quinta-feira, 5 de março de 2009

Pekabaran Para Nabi - (Kejadian 22, Kisah 4, Galatia 3, Ibrani 4) - Pelajaran 10

<--

Pekabaran Para Nabi - (Kejadian 22, Kisah 4, Galatia 3, Ibrani 4)  - Pelajaran 10

 

 

Copr. 2008, Bruce N. Cameron, diterjemahkan oleh Hetty Simatupang. Semua referensi Alkitab dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru ©1974 Lembaga Alkitab Indonesia, kecuali disebutkan lain. Saran jawaban terdapat di dalam tanda kurung. Pelajaran ini dapat dilihat di http://www.GoBible.Org/indonesian. Berdoalah agar Roh Kudus menuntun pikiran Anda ketika Anda belajar.

 

Pendahuluan: Kalau seseorang meminta saya untuk mengajar suatu kelas mengenai pesan-pesan dari istri saya, saya perlu waktu untuk berpikir. Istri saya menyampaikan beraneka jenis pesan pada saya. Apakah ada tema dalam pesan-pesan dari pasangan atau sahabat terdekat anda? Secara umum, pesan-pesan dari istri saya positif dan tidak kritis. Pesan-pesan itu menyenangkan dan tidak mengganggu. Saya suka mendengarkan pesan dari istri saya. Bagaimana dengan pekabaran dari Allah? Apakah Ia mempunyai tema? Apakah pekabaran-pekabaranNya menyenangkan atau pekabaran-pekabaran yang mengganggu? Apakah ada cara untuk meringkaskan semua yang Ia katakan melalui nabi-nabi? Mari kita selami Alkitab dan bersama-sama mencari kemungkinan ini!

 

 

I.           Abraham Sang Nabi

 

A.          Baca Kejadian 22:1-2. Katakan pada saya semua alasan mengapa, seandainya Anda adalah Abraham, Anda tidak akan percaya kalau ini adalah pekabaran dari Allah?

 

1.          Allah seperti apakah yang mengingatkan Abraham bahwa ia mengasihi putra satu-satunya sebagai bagian dari pekabaran untuk membunuh dan membakar putranya?

 

2.          Baca Imamat 20:1-3. Apakah Allah memberikan pekabaran-pekabaran yang simpang-siur?

 

B.          Baca Kejadian 22:9-12. Kita dapat lihat bahwa Allah tidak bermaksud agar Abraham membunuh putranya. Menurut Anda apakah maksud Alllah? Apakah Ia mempunyai pekabaran? (Ini adalah ujian iman yang sangat berat.)

 

1.          Apakah pekabarannya mengenai mementingkan diri? Allah berbicara mengenai ìmenahanî putra. (Allah berbicara seakan-akan itu juga adalah ujian mementingkan diri.)

 

2.          Apakah ini menunjukkan bahwa para orang tua yang mengorbankan anak-anak mereka kepada Molek juga tidak mementingkan diri? (Baca Ibrani 11:17-19. Para orang tua yang memberikan anak-anak mereka kepada Molek melakukannya untuk memperoleh berkat. Itu adalah tindakan mementingkan diri. Kalau Abraham mengorbankan putranya ia menyangkal berkat yang dijanjikan. Abraham berkesimpulan bahwa Allah akan membangkitkan putranya dari kematian. Ini menunjukkan bahwa Abraham tidak pernah berpikir ia akan diberkati dengan mengorbankan Isak. Ia hanya menurut.)

 

C.          Baca Kejadian 22:15-18. Apakah yang Allah janjikan pada Abraham? (Abraham tidak melakukannya untuk memperoleh berkat-berkat, tetapi Allah menjanjikan berkat-berkat dan banyak keturunan dimana mereka juga diberkati. Allah juga menjanjikan melalui keturunan Abraham semua bangsa dibumi akan diberkati.)

 

1.          Mengapa kepada Abraham diberikan begitu banyak janji? (ìKarena engkau menurut aku.î)

 

D.          Inilah saat untuk merenung: Apakah pekabaran yang Allah berikan melalui malaikat dan melalui Abraham? (Bahwa Ia menginginkan kesetiaan dan penurutan.)

 

1.          Apakah pekabarannya lebih dalam dari tu? Mengapa Allah memilih ujian yang sulit, dengan pekabaran yang membingungkan? Mengapa menggunakan konteks yang begitu sulit dan tidak logis?

 

 

II.         Sang Putra dan Kaabah

 

A.          Baca Kisah 3:24-26. Kepada peristiwa apakah ayat ini menghubungkan apa yang dialami oleh Abraham? (Kedatangan Yesus ke dunia.)

 

B.          Baca Galatia 3:6-9. Kepada pengajaran telogi apakah orang-orang Galatia menghubungkan pengalaman Abraham? (Kebenaran melalui iman.)

 

C.          Kisah Abraham dan pengorbanan Isak kalau dilihat dari permukaan sangat tidak logis. Kelihatannya seperti cara pengorbanan anak kepada Molek dan kekafiran. Mari ikuti cara-cara dimana detail dari pengalaman Abraham berhubungan dengan pekabaran yang Allah telah (dan sedang) berikan kepada kita:

 

1.          Detail Pertama: seorang putra tak berdosa. Bagaimanakah itu berhubungan dengan pekabaran Allah? (Yesus adalah Anak Allah yang tidak berdosa. Bandingkan Lukas 1:46-55.)

 

2.          Detail Kedua: seorang putra yang dikasihi. Bagaimanakah itu berhubungan dengan pekabaran Allah? (Allah menunjukkan kasihNya yang luar biasa dan kesetiaanNya kepada kita karena Ia mau memberikah AnakNya yang dikasihi – Ia mau memberikan diriNya.)

 

3.          Detail Ketiga: sebuah medzbah pengorbanan. Bagaimanakah itu berhubungan denga pekabaran Allah? (Allah mengangkat dosa kita dengan pemberian AnakNya. Bandingkan Lukas 1:67-77.)

 

4.          Detail Keempat: Allah campur tangan dengan korban yang lain untuk menggantikan putra yang dikasihi Isak. Bagaimanakah itu berhubungan dengan pesan Allah? (Kebenaran melalui iman. Allah mati menggantikan kita – yang kita terima dengan iman. Allah mati untuk menyelamatkan orang-orang yang kita kasihi dari kematian selamanya!)

 

III.        Perhentian

 

A.          Baca Kejadian 2:1-2. Pekabaran apa yang Allah berikan kepada kita di sini? (Bahwa Ia adalah Pencipta dan Sabat perhentian adalah bagian dari penciptaanNya.)

 

B.          Baca Keluaran 20:8-11. Apakah pekabaran Allah di sini? (Disini dijelaskan apa yang tersirat dalam Kejadian: Allah mau kita merayakan penciptaanNya melalui berhenti pada hari Sabat setiap minggunya.)

 

C.          Baca Ulangan 5:12-15. Apakah pekabaran Allah di sini? (Ini adalah sudut pandang lain dari Sabat perhentian. Allah mau kita merayakan kebebasan kita dari yang jahat melalui hari Sabat setiap minggu.)

 

D.          Baca Ibrani 3:18-4:2. Perhentian seperti apa yang Allah katakan disini? (Perhentian yang datangnya dari injil – yaitu kisah Abraham dan Isak sebagai nubuat akan kematian Yesus menggantikan kita.)

 

E.          Bacah Ibrani 4:3-6. Ini waktu untuk merenung lagi. Apakah persamaan antara injil dan perhentian Sabat? (Keduanya adalah poin-poin kemenangan. Kalau kita membaca riwayat hidup seorang yang meninggal yang ditulis oleh keluarga, umumnya berisi semua poin-poin ìpuncakî (kemenangan) dari kehidupan orang itu. Allah menciptakan kita dan Ia membuat perhentian Sabat untuk merayakan dan mengingat kemenangan dari kuasaNya. Allah merebut umatNya dari perbudakan di Mesir. Ia mengingatkan umatNya bahwa perhentian Sabat adalah peringatan akan kuasa penciptaanNya dan kuasaNya atas Mesir (kejahatan). Kalimat ìsekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikanî menyarankan bahwa rencana keselamatan Allah sudah disediakan pada saat penciptaan. Hari Sabat juga mengingat hal tersebut.)

 

F.          Baca Ibrani 4:7-11. Perhentian Sabat yang seperti apa yang kita temukan disini, dan apa hubungannya dengan apa yang baru saja kita renungkan? (Yesus datang, mati dan bangkit untuk hidup kekal menggantikan kita. Sama seperti Tuhan mencipakan kita, seperti Ia merenggut umatNya dari perbudakan Mesir, sekarang Ia merebut kita dari perbudakan dosa dan kematian kekal. Kita merayakan itu semua setiap minggunya dengan memasuki perhentian Sabat.)

 

G.          Baca Ibrani 4:14-16. Ini membawa kita kembali pada cerita selengkapnya dari Abraham dan Isak. Pencobaan apa yang dihadapi oleh Abraham dan Isak yang juga dihadapi oleh Yesus? (Menyerah pada kepentingan diri sendiri. Mengambil jalan keluar yang mudah. Menghindari sakitnya pengorbanan.)

 

1.          Apakah pekabaran Allah kepada kita melalui tugasNya sebagai ìImam Besar Agungî, melalui kisah Abraham dan melalui perayaan Sabat akan kemenangan-kemenangan Allah? (Bahwa sejak mulanya Ia telah mengatur segala sesuatunya agar kita dapat menang.)

 

2.          Dapatkan Anda melihat mengapa kisah Abraham mengorbankan Isak bukanlah suatu hal yang aneh, peristiwa pekabaran-membingungkan, tetapi adalah ringkasan dari pekabaran-pekabaran Allah bagi manusia?

 

IV.        Kemenangan Puncak

 

A.          Baca Yesaya 25:6-8. Pekabaran apakah yang nabi Yesaya bagikan kepada kita? (Perjamuan kemenangan ketika kita tiba di surga! Kaum vegetaris kemungkinan harus melakukan pemesanan dimuka.)

 

B.          Baca 1 Korintus 15:50-57. Poin kemenangan apa yang kita lihat disini? (Kematian ditelan oleh kemenangan Yesus atas dosa. Yesaya 25:8 menceritakan kepada kita bahwa kematian ditelan dan 1 Korintus 15:54-55 mengutip pekabaran nubuatan ini untuk menekankan.)

 

1.          Bagi kaum vegetaris yang menderita dari gurauan mengenai Yesaya 25:6, tanyakan pada kaum pemakan daging di kelas dari mana mereka akan mendapatkan daging bila kematian sudah tiada?

 

C.          Sahabat, dapatkah Anda melihat pekabaran yang konsisten dari Allah melaui para nabiNya? Saya dapat. Ia adalah Pencipta kita, Ia adalah Penyelamat dari kejahatan, dosa dan kematian. Sekarang Ia menawarkan kepada kita perhentian Sabat untuk merayakan PenciptaanNya, rencana keselamatan dan kemenangan atas dosa. Perhentian Sabat mengarah kepada puncak perhentian Sabat di Surga dan dunia yang diciptakan baru. Maukah Anda menerima pekabaran-pekabaran para nabi hari ini? Maukah Anda memasuki perhentian Sabat Allah?

 

V.          Minggu depan: Menafsirkan Tulisan-tulisan Nubuat                                     

 

 

FONTE: http://www.gobible.org/indonesian/545.htm