Kehidupan - (Yohanes 10, Kisah 27 & 28, Lukas 12) - Kehidupan Kristiani: Pelajaran 4
Copr. 2009, Bruce N. Cameron, diterjemahkan oleh Debbie Jacobs. Semua referensi Alkitab dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru ©1974 Lembaga Alkitab Indonesia, kecuali disebutkan lain. Saran jawaban terdapat di dalam tanda kurung. Pengajar diasumsikan menggunakan papan tulis atau alat peraga lainnya dalam membawakan pelajaran. Pelajaran ini dapat dilihat di http://www.GoBible.Org/indonesian.
Pernahkan saudara merenungkan hidup saudara? Ke mana arahnya? Ke mana saudara ingin menuju? Dengan perkerjaan, televisi, Internet, anak-anak, pekerjaan di rumah dan tugas-tugas saudara maka sangatlah mudah untuk terokupasi dengan kesibukan sepanjang hari. Jika memperoleh kesempatan untuk beristirahat, kita menghabiskannya untuk hal lain, bukan hanya duduk dan berpikir. Bagi kita meditasi mungkin suatu hal yang terkait dengan yoga, dan tidak menjadi bagian dari kehidupan kita. Mari kita ambil waktu untuk merenungkan, melalui perkataan Alkitab, apakah artinya hidup itu. Pikirkan apa cita-cita Allah bagi saudara!
- Yang Buta dan Yang Berkelimpahan
- Dalam Yohanes 9 Yesus mengembalikan penglihatan seorang yang buta. Hal ini membawa kegusaran bagi pemuka agama. Mari kita lihat lanjutan ceritanya pada bagian akhir dari Yohanes 9. Baca Yohanes 9:39-41. Kata Yesus Ia datang ke dalam dunia untuk menghakimi. Apakah Yesus datang untuk menghakimi kita? (Baca Yohanes 3:17-18. Yesus datang untuk menyelamatkan dunia.)
1. Jika Yesus tidak datang untuk menghakimi dunia, penghakiman seperti apakah yang Yesus bicarakan dalam Yohanes 9:39 (Kita tahu bahwa Yesus datang untuk mati bagi dosa-dosa kita. Jadi, penghakiman tersebut paling tidak sebagiannya adalah untuk Yesus.)
- Penghakiman seperti apa yang akan menyebabkan orang buta melihat dan yang melek menjadi buta? (Allah yang bersedia menyembuhkan kita, Allah yang rela mati bagi kita, Allah yang menunjukkan pengasihan terhadap kita membuka mata kita terhadap hakekat Allah kita. Iblis yang membawa kebutaan dan yang menyiksa dan membunuh Allah membuka mata kita terhadap hakekat dari pertikaian antara yang baik dan yang jahat.)
- Sekarang setelah kita melihat Yesus, apa yang dituntut dari kita? (Yesus mengajarkan bahwa begitu kita paham akan perkara-perkara rohani, kita perlu mengambil keputusan agar terhindar dari dosa dan penghakiman.)
- Baca Yohanes 10:1-2. Andaikan saat memperhatikan rumah tetangga saya melihat seseorang masuk melalui jendela belakang rumah, apa yang terpikir oleh saya? (Orang ini pastilah tidak punya kunci. Orang ini tidak punya otorisasi.)
- Apa fungsi rumah yang berpintu dan kunci? Apa fungsi dari kandang domba yang berpintu? (Untuk melindungi penghuninya, menjaga agar orang yang tepat berada di dalamnya, dan yang tidak tepat berada di luarnya.)
2. Apa kaitannya dengan percakapan Yesus mengenai kebutaan? (Yesus mengatakan bahwa orang-orang Parisi itu buta – atau setidaknya mereka berlaku seperti orang buta. Yesus mengatakan bahwa ada kebenaran yang jelas dalam hidup – seperti kebenaran tentang pintu – bagi orang-orang yang mau memperhatikan.)
- Baca Yohanes 10:3-6. Baca Yohanes 10:3-6. Apakah di sini saudara mendahului para murid? Saya paham apa yang Yesus katakan mengenai kandang domba – yang dapat dibandingkan dengan rumah kita – namun bagaimana kita mengaplikasikan hal ini dalam hidup kita? (Teruskan membaca.)
- Baca Yohanes 10:7. Jika Yesus menjadi pintu, apakah kandang itu dan siapakah yang menjadi domba? (Menurut saya, kitalah domba-domba itu. Kandang tersebut tentunya merupakan perlindungan dalam hidup kita. Yesus mengijinkan orang yang tepat berada di dalam dan menahan orang yang salah di luar.)
- Baca Yohanes 10:8-9. Bagaimana saudara mengaplikasikan hal ini dalam kehidupan? (Jika Yesus adalah pintu yang resmi, dan semua jalan masuk lainnya digunakan oleh orang yang berbahaya, ini berarti bahwa Yesus memiliki semua sarana untuk melindungi dan meningkatkan hidup kita. Mirip rumah yang diberi pengaman dengan akses terkendali.)
6. Baca Yohanes 10:10. Jika saya mengatakan bahwa saya akan memberi saudara suatu ìkehidupan yang berkelimpahan,î apa pemahaman saudara tentang hal ini?
- Yesus membicarakan pintu masuk dan perlindungan. Bagaimana kaitannya dengan hidup yang berkelimpahan? (Jika saudara menghidupkan suatu kehidupan yang selaras dengan ajaran Allah (Ia adalah satu-satunya pintu tempat saudara masuk) maka saudara memiliki hidup yang berkelimpahan.)
- Benarkah? Ada banyak sekali program televisi yang menunjukkan bahwa hidup yang berkelimpahan dan menggairahkan itu menyangkut hal-hal yang tidak berkenan kepada Allah. Apakah juga benar demikan?
- Bagaimana dengan orang-orang yang memutuskan untuk hidup semau mereka sekarang dan nantinya kembali kepada Allah? Apakah yang demikian ada benarnya?
- Baca Yohanes 10:11-13. Mengapa orang upahan tersebut tidak melakukan pekerjaannya dengan baik? Bukankah kita semua ini ìorang upahanî kalau dikaitkan dengan pekerjaan kita? (Orang upahan memandang segala sesuatu secara rasional – gaji yang diperoleh tidak sepadan dengan kehilangan nyawa. Jika ia menyerahkan nyawanya maka apa lagi yang tersisa?)
- Apa maksud Yesus bagi hidup kita? (Bukan soal uang. Ia menunjukkan kepedulian-Nya dengan memberikan hidup-Nya bagi kita.)
- Apa kaitannya dengan kita yang sekarang ini menikmati waktu kita dengan melakukan hal-hal menarik yang kita lihat di televisi? (Semua ìhal baikî di televisi itu terkait dengan orang upahan. Cara dunia adalah memutuskan yang terbaik untuk menjadi yang ìnomor satu.î Saat terhimpit, tak ayal orang lain yang akan menderita.)
- Apa makna rohaniah yang perlu kita cari di sini? (Jika kita mau memperhatikan, bukan membutakan mata, kita akan dapati bahwa perintah Allah bagi hidup kita mengalir dari kasih yang begitu besar sehingga Ia rela untuk menyerahkan nyawa-Nya bagi kita. Tak seorang pun yang memproduksi program televisi populer peduli dengan apa yang terjadi kepada kita. Yang mereka pedulikan adalah uang yang dihasilkan dari program mereka. Pelajaran hidup apa pun yang kita pelajari dari mereka bukanlah tanggung jawab mereka – setidaknya begitulah cara pandang mereka.)
- Baca Yohanes 10:14-18. Apakah Yesus dipaksa untuk mati bagi kita? (Tidak! Perhatikan apa yang Yesus utarakan. Ia menyerahkan hidup-Nya bagi saudara. Mengapa Ia mau memberi saudara perintah yang akan mencelakakan saudara? Perintah yang akan membatasi hidup yang berkelimpahan? Ia tidak akan melakukannya. Namun, serigala dan orang upana tidak peduli terhadap saudara. Cara hidup mereka mencerminkan hal itu.)
- Andai saudara hendak mengambil waktu sejenak untuk bermeditasi tentang hidup saudara dan bagaimana seharusnya saudara menjalani hidup ini, apa yang perlu saudara sendiri putuskan? (Keputusan untuk mengikuti Dia yang telah rela mati bagi saudara! Jika saudara ingin melakukan apa yang terbaik bagi saudara maka saudara akan menolak nasihat yang diberikan oleh orang-orang yang hanya peduli pada diri mereka sendiri – bukan pada diri saudara.)
- Apakah kesimpulan ini yang terbatas pada perkara-perkara rohani? (Tidak! Yesus msenggunakan suatu bentuk usaha – beternak domba – sebagai contoh-Nya. Nasihat ini berlaku pada semua bidang kehidupan seperti yang akan kita lihat berikut ini)
- Kehidupan dengan Pengaruh yang Benar
- Saat Paulus mengkhotbahkan injil ia dipenjarakan dan ia mengajukan banding kepada Roma. Ia ditempatkan, sebagai tahanan, dalam sebuah kapal dengan serombongan tawanan lainnya menuju Roma.
- Baca Kisah 27:10-12. ìLingkup pengaruhî apa yang tersangkut dalam kisah ini? (Ada Paulus, yang mewakili Allah dan ketertarikan kepada perkara rohani. Ada pemilik kapal, yang mewakili dunia usaha. Ada perwira yang mewakili pemerihtah.)
- Andai saudara Paulus dan saudara ingin agar hidup saudara mempengaruhi dunia usaha dan pemerintahan, bagaiamana kira-kira peluang saudara untuk berhasil pada saat ini? (Ia seorang tawanan!)
- Apakah nasihat Paulus diterima? (Tidak.)
- Baca Kisah 27:14-20. Apa yang tidak berhasil melindungi kepentingan dunia usaha dan pemerintah? (Perlengkapan mereka sendiri.)
- Baca Kisah 27:21-26. Bagaimana Allah bekerja lewat Paulus untuk mempengaruhi kalangan usaha dan pemerintah? Apa yang tidak Paulus lakukan? (Paulus tidak mengatakan ìpenghakiman Allah menimpamu.î Gantinya, seorang malaikat datang kepada Paulus untuk memberinya jalan keluar. Paulus mengingatkan kalangan usaha dan pemerintah bahwa sebelumnya ia telah memberikan saran yang tepat.)
- Jika saudara ingin mempengaruhi kalangan usaha dan pemerintahan, senjata apa yang saudara miliki? (Malaikat-malaikat Allah! Roh Kudus. Kendali Allah atas segala situasi.)
- Sekarang siapa yang memegang kendali operasional kalangan usaha dan pemerintahan? (Paulus.)
- Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membalikkan situasi dari meremehkan nasihat Paulus menjadi menuruti Paulus?
- Baca Kisah 28:1-4. Hari seperti apa yang dihadapi Paulus? Bagaimana dunia memandangnya?
- Baca Kisah 28:5-6. Bagaimana pandangan dunia terhadap Paulus kini? Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat perubahan ini?
- Baca Kisah 28:7-9. Paulus kini bertemu pemerintah Malta. Pengaruh seperti apa yang ia terapkan pada kepala pemerintahan?
- Pelajaran apa yang diajarkan oleh cerita ini tentang mengikuti aturan Yesus saat berhubungan dengan dunia usaha dan pemerintahan?
- Bebas dari Rasa Cemas
- Baca Lukas 12:22-26. Terutama perhatikan ayat 25. Apa jawaban terhadap pertanyaan ini?
- Bagaimana jika saya menanyakannya dengan cara yang berbeda: siapakah, dengan mengontrol makanannya [rokoknya, olahraganya, cara mengemudinya, kemarahannya], dapat menambahkan satu jam pada hidupnya? Berapa dari saudara yang akan menjawab ìya,î atas pertanyaan tersebut?
- Lantas, apa maksud dari hidup yang bebas dari kuatir? (Menurut saya Yesus tidak menyuruh kita untuk tidur di bawah meja kerja kita. Kolose 3:23-24 menyarankan yang sebaliknya. Rahasia untuk mencapai hidup yang berkelimpahan dan bebas dari kuatir adalah dengan mengikuti aturan Allah dan menyerahkan yang selebihnya kepada Allah.)
- Sobat, pikirkan bagaimana jadinya hidup saudara jika saudara memutuskan bahwa jalan Allah adalah yang paling nyaman dan menyenangkan? Renungkan bagaimana hidup saudara dapat mempengaruhi kalangan tertinggi dalam dunia usaha dan pemerintahan. Melayani Allah sepenuh hati adalah cara memperoleh kehidupan yang berpengaruh yang berhasil dan bebas dari kuatir! Maukah hari ini saudara memilih jalan Allah?
- Pekan depan: Wahyu