Pemuridan - (1 Korintus 12, Keluaran 18, Matius 20, Markus 8) - Kehidupan Kristiani: Pelajaran 10
Copr. 2009, Bruce N. Cameron, diterjemahkan oleh Debbie Jacobs. Semua referensi Alkitab dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru ©1974 Lembaga Alkitab Indonesia, kecuali disebutkan lain. Saran jawaban terdapat di dalam tanda kurung. Pengajar diasumsikan menggunakan papan tulis atau alat peraga lainnya dalam membawakan pelajaran. Pelajaran ini dapat dilihat dihttp://www.GoBible.Org/indonesian.
Pendahuluan: ìPimpin, ikut atau menyingkir dari situî adalah ujaran yang melekat pada Thomas Paine, salah seorang ìpendiriî Amerika Serikat. Jika saya memberi ketiga pilihan tersebut kepada saudara, berapa banyak yang akan memilih ìikut?î Dugaan saya tidak banyak. Kebanyakan lebih suka memimpin atau menjalankan keinginan sendiri. Pelajaran kita pekan ini adalah tentang mengikut. Apa artinya menjadi murid Allah? Apakah pengikut biasa? Ataukah, pengikut yang juga memimpin? Mari selami Alkitab dan temukan jawabnya!
- Tubuh Para Pengikut
- Baca 1 Korintus 12:27. Apa kaitan menjadi bagian dari tubuh Kristus dengan pemuridan? (Apabila kita mengikut Yesus, kita memiliki peran dalam pekerjaan-Nya. Menarik bahwa pekerjaan kita sebagai murid dibandingkan dengan ìtubuh.î)
- Mana dari peran-peran ini yang merupakan peran ìpemimpin?î (ìRasulî dan ìpemimpinî [NIV: administrator] sepertinya adalah sejenis pemimpin.)
- Siapa yang menjadi pengikut dalam kelompok kini? (Tidak mudah untuk mengidentifikasikannya, bukan? Mungkin ìpelayanî merupakan pengikut dalam berapa artian.)
- Mengapakah ihwal pemimpin dan pengikut ini menjadi pertanyaan yang sulit dijawab? Mengapa Allah tidak menjelaskannya?
- Mengapa Alkitab membandingkan jemaat dengan tubuh bukannya pasukan militer atau negara? (Karena garis pemisah antara pengikut dan pemimpin tidak begitu jelas. Dalam pasukan militer atau negara, ada sedikit pemimpin dan yang lainnya mengikuti. Namun, selain fakta bahwa Allah adalah pemimpin kita, jemaat tidaklah demikian. Saya rasa inilah alasan mengapa Allah menggunakan contoh tubuh bukannya pasukan militer untuk menggambarkan jemaat-Nya.)
- Baca 1 Korintus 12:20:21. Bagaimanakah cara kerja jemaat terkait dengan pemimpin dan pengikut? (Gantinya pengaturan yang jelas tentang pengikut/pemimpin, di sini ditemukan upaya yang terkoordinasi di mana semua bagian itu diperlukan. Semua orang penting. Setiap orang mempunyai peran penting. Gereja tidak ada di benak Thomas.)
- Pemimpin yang Belajar
- Baca Keluaran 18:13. Apakah orang banyak senang dengan situasi ini? (Mereka menemui Musa. Namun, pernyataan bahwa mereka ìberdiri Ö dari pagi sampai petangî sepertinya mencerminkan layanan yang lambat.)
- Apakah Musa senang dengan situasi ini? (Apa lagi pekerjaan yang lebih baik daripada berbicara untuk Allah! Namun, jam kerjanya panjang.)
- Baca Keluaran 18:17. Apakah kalimat ini yang Musa harapkan? Bukankah ia sementara melakukan banyak hal baik dengan berbicara untuk Allah dan menolong bangsanya?
- Baca Keluaran 18:18-23. Bagaimana reaksi saudara terhadap nasihat Yitro (ayah mertua saudara) andai saudara adalah Musa? Lagi pula, kepada saudaralah Allah berbicara, bukan kepadanya. Mengapa saudara peduli apa yang dia katakan apabila saudara berbicara untuk Allah?
- Perhatikan Keluaran 18:19. Apakah Yitro sedang mengklarifikasikan perkejaan Musa? (Ya. Ia mengatakan peran Musa adalah pergi kepada Allah sebagai wakil orang banyak, bukan mengambil keputusan untuk Allah. Ini merupakan teguran halus. Teguran ini mengisyaratkan bahwa Musa sudah mulai terlalu bersandar pada dirinya sendiri di saat orang lain dapat melakukan banyak dari apa yang Musa lakukan.)
- Perhatikan Keluaran 18:23. Apa yang dikatakan Yitro? (Ia mengatakan bahwa Allah perlu memberi konfirmasi atas nasihatnya.)
- Sejauh ini, apa yang kita pelajari tentang pemuridan? (Ini merupakan contoh lain dari prinsip ìtubuhî dalam kepemimpinan – bahwa gantinya bertindak sendirian, Musa perlu bersandar pada orang lain untuk menolongnya dalam pekerjaan pentingnya. Pekerjaan penting perlu dibagi-bagi kepada orang lain yang mampu.)
- Baca Keluaran 18:24-26. Hal baik apa yang kita pelajari tentang Musa sebagai pemimpin? (Bahwa sekalipun ia sepertinya agak terhanyut dengan merasa diri penting, ia menerima nasihat. Ia menunjukkan kerendahan hati dalam menerima dan menerapkan nasihat yang baik.)
- Apakah yang hal ini ajarkan kepada kita tentang organisasi? (Menjalankan ìstruktur tubuhî yang tepat perlu pengorganisasian. Membagikan tugas, memilih orang yang kompeten, dan menerima Allah sebagai pemimpin program merupakan hal utama.)
- Pemimpin Hamba
- Baca Matius 20:20-21. Dengan hanya membaca kedua ayat ini, menurut saudara apa jawabnya? (Pemimpin masa depan macam apa yang mengirim ìmamaî untuk melakukan urusan penting mereka?)
- Baca Matius 20:22. Apa sang Mama seorang pembicara perut (ventriloquist)? Apakah jawaban ìkami dapatî ini? (Tidak saja para anak ini mengirim mama, namun mereka berdiri di situ mendengarkan percakapan tersebut!)
- Apa pendapat saudara mengenai jawaban dari para anak ini? (Yesus mengatakan mereka tidak mengetahu apa yang mereka minta, dan mereka (masih dengan sangat dungunya) menjawab ìKami dapat.î Pemimpin-pemimpin sempurna – lemah dan terlalu bebal untuk mendengarkan!)
- Baca Matius 20:23. Siapakah yang menentukan kepemimpinan gereja? (Allah. Yesus memberikan jawaban yang santun, namun menegaskan bahwa Allah Bapa yang akan memutuskan hal ini.)
- Baca Matius 20:24. Mengapa mereka tidak senang? Karena ibu-ibu mereka tidak cukup agresif? Karena tidak terpikir oleh mereka untuk lebih dahulu meminta? Karena mereka tidak mau mengikut, mereka mau memimpin?
- Baca Matius 20:25-28. Murid/pemimpin seperti apa yang Yesus perlukan? (Seorang pemimpin hamba. Sungguh suatu konsep yang aneh: pemimpin yang menggunakan wewenangnya untuk menolong orang lain, bukan menolong dirinya sendiri.)
- Perkataan ini menjadi tonggak penting dalam sejarah dunia modern. Para pemikir politik terkemuka di masa lalu, Plato dan Aristoteles, memiliki gagasan bahwa hanya ada segelintir orang ulung yang harus menjadi pemimpin dan yang lain harus melayani mereka demi hasil yang lebih baik. Yesus mengatakan para pemimpin harus melayani massa. (ìBarangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.î) Dari ajaran inilah kita memperoleh gagasan tentang ìpelayan publikî yang menjadi pusat demokrasi Amerika.)
- Pelajaran kita bukanlah tentang bentuk pemerintahan duniawi. Apa pelajarannya bagi kepemimpinan gereja sekarang ini?
- Apa pelajarannya bagi saudara?
- Pemuridan
- Baca Markus 8:34-38. Apakah arti memikul salib?
- Baca Matius 11:28-30. Saya rasa ìkukî Yesus pada dasarnya sama dengan ìsalibî-Nya. Bagaimana mungkin kuk itu ìringanî sementara kelihatannya begitu sukar dan mengerikan? (Melayani kepentingan diri saudara sendiri akan membosankan. Melayani orang lain menjadikan hidup lebih menarik dan diberkati. Menyerahkan nyawa kelihatannya menakutkan, namun Allah tidak hanya memberikan hidup kekal sebagai gantinya (tukar menukar yang menguntungkan!), namun Ia menjadikan hal menolong orang lain menjadi kuk yang ìringan.î)
- Baca Matius 7:21. Pernahkah saudara mendengar ungkapan ìbig hat, no cattle?î [topi besar, ternak tiada] Menurut saudara apa artinya? (Seseorang yang menjalankan perannya sebagai koboi/gembala sapi, namun tidak memiliki ternak – tidak memiliki isi). [Dalam bahasa Indonesia mungkin dapat disejajarkan dengan ungkapan ìTong kosong nyaring bunyinyaî]
- Apakah itu yang Yesus maksudkan di sini? (Sepertinya Yesus mengatakan bahwa orang-orang ini hanya berucap, tanpa berbuat.)
- Baca Matius 7:22-23. Tunggu sebentar, orang-orang ini banyak berbuat amal. Bagaimanakah saudara menjelaskan bahwa Yesus menolak mereka padahal mereka berbuat baik? (Jawabnya adalah bahwa Yesus berkata ìAku tidak pernah mengenal kamu.î Yang menjadi kehendak Allah Bapa adalah bahwa kita mengenal Yesus. Inilah pekerjaan utama seorang murid. Jika kita tidak mengenal Yesus, maka pekerjaan kita salah arah.)
- Sobat, apakah pelajaran ini sudah cukup melukiskan gambaran tentang pemuridan? Murid sejati mengenal Allah dan tahu di mana tempatnya dalam pekerjaan gereja. Murid sejati memiliki tujuan untuk menolong – bukan tujuan untuk kemuliaan diri sendiri. Jika sikapmu belum benar, maukah engkau meminta Roh Kudus untuk mengubahnya hari ini? Jika engkau belum melajani jemaat, maukan engkau berdoa agar Allah menunjukkan kepadamu cara untuk melayani?
- Pekan depan: Penatalayanan.