataan? (Penghinaan yang paling rendah adalah mengabaikan sesuatu.)
a. Kalau kepada kita dikatakan jangan mengabaikan nubuatan yang diberikan oleh Roh Kudus, artinya apa yang harus kita lakukan?
C. Baca lagi 1 Tesalonika 5:21. Apakah ujian ini berhubungan dengan nubuatan-nubuatan? (Apakah nubuatan-nubuatan bagian dari ìsegala sesuatuî? Kalau ya, maka jawabannya adalah ìyaî.)
1. Apakah ìujianî untuk nubuatan atau nabi? Begitu kita memiliki seorang nabi yang benar, haruskah kita berhenti menguji?
2. Coba kita renungkan sejenak. Kalau Anda terus-menerus menguji perkataan seorang nabi, apakah Anda memperlakukannya dengan agak merendahkan? (Secara umum, saya beranggapan orang mengatakan pada saya yang sebenarnya. Tetapi, mungkin karena latar belakang saya sebagai penegak hukum, saya memiliki suatu alat pengukur mental yang selalu berputar dan mencatat pernyataan-pernyataan yang tidak konsisten ketika orang berbicara dengan saya. Apakah saya memandang rendah orang lain? Saya berharap tidak.)
3. Di Amerika Serikat, majalah-majalah memuat iklan seorang wanita muda yang cantik berlari dibawah sinar matahari, di padang rumput hijau dengan burung-burung dan kupu-kupu di sekelilingnya. Iklan ini adalah untuk resep obat yang dapat membantu Anda mengatasi masalah medis. Yang kemudian diikuti paling sedikit satu halaman dengan huruf cetak kecil menerangkan bagaimana dalam beberapa kasus obat ini dapat membuat hidung Anda rontok atau bahkan dapat menyebabkan kematian. Para ahli hukum, tentu saja, berperanan untuk bagian halaman huruf cetak kecil. Setiap minggu saya membaca Alkitab dan minta Roh Kudus menuntun saya menulis pelajaran-pelajaran ini. Walaupun saya bukan seorang nabi, bila Anda tidak menguji apa yang saya tulis saya akan kecewa. Bukanlah suatu hal yang merendahkan (dalam kasus saya) untuk menguji.
D. Baca Kisah 21:8-11. Kelihatannya Paulus tidak kekurangan nabi-nabi disekelilingnya. Saya hitung ada lima, tidak termasuk Paulus atau Lukas (yang menuliskan peristiwa) dalam ayat-ayat ini! Apakah pesan dari Agabus sang nabi? (Bahwa bila Paulus pergi ke Yerusalem ia akan ditangkap.)
E. Baca Kisah 21:12-14. Apakah Paulus merendahkan perkataan Agabus?
1. Bagaimana dengan kata-kata Lukas – yang mengatakan bahwa ia juga memohon kepada Paulus jangan pergi ke Yerusalem?
2. Pelajaran kita adalah tentang otoritas dari nabi-nabi. Mengapa Roh Kudus memberikan pesan ini kepada Agabus kalau maksudnya bukan untuk memberi peringatan kepada Paulus agar jangan pergi ke Yerusalam?
a. Apakah akan bermanfaat bagi Paulus untuk mengetahui masa depan, walaupun itu tidak akan merubah rencana-rencananya?
3. Mereka berkata ìJadilah kehendak Tuhanî. Apakah kehendak Tuhan disini? Bahwa Paulus pergi atau tidak pergi ke Yerusalem? (Kalau Anda lanjutkan membaca Kisah 21 Anda akan menemukan bahwa Paulus ditangkap ketika ia tiba di Yerusalem. Kemudian dipenjara selama bertahun-tahun, dan naik banding ke Roma. Kalau Paulus tidak meninggal selama dalam penjara, ada kemungkinan ia meninggal tidak berapa lama sesudahnya. Paling sedikit kita mengetahui bahwa Paulus mempertimbangkan apa yang dikatakan Agabus, ia tidak mengabaikannya.)
II. Natan dan Daud
A. Baca Markus 12:35-37. Coba lihat dari tujuan yang berbeda dengan apa yang Yesus maksudkan. Apakah Raja Daud seorang nabi? (Ya. Ia bukan saja penulis dari beberapa bagian di Alkitab, tetapi di sini ia juga meramalkan masa depan.)
1. Dengan mengutip Daud, apakah Yesus membenarkan otoritas Daud untuk berbicara bagi Allah? (Ya.)
B. Baca 2 Samuel 12:1-7. Apakah Natan seorang nabi? (Ya.)
1. Apakah Natan menulis buku atau sebagian dari Alkitab? (Tidak.)
2. Otoritas seperti apa yang dimiliki Natan (seorang nabi tanpa bagian di Alkitab) atas Daud (seorang nabi yang menulis sebagian Alkitab)? (Natan menyampaikan perkataan Allah – dan Daud menyadarinya (2 Samuel 12:13).)
a. Bagaimana Daud menyadarinya? (Paling sedikit, Daud mengetahui dari Sepuluh Hukum bahwa mencuri adalah dosa – apalagi kalau si kaya mengambil dari si miskin.)
3. Mengapa Allah tidak berbicara langsung kepada Daud? (Ia barangkali sudah – dan Daud menolak.)
4. Kalau sebelum kunjungan Natan, Daud memberikan nasehat mengenai pernikahan, bukankah Anda akan menguji pernyataan-pernyataannya?
5. Dalam cerita ini, apakah Natan membuat aturan-aturan baru? (Tidak. Ini adalah bagian memperhatikan nabi – apakah pekabarannya konsisten dengan pekabaran-pekabaran sebelumnya?)
III. Menghindar Auman Singa
A. Baca 1 Raja-raja 13:1-5. Sukar bagi saya untuk berpaling dari kisah ini. Apakah ìabdi Allahî seorang nabi yang benar? (Melakukan mujizat-mujizat tidaklah cukup bagi kita untuk mengatakan, tetapi fakta bahwa ia memberi peringatan menentang penyembahan palsu, dan fakta bahwa ia menyampaikan firman Allah menyatakan kepada kita bahwa ia adalah nabi yang benar.)
B. Baca 1 Raja-raja 13:6-10. Mengapa nabi itu tidak makan siang dengan Raja? (Allah memberikan dia perintah khusus jangan makan.)
C. Baca 1 Raja-raja 13:11-15. Apakah seharusnya jawaban bagi undangan dari nabi tua itu? (Tidak. Jawaban yang sama seperti kepada Raja. Nabi muda memberikan jawaban yang benar. 1 Raja-raja 13:16-17.)
D. Baca 1 Raja-raja 13:18-21. Bagaimanakah Allah dapat mengatakan nabi muda itu menentang Allah?
E. Baca 1 Raja-raja 13:22-26. Apakah nabi tua itu seorang nabi yang benar? (Allah berbicara melalui dia – lihat 1 Raja-raja 13:20 – dan apa yang ia peringatkan digenapi. Ditambah lagi, dalam 1 Raja-raja 13:31-32 kita temukan ia menguatkan pekabaran untuk berpaling dari penyembahan palsu. Para komentator tidak setuju mengenai apakah nabi tua itu seorang nabi yang benar, tetapi kita tahu Allah berbicara melalui nabi tua ini.)
F. Pelajaran apa yang kita temukan mengenai otoritas para nabi dari kisah unik ini? (Pernyataan-pernyataan mereka harus konsisten dengan pekabaran-pekabaran sebelumnya yang datang dari Allah.)
G. Bagaimana kita mengaplikasikan ini pada nabi-nabi jaman modern? (Semua nabi-nabi modern harus diuji dengan Alkitab. Kita memiliki banyak pekabaran-pekabaran dari Allah di dalam Alkitab. Kalau kita menolak pekabaran yang terdahulu, dan memilih pekabaran masa kini yang bertentangan, kita mungkin saja akan dimakan oleh singa yang mengaum (1 Petrus 5:8).
H. Sahabat, maukah Anda menghindar dari menjadi santapan singa? Kalau begitu, maukah Anda mendengar, dan tidak mengabaikan, pekabaran melalui karunia nubuat? Maukan Anda mengujinya dengan Alkitab?
IV. Minggu depan: Integritas Karunia Nubuat.