Keyakinan pada Karunia Nubuat - (Matius 13, Lukas 24, Kisah 17, 1 Korintus 14) - Karunia Nubuat Dalam Alkitab: Pelajaran 13
Copr. 2009, Bruce N. Cameron, diterjemahkan oleh Debbie Jacobs. Semua referensi Alkitab dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru ©1974 Lembaga Alkitab Indonesia, kecuali disebutkan lain. Saran jawaban terdapat di dalam tanda kurung. Pengajar diasumsikan menggunakan papan tulis atau alat peraga lainnya dalam membawakan pelajaran. Pelajaran ini dapat dilihat di http://www.GoBible.Org/indonesian.
Pendahuluan: Pekan ini saya berbincang-bincang dengan seorang anak muda; di gerejanya ada seorang nabi yang masih hidup. Karena nubuatan Yoel 2:28-29, maka hal ini tidak secara otomatis saya tolak. Yang saya pikir patut dipertimbangkan adalah pernyataannya bahwa perkataan nabinya tersebut sama otoritasnya dengan apa yang dikatakan oleh Alkitab. Apa pendapat saudara mengenai hal ini? Jika nabi tersebut benar-benar berbicara untuk Allah, maka hal tersebut masih masuk akal. Apakah hal tersebut Alkitabiah? Bagaimana dengan aspek praktisnya? Mari selami pelajaran Alkitab kita dan pelajari seberapa besar seharusnya tingkat keyakinan kita akan karunia nubuat!
- Nabi dan Para Pejalan Kaki
- Baca Matius 13:14. Apakah ini merupakan pernyataan dari seorang nabi? (Ya. Yesus mengatakan ini adalah penggenapan dari nubuatan nabi Yesaya.)
- Mari kita perhatikan nubuatan ini. Baca Matius 13:14-15. Apakah yang diamarkan oleh nabi tersebut? (Orang banyak yang tidak menaruh perhatian. Mereka melihat dan mendengar namun tidak memperhatikan pekabaran tersebut. Pekabarannya tidak meresap dalam pemikiran mereka.)
- Baca Lukas 24:13-18. Bayangkan saudara sementara berbincang-bincang dengan seorang teman, lalu datang seorang asing yang menanyakan apa yang sedang saudara perbincangkan. Bagaimana reaksi saudara?
- Mengapa kedua orang ini berhenti untuk menjawab pertanyaan ini? Mengapa wajah mereka ìmuram?î (Rona wajah mereka mencerminkan suasana hati yang muram. Mereka menganggap serius pertanyaan ini. Mereka berhenti sebelum menjawab pertanyaan tersebut.)
- Baca Lukas 24:19-21. Bagaimana mereka menggambarkan Yesus? (Sebagai seorang nabi yang berkuasa.)
- Apa maknanya? (Mereka tidak mengatakan bahwa Ia adalah Mesias, sang Putra Allah.)
- Apa pentingnya acuan ìtiga hariî ini? (Baca Matius 17:22-23. Yesus mengatakan bahwa Ia akan dibangkitkan pada hari ketiga. Kedua orang ini mengira bahwa semuanya sudah berakhir.)
- Mari lanjutkan cerita yang tertulis dalam Lukas 24. Baca Lukas 24:22-24. Apa kira-kira yang akan saudara sampaikan kepada kedua orang ini?
- Apakah nubuatan nabi Yesaya mengenai melihat dan mendengar namun tidak memahami (Matius 13:14) berlaku bagi mereka? (Ya!)
- Baca Lukas 24:25-27. Coba kita perhatikan situasinya. Orang-orang ini patah semangat dan kebingungan. Mereka sementara memikir-mikirkan nubuatan Yesus dan sementara membandingkannya dengan apa yang mereka ketahui. Bagaimana cara Yesus membantu mereka agar ìmelihat dan mendengar?î (Dengan membukakan Alkitab bagi mereka.)
- Apakah di sini Yesus sementara melakukan pekerjaan seorang nabi? (Ya. Pekerjaan nabi adalah membantu manusia untuk memahami kehendak Allah.)
- Apa tolok ukur dari penjelasan Yesus? (Alkitab.)
- Pelajaran penting apa yang kita tarik dari cerita ini mengenai keyakinan kita akan karunia nubuat? (Pernyataan dari para nabi perlu dibandingkan dengan Alkitab.)
- Mengapa Yesus tidak berkata ìHai pandir, ini Aku!î (Tujuan Allah adalah agar kita mengerti tema Kitab Suci dan bagaimana Yesus pas dengan tema tersebut. Inilah pekerjaan seorang nabi: membantu agar kita memahami bagaimana hubungan antara situasi dan masalah yang kita hadapi dengan apa yang tertulis dalam Alkitab.)
- Baca 1 Korintus 14:1-3. Apa peran nabi di zaman kita ini? (Sebagaimana Yesus meneguhkan hati kedua orang yang tawar hati ini, demikian juga pekerjaan nabi zaman sekarang yakni meneguhkan, menguatkan dan menghiburkan umat percaya.)
- Nabi dan Orang Berea
- Baca Kisah 17:10-12. Apakah Paulus seorang nabi? (Tentu saja.)
- Bagaimanakah orang-orang Berea memastikan hal ini? (Dengan menggunakan Alkitab untuk menguji perkataan Paulus.)
- Sekalipun dua orang yang berjalan menuju Emaus ini tidak membuka Alkitab sementara mereka bercakap-cakap dengan Yesus, apa yang memberi mereka keyakinan bahwa pekabaran yang Yesus bawakan itu benar adanya? (Baca Lukas 24:32. Hati mereka berkobar-kobar sementara Yesus menjelaskan kepada mereka ayat-ayat Alkitab yang terkait.)
- Baca 1 Korintus 12:7-11. Apakah tujuan pemberian karunia nubuat kepada orang percaya? (Untuk kepentingan bersama.)
- Mengapakah 1 Korintus 12:11 menekankan bahwa karunia-karunia rohani ini merupakan pekerjaan dari ìRoh yang satu dan yang sama?î (Karena perlu ada keharmonisan dalam pekerjaan Allah. Ini merupakan alasan lain mengapa Alkitab menjadi tolok ukur bagi siapapun yang mengaku memiliki karunia nubuat.)
- Baca Amsal 2:1-6. Ini menggambarkan proses dalam memahami kehendak Allah. Mari kita memilah ayat-ayat ini menurut urutannya.
- Baca ulang Amsal 2:1-2. Sikap seperti apakah yang digambarkan di sini? (Ini tentang seseorang yang membuka diri dan sangat ingin memahami perkataan Allah.)
- Baca ulang Amsal 2:3. Aktivitas apa yang digambarkan di sini? (Berdoa. ìBerseruî kepada Allah, Roh Kudus untuk memberi pengertian dan kepandaian.)
- Baca ulang Amsal 2:4-6. Apa hasil akhirnya? (Jika kita rajin mencari kehendak Allah, Ia akan memberi kita hikmat, pengetahuan dan kepandaian.)
- Apakah yang diajarkan oleh urut-urutan ini mengenai keyakinan terhadap perkataan seorang nabi modern? (Kita tidak boleh menyambut seorang nabi modern sebagaimana kita menyikapi kue keberuntungan bangsa Tionghoa: dengan mematahkan dan menemukan jawaban di dalamnya. Untuk amannya, kita harus memiliki pemahaman yang dalam akan Alkitab. Kita perlu banyak mengetahui tentang bagaimana Allah mengatur kehidupan manusia. Kemudian kita memutuskan apakah perkataan nabi modern tersebut ìpasî dengan alur nubuatan yang sudah pernah ada.)
- Bagaimanakah seharusnya reaksi kita jika seorang nabi modern menyampaikan suatu pemahaman yang benar-benar baru tentang Alkitab? Bagaimanakah jika seorang nabi modern mengajukan sebuah doktrin yang baru? (Mengapa Allah memberikan pekabaran kepada seseorang di masa kini yang tidak diberikan-Nya kepada Musa, Paulus atau siapapun dalam 3000 tahun terakhir ini? Saya bisa melihat kalau suatu pekabaran cocok dengan zaman kita ini. Namun saya akan sangat berhati-hati terhadap suatu pekabaran yang kecil sekali relevansinya dengan zaman kita ini dan bisa dengan mudahnya disampaikan kepada Musa, Paulus ataupun penulis Alkitab lainnya. Jika suatu pekabaran dengan cara apapun bertentangan dengan Alkitab, saya akan menolaknya.)
- Nabi Modern
- Mari kita kembali ke 1 Korintus 14. Baca 1 Korintus 14:1-5 dan 1 Korintus 14:29. Seberapa umumkah karunia nubuat itu dalam jemaat Korintus? (Sangat umum.)
- Baca 1 Korintus 14:36-40. Apakah ada batas yang tidak jelas antara para nabi dan orang-orang yang mendapat ìkarunia rohaniî dalam jemaat Korintus?
- Apa anjuran Paulus mengenai bagaimana menilai nabi? (Paulus mengutarakan bahwa firman Allah tidak dimulai dari mereka. Kesimpulannya adalah bahwa nabi-nabi harus dinilai dengan alur wahyu yang dimulaikan dari kitab Kejadian.)
- Tuntunan apakah yang kita dapatkan di sini mengenai bagaimana mengevaluasi nabi-nabi modern? (Pertama, kita tidaklah perlu terkejut saat mendengar pengakuan seorang Kristen bahwa ia memiliki karunia nubuat. Karunia tersebut, sebagaimana halnya karunia rohani lainnya, memang diharapkan dalam jemaat. Dengan standar yang dituliskan dalam kitab Korintus, sepertinya ada yang salah jika suatu jemaat tidak memiliki sekurang-kurangnya satu atau dua orang yang mempunyai karunia nubuat. Kedua, karunia ini adalah untuk menguatkan jemaat dan orang percaya. Karunia ini bukanlah untuk mengubah alur nubuatan yang telah diberikan Allah di milenium sebelumnya.
- Sobat, apakah engkau membuka diri terhadap perkataan seorang nabi modern? Apakah engkau membuka diri terhadap orang-orang yang memiliki karunia rohani? Engkau perlu membuka diri dan engkau perlu menguji. Jika seorang nabi modern memberikan penghiburan, petunjuk dan kekuatan kepada jemaat, dan perkataan nabi tersebut sesuai dengan tolok ukur Alkitab, itu merupakan berkat bagimu.
- Pekan depan: Kita mulaikan pelajaran baru tentang ìHidup Kristiani.î