sexta-feira, 15 de maio de 2009

Kasih Karunia - (Yesaya 53, Roma 5-7) - Pelajaran 7

<--

Kasih Karunia - (Yesaya 53, Roma 5-7) - Pelajaran 7

  

Copr. 2008, Bruce N. Cameron, diterjemahkan oleh Hetty Simatupang. Semua referensi Alkitab dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru ©1974 Lembaga Alkitab Indonesia, kecuali disebutkan lain. Saran jawaban terdapat di dalam tanda kurung. Pelajaran ini dapat dilihat di http://www.GoBible.Org/indonesian. Berdoalah agar Roh Kudus menuntun pikiran Anda ketika Anda belajar.

 

Pendahuluan: Dalam diskusi mengenai agama dengan seorang sahabat Yahudi, dia mengatakan bahwa orang Kristen ìmembajakî agamanya. Sebagai jawaban, saya katakan bahwa kita ìmelengkapiî agamanya. Untuk memberi penjelasan logisnya, saya tanyakan apakah makna dari pelayanan kaabah dan korban anak domba? Kalau itu adalah mengenai membunuh binatang untuk menghapus dosa, mengapa tradisi ini tidak terus berlanjut? Kaabah bukan hanya tempat untuk mempersembahkan korban! Renungkan hal ini: Yudaisme, Islam dan Kekristenan menerima Perjanjian Lama sebagai firman Allah, tetapi hanya Kekristenan yang melengkapi logika hubungannya dengan kasih karunia. Yesus, Anak Domba Allah, mengangkat dosa-dosa kita. Itulah makna dari pelayanan kaabah di Perjanjian Lama! Mari kita selami pelajaran kita tentang kasih karunia!

 

 I.           Kasih karunia diprediksi

A.          Baru-baru ini, sejumlah orang menyarankan kepada saya lemahnya hubungan antara Yesus dan nubuatan-nubuatan di Perjanjian Lama. Mari kita telusuri dengan membaca Yesaya 53. Baca Yesaya 53:1. Masalah apa yang kita temukan dalam ayat ini? (Bahwa Yesaya (nabi Allah) mempunyai pekabaran yang tidak diterima dengan meluas.)

 

1.          Apakah hubungan tangan Allah dengan pekabaran ini? Biasanya, orang berbicara dengan mulut! (ìTangan Allahî adalah lambang kuasa Allah. Ini adalah pekabaran tentang kuasa Allah.)

 

B.          Baca Yesaya 53:2. Pernahkah Anda bertanya mengapa Yesus tidak datang ke dunia sebagai mahluk perkasa atau paling tidak sebagai seorang pangeran atau raja? Itu akan langsung memberikan Dia kredibilitas. (Yesus datang dengan cara yang janggal – menurut logika manusia. Tetapi, ini sudah diramalkan oleh Yesaya.)

 

C.          Baca Yesaya 53:3-5. Menurut Anda seberapa kuatkah hubungan antara kehidupan Yesus dan nubuatan ini? (Nubuatan ini secara khusus mengatakan bahwa Yesus ìtertikam oleh karena pemberontakan kitaî. Bandingkan dengan Yohanes 19:18 & 34 untuk menunjukkan bahwa Yesus bukan saja ditikam dengan tombak, tetapi Ia disalibkan – dipakukan kesalib.)

 

D.          Baca Yesaya 53:6-7. Coba bandingkan ayat ini dengan pelayanan kaabah di Perjanjian Lama? (Ayat ini dengan spesifik membandingkan Yesus bukan saja sebagai anak domba, tetapi sebagai korban dalam upacara kaabah karena dikatakan ìTuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.î)

 

E.          Baca Yesaya 53:12. Apakah yang dinubuatkan Yesaya yang Mesias akan lakukan bagi Anda dan saya? (Bahwa Ia memberikan hidupNya untuk menanggung dosa saya dan menjadi pembela saya.)

 

1.          Sahabat, apakah Anda meragukan bahwa Yesus adalah anak domba yang dituliskan dalam buku Yesaya – sebuah buku yang 3 agama utama di dunia akui sebagai firman Allah?

  

II.         Kasih Karunia Dipahami

 

A.          Baca Roma 5:18-20. Apa yang Anda lakukan sehingga hukuman Adam dan Hawa tertimpa kepada Anda? (Karena dilahirkan? Ayat itu mengatakan penghukuman menjadi bagian ìsemua orangî.)

 

1.          Apakah yang Anda lakukan sehingga penurutan dan kebenaran Yesus menjadi bagian Anda? (Karena dilahirkan? Ayat itu mengatakan ìkebenaran yang membawa kehidupan bagi semua orang.î)

 

a.          Apakah ini berarti keselamatan kita otomatis?

 

B.          Baca Roma 6:1-5. Apakah ayat ini mengatakan bahwa kita perlu melakukan sesuatu sebagai partisipasi kita dalam kasih karunia yang diberikan Yesus? (Ya. Ayat ini mengatakan kita menerima kasih karunia dengan ìdikuburî dengan Yesus melalui baptisan sehingga kita dapat menghidupkan suatu kehidupan yang baru.)

 

1.          Pertanyaan dalam Roma 6:1 agak sedikit janggal. Mengapa Paulus mempertimbangkan untuk mengajukan pertanyaan seperti itu, bahkan dengan mengawali bagian dari pemikirannya dengan hal tersebut? (Ini adalah salah satu perdebatan paling kuat yang mengatakan bahwa kasih karunia didapatkan tanpa harus berbuat baik. Kesimpulan (dari Roma 5) begitu kuat bahwa perbuatan-perbuatan kita tidak akan membuat kita memperoleh keselamatan sehingga Paulus terdorong untuk mengatakan ìTunggu! Ini tidak berarti bahwa Anda boleh tetap bertekun dalam dosa supaya kasih karunia terus mengalir!)

 

2.          Berdasarkan model kaabah dalam Perjanjian Lama apakah ini masuk diakal? Apakah orang yang membawa anak domba untuk dibunuh di kaabah ìberhak menerimaî pengampunan dari dosa-dosa? Apakah orang tersebut ìberhak menerimaî kebenaran? (Tidak. Mereka datang dengan korban dan menerima keuntungannya.)

 

C.          Baca Roma 6:15-17. Apakah alasannya bagi penerima kasih karunia untuk menurut Allah? (Karena kita sudah memilih Dia dan menyatakan kesetiaan kita kepada aturanNya.)

 

1.          Pikirkan hal ini untuk sesaat: kalau Anda mempunyai sikap seperti yang diterangkan oleh buku Roma, apakah Anda pikir ada peraturan-peraturan Allah yang membatasi kebebasan Anda?

 

2.          Adakah hal yang Anda mau lakukan kalau Anda dapat ìmeniadakan hukum-hukumî untuk suatu jangka waktu? Seseorang yang Anda mau berselingkuh? Sejumlah barang yang Anda mau curi? Melakukan tindakan mementingkan diri yang akan membuat Anda dikagumi orang lain? Melakukan tindakan balas dendam?

 

a.          Kalau jawaban Anda untuk salah satu pertanyaan diatas, ìYa, saya mau meniadakan hukum-hukum untuk satu tahunî, tanyakan kepada diri Anda mengapa Allah membuat hukum-hukumNya? (Setan mencoba menutupi fakta bahwa hukum-hukum Allah adalah untuk keuntungan kita.)

 

b.          Atau, apakah itu hanyalah keinginan alamiah dari hati kita yang suka melakukan dosa?

 

c.     Kalau dosa adalah suatu hal yang kita suka lakukan, kalau hukum-hukum ditiadakan, mengapa Yesus menderita dengan sangat karena dosa? Mengapa seekor anak domba, dengan kata lain Allah, harus mati – dan mati dengan cara menyakitkan? (Ini bertentangan dengan kasih Allah. Kita berpendapat dosa akan memberikan kita kesenangan, tetapi apa yang Setan rencanakan bagi kita adalah apa yang ia telah lakukan terhadap Yesus. Kalau saja kita dapat melihat dengan jelas tujuan-tujuan Allah dan tujuan-tujuan Setan, kita akan menjauh dari dosa.

 

D.          Baca Roma 7:1-4. Apakah hukum mengikat kita? (Tidak. Hukum mengikat kita tidak lebih dari seperti ikatan sumpah pernikahan ketika pasangan kita meninggal.)

 

1.          Apakah maksud dari ayat 4 dengan mengatakan ìmenjadi milik orang lain?î atau ìberbuah bagi Allah?î (Kita memiliki semacam kewajiban baru.)

 

2.          Pada saat ini apakah kita menghidupkan kehidupan yang bebas dari dosa? (Baca Roma 7:21-25. Anda harus membaca seluruh Roma 7 untuk mengerti dengan sebenarnya. Sepertinya Paulus mengatakan walaupun kita dibawah kasih karunia, kita bergumul dengan dosa.)

 

a.          Mengapa ada pergumulan kalau hukum telah mati dalam hidup kita?

 

B.          Baca Roma 8:1-14. Cukup panjang untuk dibaca, tetapi saya pikir perlu untuk mengerti kasih karunia. Sekarang karena kita tidak terikat oleh hukum, apakah tingkah laku kita memiliki arti? Apakah sikap kita memiliki arti? (Ya! ìKalau Anda hidup dengan menuruti alamiah keberdosaan Anda akan mati.î Ketika Roh Kudus menyatakan kepada kita bahwa begitu besar kasih Allah kepada kita sehingga Ia mati bagi kita; ketika Roh Kudus menyatakan kepada kita bahwa Yesus menderita hukuman untuk dosa kita – dan kita mati terhadap dosa didalam Yesus; ketika Roh Kudus menyatakan kepada kita bahwa hukum Allah adalah untuk kebaikan kita dan Setan hanya ingin mencelakakan kita, maka kita akan memiliki keinginan untuk hidup sesuai kehendak Allah. Hati kita tertuju kepada apa yang diiginkan Roh Kudus.)

 

1.          Betapa pentingkah pemeliharaan-Sabat terhadap hidup baru ini? (Sebagian akan mengatakan ini adalah inti dari mencoba untuk hidup menurut hukum. Tetapi, Sabat memberikan semangat bagi kita untuk hidup dibawah pimpinan Roh. Itu mengingatkan kita bahwa Yesus menciptakan bumi (yang menunjukkan kekuasaanNya atas kita), itu mengingatkan kita bahwa Ia telah hidup, mati dan bangkit dari kubur bagi kita (yang mana menunjukkan kasihNya dan kelepasan kita), itu mengkhususkan waktu bagi kita untuk memusatkan pikiran kita pada apa yang Roh kehendaki.)

 

C.          Sahabat, maukah Anda hari ini menyerahkan sikap Anda kepada Allah? Maukah Anda meminta Roh Kudus untuk membantu Anda memusatkan pikiran Anda pada apa kehendak Allah? Maukah Anda berpaling dari sifat keberdosaan Anda?

 

III.        Minggu depan: Istirahat.

 

FONTE: http://www.gobible.org/indonesian/555.htm