sexta-feira, 28 de agosto de 2009

Berjalan di dalam Terang: Mengasihi Saudara Laki-laki dan Perempuan - (1 Yohanes 3:11-24) - Dikasihi dan Mengasihi – Surat Yohanes: Pelajaran 8

<--

Berjalan di dalam Terang: Mengasihi Saudara Laki-laki dan Perempuan - (1 Yohanes 3:11-24) - Dikasihi dan Mengasihi – Surat Yohanes: Pelajaran 8

Copr. 2009, Bruce N. Cameron, diterjemahkan oleh Hetty Simatupang. Semua referensi Alkitab dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru ©1974 Lembaga Alkitab Indonesia, kecuali disebutkan lain. Saran jawaban terdapat di dalam tanda kurung. Pelajaran ini dapat dilihat di http://www.GoBible.Org/indonesian. Berdoalah agar Roh Kudus menuntun pikiran Anda ketika Anda belajar.

Pendahuluan: Minggu ini kita semua akan berpikir seperti ahli-ahli "hukum adat". Mereka memulai dengan ide bahwa hukum tidak terdiri dari sekumpulan aturan-aturan, tetapi aturan-aturan timbul dari sekumpulan hasil keputusan dari kasus-kasus perkara. Pada bagian yang pertama Anda akan menemukan aturan yang tepat dan menemukan jawabannya -- kalau Anda mengajukan pertanyaan yang tepat. Pada bagian yang berikut, Anda menemukan contoh kasus yang tepat dan menemukan jawaban. Yohanes memberikan kepada kita beberapa "kasus" untuk menemukan bagaimana untuk hidup saat kita melanjutkan perjalanan menuju terang. Mari selami pelajaran Alkitab dan temukan apa yang dapat kita ketahui tentang kehidupan Alkitabiah!

I.           Kain versus Yesus

A.          Minggu lalu kita mengakhiri pelajaran kita dengan rangkuman Yohanes bagaimana membedakan orang-orang baik dan orang-orang jahat. Orang-orang baik melakukan hal-hal baik dan orang-orang jahat melakukan hal-hal jahat. Pertanyaan berikut, "Apakah, tepatnya, hal baik itu?" Mari lanjutkan diskusi Yohanes dengan membaca 1 Yohanes 3:11. Bayangkan kalau saya memberikan Anda satu peraturan: "kasihi satu sama lain." Tahukah Anda bagaimana caranya untuk hidup?

1.          Dapatkah Anda menghadapi problema dengan mengambil kasih (suatu sikap) dan menjadikan itu suatu tindakan nyata?

2.          Beberapa tahun yang lalu saya membela kasus kebebasan beragama seorang Wiccan. Kasus ini membuat saya mengerti bahwa kelompok Wiccan mempunyai satu aturan utama (Wiccan Rede) yang pada intinya mengatakan "Anda bebas melakukan apa saja sepanjang Anda tidak membahayakan siapapun". Apakah itu sama dengan mengasihi orang lain? (Saya akan berterima kasih kalau setiap orang mematuhi aturan bahwa mereka tidak boleh mencelakai saya, tetapi dengan persyaratan kasih menambahkan nilai positif.)

B.          Baca 1 Yohanes 3:12. Yohanes memberikan kita satu contoh (sebuah kasus) gantinya memberikan aturan. Definisi kasih yang seperti apa yang Anda dapatkan disini? (Kedengarannya seperti Wiccan Rede – jangan membunuh siapapun.)

1.          Itukah standarnya? Kita mengasihi orang lain bila kita menahan diri untuk tidak membunuh mereka?

2.          Perhatikan Yohanes menulis tentang motif-motif Kain. Mengapa Alkitab membahas motif pembunuhan Kain? (Gantinya menyebut dengan spefisik motif-motif Kain, Yohanes menghubungkan tindakan-tindakan jahatnya dengan pembunuhan.)

a.          Tindakan-tindakan jahat apa yang dilakukan Kain yang mengarah ke pembunuhan? (Tidak menurut Allah.)

b.          Kita harus menemukan sendiri motif-motif yang memungkinkan. Apakah kira-kira? (Cemburu pada Habel dan menginginkan status Habel di hadapan Allah.)

c.          Mengapa hal itu menuntun kepada pembunuhan? (Motif-motif jahat menuntun kepada tindakan-tindakan jahat yang menuntun kepada pembunuhan. Idenya adalah dosa itu berkembang langkah demi langkah.)

d.          Apakah menghindari pembunuhan merupakan standar kasih Yohanes? (Tidak. Dengan melihat satu kasus, gantinya suatu aturan, kita melihat bahwa kasus negatif Yohanes dipenuhi dengan pelajaran mengenai motif-motif dan sifat alami dosa.)

C.          Baca 1 Yohanes 3:13. Apakah kasus Kain suatu contoh negatif buat kita, atau itu hanya suatu contoh yang menggambarkan keduniawian? (Paling sedikit, Yohanes menunjukkan kepada kita apa yang bukan kasih. Bukan pembunuhan. Ia lalu mengatakan bahwa sikap keduniawian adalah benci, dan benci menuntun kepada kematian. Anda akan mengerti kalau dunia membenci Anda.)

1.          Bagaimana dengan saat ini. "Pembenci" adalah istilah yang digunakan kaum homoseksual untuk orang-orang Kristen yang mempercayai apa yang Alkitab katakan mengenai homoseksualitas. Stiker yang biasa digunakan oleh kaum "homo" mengatakan "Benci bukanlah nilai keluarga". Apakah maksud mereka? Atau, apakah dunia membenci orang-orang Kristen dipantulkan dengan mereka menyebut kita pembenci?

2.          Apakah Yohanes menulis tentang kasih terhadap sesama orang Kristen? (Saya pikir demikian.)

a.     Apakah ini membuat masalahnya menjadi lebih mudah? Kepada kita dikatakan untuk mengasihi mereka yang berperilaku baik? (Hubungan kita dengan kaum homoseksual menjadi lebih sulit karena kita mengatakan perilaku mereka adalah dosa dan mereka mengatakan itu adalah normal. Tetapi, bahkan dengan sesama kaum Kristen kita mempunyai masalah perilaku berdosa.)

D.          Baca 1 Yohanes 3:14-15. Ujian apakah yang diberikan Yohanes kepada kita untuk mengetahui bahwa kita berada dijalan menuju terang? (Kita mengasihi saudara-saudara kita. Apakah kita mengalami kemajuan disini? Kita kembali mencari arti apakah "kasih" itu ketika kita mencoba untuk menterjemahkan itu menjadi tindakan.)

1.          Baca Matius 5:21-22. Yesus mengatakan "marah = sama dengan membunuh". Sepertinya tidak masuk diakal. Apakah Yohanes menerangkan pernyataan Yesus? (Saya pikir Yohanes berada pada jalur logika yang sama. Marah menuntun kepada benci yang akan menuntun kepada pembunuhan. Jangan marah dan Anda tidak akan pernah membunuh. Kalau Anda menjadi kasih gantinya marah Anda berada di jalan menuju terang.)

2.          Apakah kita sudah membuat poin-poin nyata bagaimana mengukur kasih kita? (Ya. Marah bukanlah kasih. Benci bukanlah kasih. Membunuh bukanlah kasih.)

E.          Baca 1 Yohanes 3:16. Sekarang kita menemukan contoh kasus yang positif. Apakah kasih? (Menyerahkan hidup Anda buat orang lain.)

1.          Apakah Anda mau menyerahkan hidup Anda untuk sesama orang Kristen? (Tentu akan lebih mudah kalau saja saya dapat menghindar dari membunuh!)

2.          Bagaimanakah perdebatan mengenai aborsi diselesaikan dengan peraturan mendasar ini? (Aborsi adalah mengambil hidup yang lain untuk keuntungan kita. Contoh yang Yesus berikan justru berlawanan: berikan hidupmu untuk yang lain.)

3.          Aborsi adalah contoh logis yang mudah kalau diukur dengan contoh Yesus. Bagaimana dengan aspek-aspek kehidupan yang lain, seperti waktu dan uang. Apakah Anda mau menyerahkan itu semua untuk saudara-saudara Kristen yang lain?

F.          Baca 1 Yohanes 3:17. Apa yang dikatakan Yohanes mengenai kasih dan menolong saudara sesama Kristen yang membutuhkan? (Ia katakan menolong mereka secara logis mengikuti contoh yang diberikan Yesus yang menyerahkan hidupNya bagi kita.)

1.          Mengapa masuk akal menolong seseorang kalau contoh yang Yesus berikan adalah memberikan hidup kita bagi orang lain? (Apakah yang mau Anda gantikan dengan hidup Anda? Apapun itu, melepaskannya adalah tidak terlalu sulit dibandingkan dengan menyerahkan hidup Anda.)

G.          Baca 1 Yohanes 3:18. Apakah yang dimaksud Yohanes ketika ia mengatakan mengasihi "dalam kebenaran". (Sesungguhnya melakukan sesuatu untuk menolong sesama menunjukkan Anda mengasihi mereka. Kata-kata mungkin saja sama sekali tidak memantulkan kebenaran.)

H.          Renungkan apa saja yang sudah kita bahas. Contoh negatif Kain mengatakan kepada kita untuk jangan membunuh, membenci atau menjadi marah. Menghindari pembunuhan dan kebencian kelihatannya cukup mudah. Perjanjian Lama dipenuhi dengan hukuman terhadap orang kaya yang curang dan mengambil untung dari orang miskin. Kelihatannya masuk akal. Diskusi kita sejauh ini memasuki wilayah "Wiccan Rede": jangan merugikan orang lain. Tetapi sekarang dikatakan kita harus memberikan harta kita kepada sesama orang Kristen yang membutuhkan. Mengapa ini sangat berat? (Kita mementingkan diri. Bukan saja kita tidak mau memberikan hidup kita untuk orang lain, kita tidak mau memberikan harta kita. Kita berpikir "biarkan mereka mencarinya sendiri!")

1.          Apakah ada pengharapan bagi kita? (Ya. Inilah hal besar mempelajari tentang kasih karunia, jalan (jalan terang Yohanes), dan kasus hukum. Pertama, kita diselamatkan oleh kasih karunia (1 Yohanes 2:1-2). Orang-orang yang diselamatkan menuju jalan yang menjauh dari kasus negatif Kain dan mengarah kepada kasus positif Yesus. Kita harus meninggalkan membunuh, membenci dan marah dibelakang kita, dan pandangan kita tertuju kepada contoh Yesus. ContohNya adalah tujuan kita.)

II.         Masalah-masalah Hati

A.          Baca 1 Yohanes 3:19-20. Menurut Anda apa maksud Yohanes ketika ia menulis tentang hati kita menuduh kita? Pernahkan hati Anda menuduh Anda? (Ini adalah peranan Setan dan pembantu-pembantunya – menuduh kita (Wahyu 12:10).)

1.          Bagaimanakah kita dapat membedakan tuduhan Setan dengan teguran Roh Kudus? (Allah mengampuni kita dari dosa-dosa yang kita akui, tetapi Setan terus-menerus mengingatkan kita untuk melemahkan kita. Saya pikir yang dimaksudkan Yohanes adalah kalau Anda merenungkan tindakan-tindakan Anda, dan melihat bahwa Anda mengarah kedepan menuju contoh kasih Yesus, maka Anda dapat memiliki keyakinan kalau Anda berada di jalan terang. Anda memiliki "bukti" hidup Anda bergerak kearah yang benar.)

B.          Baca 1 Yohanes 3:21-22. Mengapa Yohanes membicarakan mengenai meminta apa saja? Saya pikir kita baru saja memutuskan bahwa kita perlu memberikan harta kepada orang-orang Kristen yang membutuhkan. (Gambar lengkapnya sekarang terlihat – kalau Yesus mau memberikan hidupNya kepada kita, Ia juga mau memberikan apa saja kepada kita. Yohanes mengajarkan kalau kita membuka hati kita (dan dompet kita) kepada mereka yang memerlukan, Allah akan membukakan dompetNya kepada kita.)

C.          Baca 1 Yohanes 3:23-24. Sesudah semua pembicaraan tentang menolong yang lain, mengapa Yohanes mengatakan "perintahNya" adalah "percaya akan nama AnakNya?" (Seperti yang sudah kita bahas, Yesus adalah contoh tertinggi untuk pengorbanan bagi orang lain. Yesus juga adalah contoh tertinggi yang dihormati untuk itu.)

D.          Sahabat, bagaimana dengan Anda? Apakah Anda akan bertekad hari ini untuk menolong sesama orang Kristen yang membutuhkan? Apakah Anda mau membagi waktu dan harta Anda dengan mereka?

III.        Minggu Depan: Berjalan di dalam Terang: Percaya akan Anak Allah.

FONTE: http://www.gobible.org/indonesian/569.htm