quinta-feira, 1 de outubro de 2009

Gejolak Kekuasaan - (3 Yohanes, Yohanes 20) - Dikasihi dan Mengasihi – Surat Yohanes: Pelajaran 13

<--

Gejolak Kekuasaan - (3 Yohanes, Yohanes 20) - Dikasihi dan Mengasihi – Surat Yohanes: Pelajaran 13

Copr. 2009, Bruce N. Cameron, diterjemahkan oleh Debbie Jacobs.  Semua referensi Alkitab dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru ©1974 Lembaga Alkitab Indonesia, kecuali disebutkan lain. Saran jawaban terdapat di dalam tanda kurung. Pengajar diasumsikan menggunakan papan tulis atau alat peraga lainnya dalam membawakan pelajaran. Pelajaran ini dapat dilihat dihttp://www.GoBible.Org/indonesian.

Pendahuluan: Pernahkah saudara membaca sebuah buku dan berharap seandainya isinya lebih panjang? Apakah saudara sedih saat tiba di bagian akhir? Itulah yang saya rasakan dengan surat-surat Yohanes. Pekan ini kita tiba pada bagian akhir dari seri pelajaran kita mengenai surat-surat Yohannes kepada jemaat. Mari selami pelajaran kita tentang surat 3 Yohanes. Sementara mempelajarinya, kita akan melanjutkan bahasan yang belum kita selesaikan pekan lalu!

  1. Gayus 
    1. Baca 3 Yohanes 1:1-2 Yohanes mengawali dengan komentar tentang kesehatan Gayus. Ini buku yang singkat. Mengapa membuang waktu untuk pembicaraan ini? (Yohanes menunjukkan perhatian pribadi pada kehidupan Gayus. Allah memiliki perhatian pribadi pada kehidupan kita dan para pengikut-Nya harus merefleksikan kepedulian yang sama terhadap orang lain.) 
      1. Apa ini kebaikan semata? Ataukah ada dimensi rohani dalam kesehatan fisik kita? (Allah ingin kita menikmati kesehatan fisik dan mental. Saya yakin ada keterkaitan antara kedua hal tersebut. Karenanya, salam Yohanes bukanlah buang-buang waktu semata. Yohanes memberitahu kita (dan Gayus) bahwa kita harus peduli bukan saja kondisi rohaniah dari orang-orang sekeliling kita, namun juga kesehatan fisik mereka.) 
    2. Baca 3 Yohanes 1:3-4 Pertama-tama Yohanes mengucapkan "semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja,î kemudian dalam dua ayat berikutnya ia memuji Gayus. Apakah ini juga merupakan bagian dari pelajaran rohani bagi kita? (Yohanes memberi semangat kepada Gayus untuk menghidupkan kehidupan yang benar. Kita perlu melakukan hal yang sama pada sesama umat percaya.) 
    3. Baca 3 Yohanes 1:5. Mengapa disebutkan bahwa orang-orang yang ditolong Gayus adalah ìorang-orang asing?î (Menunjukkan bahwa Gayus tidak berharap mendapat keuntungan pribadi dari perbuatannya ini. Ia menolong orang-orang asing ini karena mereka adalah saudara-saudara umat Kristiani, bukan oleh kepentingan pribadi.)
  2. Jemaat 
    1. Baca 3 Yohanes 1:6-8 Mengapa ìsaudara-saudaraî yang tinggal dengan Gayus tidak mengharapkan bantuan dari para penyembah berhala? (Ini memberikan kesan bahwa mereka adalah pekabar-pekabar injil. Gayus mengajak mereka tinggal di rumahnya saat mereka sedang mengabarkan injil di daerah ini.) 
      1. Anggaplah saudara tidak memiliki karunia untuk berbicara di hadapan umum, apakah hal tersebut menjadikan saudara kurang penting dalam pekerjaan Allah? (Gayus menunjukkan keramah-tamahan. Yohanes mengatakan bahwa perkerjaan dalam jemaat merupakan upaya kelompok: ìsupaya kita boleh mengambil bagian dalam pekerjaan mereka untuk kebenaran.î Setiap anggota kelompok penting dalam pencapaian hasil akhir. Allah menghargai nilai dari setiap anggota kelompok.) 
    1. Baca 3 Yohanes 1:9-10 Jika saudara bertanya pada anggota jemaat setempat siapa kira-kira yang mereka anggap lebih penting bagi jemaat, Diotrefes atau Gayus, menurut saudara apa yang akan mereka katakan? (Jika Diotrefes memiliki wewenang untuk ìmengucilkan orang-orang itu dari jemaat,î para anggota tentunya menghormatinya.) 
      1. Yohanes menyebutkan bahwa Diotrefes (tidak seperti Gayus) menolak untuk menerima saudara-saudara yang datang. Jika Diotrefes merupakan pemimpin jemaat setempat, bukankah ia berhak memutuskan hal tersebut? 
        1. Wewenang apakah yang Allah tempatkan dalam tangan pemimpin jemaat setempat? 
    1. Baca Matius 16:17-19. Bukankah ayat ini memberikan pimpinan jemaat wewenang yang besar dan keleluasaan dalam berurusan dengan "saudara-saudara?" 
      1. Tengok kembali 3 Yohanes 1:10 Karena Yohanes adalah ìPenatua,î mengapa ia tidak menegaskan wewenangnya untuk ìmemaksaî Diotrefes? Mengapa cuma ìmeminta perhatianî terhadap keprihatinan Yohanes atasnya? 
    1. Baca Yohanes 20:19-23. Pekan lalu saat kami membahas nasihat Yohanes tentang kesalahan dari antikris, beberapa anggota kelas menyebut-nyebut gereja Katolik. Saya tidak suka menyerang sesama orang percaya, maka saya menjelaskan beberapa hal yang saya hargai mengenai gereja Katolik, namun saya katakan saya tidak sepakat beberapa doktrin yang ada -- termasuk kemasygulan saya soal distorsi peran Yesus sebagai perantara. Seorang anggota yang berangama Katolik bertanya ìBagaimana dengan Yohanes 20?î Mari kita telaah soal ini sebentar. 
      1. Siapa yang menulis Yohanes 20? (Yohanes – orang yang sama yang menulis surat-surat yang kita sedang pelajari.) 
        1. Kepada siapakah Yesus berbicara dalam Yohanes 20:23 saat Ia melimpahkan wewenangnya? (Yohanes! Antara lain.) 
        2. Jika Yohanes tahu (karena ia yang menuliskannya) bahwa ia memiliki wewenang untuk mencegah dosa kesombongan dan gosip yang ada pada Diotrefes diampuni, mengapa Yohanes tidak mengatakannya? Mengapa hanya mengatakan bahwa ia akan ìmeminta perhatianî terhadap dosa-dosanya? 
      1. Sementara saudara merenungkan Yohanes 20:23, menurut saudara kepada siapakah Yesus memberikan wewenang ini? Hanya kepada murid-murid yang berada di ruangan tersebut? Semua pemimpin Kristen? Semua penginjil? Semua umat Kristen? 
        1. Jika saudara menganggap Yesus memberikan wewenang juga kepada orang-orang yang tidak berada di ruangan tersebut, pertimbangkan kembali 1 Yohanes 5:16-17. Haruskah Yesus menambahkan catatan kaki pada Yohanes 20:23 dengan menyebutkan "Penawaran berlaku hanya untuk orang-orang yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut?î
          1. Jika umat percaya (atau pemimpin) memiliki wewenang untuk mengampuni dosa, mengapa Yohanes mengatakan kepada kita (1 Yohanes 5:16) untuk ìberdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup kepadanya?î 
    1. Konteks itu penting. Apa yang penting mengenai konteks Yohanes 20:23? (Yesus baru saja bangkit dari kubur. Ia baru saja mengalahkan dosa!) 
      1. Perubahan apa yang ditimbulkan oleh peristiwa ini terhadap cara dosa diampuni? (Tidak perlu lagi ada korban hewan. Yesus telah mati satu kali bagi semua dosa. Ibrani 7:27.) 
      2. Apa peran yang dimainkan para murid dalam memberitahu dunia tentang solusi baru atas masalah dosa? (Inilah yang saya yakini menjadi tujuan utama Yohanes 20:23: Jika murid-murid membagikan solusi atas dosa ini kepada orang lain, maka dosa para pendengar dapat diampuni. Jika mereka tidak membagikan solusi ini, maka dunia tidak akan tahu.) 
    1. Coba kembali berfokus pada Yohanes 20:22-23. Sebagian dari konteksnya adalah pemberian Roh Kudus. Peran apa yang dimainkan Roh Kudus dalam pengampunan dosa? (Baca Yohanes 16:7-8. Sebagian peran Roh Kudus adalah untuk menginsafkan kita akan dosa.) 
      1. Baca Matius 12:31-32. Apa yang terkandung di sini mengenai peran manusia dan Roh Kudus dalam pengampunan dosa? (Di sana diajarkan bahwa agen aktif yang menginsafkan manusia akan dosa adalah Roh Kudus. Jika kita ìmengucapkan sesuatu menentangî (menolak) Roh Kudus maka kuasa yang menginsafkan akan berlalu dan kita tidak akan pernah mengakui dosa kita.) 
      2. Adakah yang bisa menyebutkan di mana dalam Perjanjian Baru bisa kita baca tentang murid-murid mengampuni atau melestarikan dosa orang lain? (Yohanes tidak mengemukakan bahwa ia dapat melakukan hal tersebut kepada Diotrefes dan dalam Perjanjian Baru kita tidak akan menemukan hal ini dipraktekkan oleh para murid.) 
      3. Baca Matius 6:14-15. Apakah di sini terkandung makna bahwa kita memiliki kuasa untuk mengampuni dosa? 
      4. Baca Kisah 10:43. Bagaimana dikatakan di sini bahwa kita menerima pengampunan dari dosa? (Melalui nama Yesus.) 
    1. Coba tengok kembali tulisan-tulisan Yohanes. Baca 1 Yohanes 2:1-2. Menurut ayat ini siapa yang memiliki wewenang untuk mengampuni dosa? (Yesus memiliki wewenang mutlak atas dosa.) 
    2. Baca Lukas 24:45-49. Unsur-unsur apa yang bergabung di sini untuk pengampunan dosa? (Saya percaya ayat ini merupakan penjelasan paling sempurna terhadap Yohanes 20:23. Kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus mengalahkan Setan, dosa dan kematian. Ini merupakan unsur penting bagi pengampunan dosa. Namun, unsur penting lainnya adalah Roh Kudus. Jika kita menghalau Roh Kudus kita tidak bisa diampuni -- tak soal apa yang Yesus lakukan atau manusia lakukan bagi kita. Unsur ketiga bagi pengampunan dosa adalah kemitraan antara Roh Kudus dan manusia untuk menyebarkan injil 
      1. Apakah itu semua yang Yesus maksudkan dalam Yohanes 20:23 - bahwa kita harus menjadi saksi bagi orang lain? (Baca Matius 9:2-9. Membaca kisah di Matius 9 dan memahami Yohanes 20:23 sebagai pendelegasian sebagian dari wewenang Yesus, menurut saya di sini ada lebih dari sekadar bersaksi. Seberapa lebihnya saya tidak tahu. Batasan Yohanes 20:23 adalah bahwa pada akhirnya pengampunan atas dosa melibatkan tiga unsur: Yesus, Roh Kudus dan pengikut-pengikut-Nya.) 
    1. Baca 3 Yohanes 1:11. Dalam hidup keseharian kita, apa peran kita bagi Yesus? (Melakukan apa yang baik. Kita bisa terlibat dalam pembahasan yang rumit mengenai apa peran manusia dalam pengampunan dosa, namun kita tidak boleh lupa akan fakta bahwa tujuan pribadi kita adalah kehidupan yang benar.) 
    2. Baca 3 Yohanes 1:12-14. Sobat, maukah engkau menjadi seorang Demetrius? Manakala kita mengakhiri pelajaran kita tentang surat-surat Yohanes, saya percaya pekabaran utamanya bagi kita adalah agar kita berjalan di jalan terang (jalan menuju hidup kekal) dan tiap hari berjalan maju menuju kebenaran. Maukah engkau menerima tantangan tersebut? 
  1. Pekan depan: Kita mulaikan pelajaran tentang kitab Bilangan!

 

FONTE: http://www.gobible.org/indonesian/574.htm