quinta-feira, 10 de setembro de 2009

Pokok-pokok Penting dalam 1 Yohanes - (1 Yohanes 1-5) - Dikasihi dan Mengasihi – Surat Yohanes: Pelajaran 11

<--

Pokok-pokok Penting dalam 1 Yohanes - (1 Yohanes 1-5) - Dikasihi dan Mengasihi – Surat Yohanes: Pelajaran 11

Copr. 2009, Bruce N. Cameron, diterjemahkan oleh Debbie Jacobs.  Semua referensi Alkitab dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru ©1974 Lembaga Alkitab Indonesia, kecuali disebutkan lain. Saran jawaban terdapat di dalam tanda kurung. Pengajar diasumsikan menggunakan papan tulis atau alat peraga lainnya dalam membawakan pelajaran. Pelajaran ini dapat dilihat di http://www.GoBible.Org/indonesian.

Pendahuluan: Saya senang membaca buku-buku tentang otak. Tak seorang pun yang benar-benar tahu pasti bagaimana pikiran bekerja atau bagaimana pikiran manusia begitu cepat memproses informasi. Berapa lama waktu yang saudara perlukan untuk mengenali wajah yang akrab? Berapa lama waktu yang saudara perlukan untuk menebak umur seseorang? Mencocokkan wajah dan menebak umur merupakan tugas yang sangat sulit untuk dilakukan oleh komputer. Satu hal yang kita ketahui tentang otak adalah bahwa pengulangan memperkuat kesanggupan kita untuk memahami sesuatu hal. Pernahkah saudara membaca sebuah buku yang ada ìtinjauan/ulanganî pada akhir setiap babnya? Inilah yang kita akan lakukan pekan ini. Kita akan melakukan sesuatu yang akan membawa manfaat bagi otak kita: memperkuat pemahaman kita akan hal-hal menakjubkan yang Yohanes tuliskan. Mari selami tinjauan surat 1 Yohanes dan lihat bagaimana semuanya saling mengisi!

  1. Dua Jalan
    1. Baca 1 Yohanes 1:5-7 Apa dua pilihan dalam hidup kita? (Kita dapat berjalan di jalan terang atau kita dapat berjalan di jalan kegelapan.)
      1. Kalau orang mengatakan di jalan mana mereka sedang berada, dapatkah kita benar-benar mempercayai hal tersebut? (Tidak. 1 Yohanes 1:6 menyatakan bahwa beberapa orang berdusta mengenai hal itu.)
      2. Bagaimana kita tahu jalan apa yang sedang kita tempuh? Bagaimana jika kita tidak yakin kalau diri kita sendiri bisa menyatakan yang sesungguhnya tentang hidup kita? (Kita tahu kita berada di jalan terang jika kita hidup di dalam kebenaran. Kita memiliki persekutuan dengan sesama di jalan terang. Kita berjalan maju di jalan tersebut.)
      3. Dalam hal berjalan di jalan terang, apa yang menyelamatkan kita dari dosa? Apakah pilihannya, perjalanannya, kebenarannya atau apa? (ìDarah Yesus Ö menyucikan kita daripada segala dosa.î)
      4. Jika darah Yesus menyucikan kita dari dosa, maka mengapa harus banyak hal yang dilakukan sementara saya menapaki jalan terang tersebut? Berjalan itu usaha! Berjalan membutuhkan upaya! (Yohanes melukiskan gambar tentang perjalanan hidup Kristiani. Kita senantiasa bergerak dengan maksud untuk menuju arah yang benar.)
  2. Kondisi di Jalan Terang
    1. Baca 1 Yohanes 2:1-2 Seberapa pentingkah pemeliharaan hukum itu bagi orang-orang yang berada di jalan terang? (Yohanes mengatakan tujuan kita adalah untuk tidak berbuat dosa.)
      1. Seberapa seriuskah masalahnya jika kita berbuat dosa? (Kabar baik! Yesus menutupi dosa-dosa kita dengan pengorbanan hidup-Nya.)
    1. Baca 1 Yohanes 2:3-6. Saya hendak ulangi pertanyaan yang sama yang tadi saya ajukan. Dalam terang ayat-ayat ini, seberapa seriuskah masalahnya jika kita berbuat dosa? (Yohanes menuliskan bahwa tindakan kita merupakan poligraf (pendeteksi kebohongan) atas pengakuan kita bahwa kita ìmengenalî Yesus.)
      1. Apa yang akan Yohanes utarakan mengenai orang yang mengatakan bahwa mereka diselamatkan oleh kasih karunia namun kemudian dengan sengaja berbuat dosa karena mereka menganggap hal itu tidak jadi soal - karena mereka telah diselamatkan oleh kasih karunia? (Kata Yohanes orang tersebut tidak benar-benar mengenal Yesus. Orang tersebut berdusta (kepada dirinya sendiri dan orang lain) soal memiliki hubungan dengan Yesus.)
    1. Baca 1 Yohanes 2:9-11. Ada banyak perintah di sana. Bagaimana saya bisa tahu kalau saya ini pemelihara hukum – dan oleh karena itu tidak sedang berdusta soal berada di jalan terang? (Kita mengasihi saudara-saudara kita.)
      1. Baca Matius 22:36-40 Bagaimanakah Yesus mengaitkan hukum kasih dengan Sepuluh Hukum (dan semua perintah lainnya)?
      2. Kita bahas mengenai pentingnya pemeliharaan Sabat. Apakah ini merupakan perintah yang paling penting? (Tidak. Ini bukanlah perintah "dasar", yakni mengasihi)
        1. Apakah pemeliharaan Sabat ada kaitannya dengan kasih? (Setiap hukum Allah memiliki kaitan dengan kasih. Dalam hal ini, mengasihi Allah juga diri kita sendiri dengan berhenti dari jadwal kita yang padat untuk beibadah kepada Allah dan untuk beristirahat dari pekerjaan.)
    1. Baca 1 Yohanes 2:15-17. Apakah ada kasih yang baik dan kasih yang buruk? Jika kita berada di jalan terang, apakah kita dilarang mengasihi mobil kita, rumah kita, pekerjaan kita, uang kita, binatang peliharaan kita? (Ini tidaklah mudah digambarkan, namun di beberapa gereja yang saya datangi saya sudah melihat apa yang Yohanes maksudkan ini. Di beberapa gereja, pekerjaan kita dan kekayaan kita itu penting. Di gereja lain, orang-orang nampaknya tidak terlalu mempedulikan hal tersebut. Yohanes mengatakan bahwa orang-orang yang berada di jalan terang akan menyikapi harta benda dan kedudukan sebagai keinginan yang bertalian dengan dunia.)
      1. Apakah kita sementara bersikap amat tidak praktis dan tidak realistis? Lagi pula uang, kekuasaan, kedudukan semuanya penting dan berguna, bukan? (Yohanes menjawab argumen tentang ìbergunaî itu dalam 1 Yohanes 2:17. Ia mengatakan bahwa semua hal-hal ini akan lenyap. Akan berlalu. Jadi, marilah kita sungguh-sungguh bergiat dan berfokus pada hal-hal yang tidak akan berlalu.)
  1. Penyempurnaan di Jalan Terang
    1. Baca 1 Yohanes 3:1-3. Apakah saudara mengagumi ayah dan ibu saudara? Jika ya, apakah saudara berusaha untuk berbuat sesuai dengan standar yang mereka tetapkan?
      1. Mengapa? (Saudara merasakan suatu kewajiban. Saudara merasakan bahwa adalah baik untuk berbuat sesuai harapan orang terhadap saudara. Saudara tidak ingin mengecewakan orang tua saudara.)
      2. Ayah saya biasa berkata, ìKamu adalah putra Don Cameron dan ayah berharap kamu menjaga sikap!" Apa yang Yohanes katakan kepada kita dalam 1 Yohanes 3:1-3 yang mirip dengan perkataan ayah saya? (Ia katakan kita adalah anak-anak Allah dan kita harus berupaya untuk menjadi serupa dengan Bapa kita yang di Surga.)
        1. Bandingkan dengan orang yang mengatakan "Saya telah selamat, dan apa yang saya lakukan tidak jadi soal.î Apakah orang dengan sikap seperti itu benar-benar mengenal Allah sebagai Bapa?
    1. Baca 1 Yohanes 3:7-8. Apakah soal yang dipertikaikan yang mana Yohanes tidak ingin kita tersesat di dalamnya? (Apakah perbuatan kita jadi soal atau tidak.)
      1. Apa pandangan Yohanes yang sangat jernih mengenai perilaku kita? (Orang benar melakukan perkara-perkara benar. Orang jahat melakukan perkara-perkara dosa. Ingin tahu apakah saudara berada di jalan terang ataukah di jalan kegelapan? Lihat perbuatan saudara. Tidak sulit.)
    1. Baca 1 Yohanes 3:11. Apakah tolok ukur tertinggi bagi perbuatan benar yang kita lakukan? (Lagi-lagi Yohanes menekankan bahwa tolok ukur tertinggi adalah apakah kita mengasihi satu sama lain.)
      1. Berapa dari dosa-dosa kita yang timbul karena cinta diri? Kita mengasihi diri sendiri lebih dari orang lain?
  1. Berjalan dalam Kasih
    1. Baca 1 Yohanes 4:7-8. Saya bergumul dengan gagasan tentang mengasihi sesama ini. Saya suka banyak orang. Namun, untuk mengasihi mereka sebagaimana saya mengasihi diri sendiri tidaklah mudah. Bagaimana caranya kita lebih mengasihi? (Sumber kasih adalah Allah. Mengetahui lebih banyak tentang Allah, ìdilahirkanî dari Allah meningkatkan kesanggupan kita untuk mengasihi.)
    2. Baca 1 Yohanes 4:9-11. Dapatkah saudara mengatakan bahwa saudara benar-benar mengasihi Allah? Siapa yang mengambil langkah pertama dalam hubungan antara saudara dan Allah? (Allah. Ia mengirimkan Anak-Nya untuk hidup dan mati bagi kita pada saat di mana kita tidak mengasihi-Nya.)
      1. Pernahkah saudara mendengar seseorang mengatakan, ìSaya akan memaafkan orang tersebut apabila mereka minta maaf?î ìSaya akan memperlakukan orang tersebut dengan hormat apabila mereka belajar menunjukkan rasa hormat?î Apa yang dikemukakan Yohanes mengenai sikap ini? (Jika kita hendak mengasihi sebagaimana Allah mengasihi, kita mengasihi orang sebelum mereka pantas dikasihi.)
    1. Baca 1 Yohanes 4:12. Apakah Yohanes mengatakan bahwa sulit untuk mengasihi karena kita belum melihat Allah? Atau, ada hal lain yang sementara ia sampaikan? (Menurut saya, Yohanes sementara mengatakan bahwa orang banyak tidak melihat Allah, mereka melihat saudara. Jika kasih Allah tinggal di hati saudara, maka saudara menjadi jalan di mana orang lain ìmelihatî kasih Allah.)
      1. Bagaimana dengan tanggung jawab? Pandangan yang orang lain peroleh tentang Allah berada di pundak saudara!
    1. Baca 1 Yohanes 5:3-5. Yohanes mengatakan bahwa tanggung jawab untuk mengasihi Allah dan sesama ini tidaklah berat. Apakah ini merupakan janji? (Kita mulai dengan mengenal Allah. Baca dan belajar tentang Dia dan jalan-Nya. Kemudian kita menuruti-Nya Sekali kita menapaki jalan ini, langkah selanjutnya tidaklah berat. Kita hanyalah perlu memulaikannya.)
    2. Sobat, bagaimana dengan engkau? Jika merasa kasihmu kurang, maukah engkau bertekad untuk melakukan upaya mengenal Allah lebih dekat dan menuruti-Nya? Bagaimana kalau engkau minta Roh Kudus masuk ke dalam hatimu hari ini untuk menolongmu mencapai tujuan tersebut?

 

  1. Pekan depan: Surat Yohanes kepada Ibu Terpilih.

 

FONTE: http://www.gobible.org/indonesian/572.htm