sexta-feira, 16 de outubro de 2009

Perbaktian dan Penahbisan - (Bilangan 7 & 8) - Pelajaran 3

<--

UMAT YANG SEDANG PINDAH: KITAB BILANGAN

 

Perbaktian dan Penahbisan - (Bilangan 7 & 8) - Pelajaran 3

 

Copr. 2008, Bruce N. Cameron, diterjemahkan oleh Hetty Simatupang. Semua referensi Alkitab dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru ©1974 Lembaga Alkitab Indonesia, kecuali disebutkan lain. Saran jawaban terdapat di dalam tanda kurung. Pengajar diasumsikan menggunakan papan tulis atau alat peraga lainnya dalam membawakan pelajaran. Pelajaran ini dapat dilihat dihttp://www.GoBible.Org/indonesian.

 

Pendahuluan: Minggu ini kita beralih ke proses memperlengkapi kaabah Allah. Bagaimanakah caranya Allah mendapatkan peralatan untuk pekerjaanNya? Bagaimanakah caranya Ia mendapatkan sumber daya? Kalau dana didapatkan dari persembahan? Apakah setiap orang harus memberikan persembahan yang sama? Apakah ada yang terlalu tua untuk bekerja bagi Allah? Mari kita selami pelajaran kita dalam buku Bilangan dan mempelajari apa yang Allah ajarkan mengenai hal-hal di atas!

 

I.           Persembahan

 

A.          Baca Bilangan 7:1-2. Perhatikan apa yang terjadi: Kaabah Allah didirikan, lengkap dengan semua perkakas-perkakas. Para kepala keluarga membawa persembahan-persembahan yang memungkinkan ini terjadi. Kita selalu ingin tahu apa pandangan Allah mengenai persembahan. Apakah setiap orang membawa persembahan? (Dikatakan kepala-kepala suku meminta mereka.)

 

1.          Mengapa tidak mengharuskan setiap orang membawa persembahan?

 

B.          Baca Bilangan 7:3. Apa pendapat Anda mengenai persembahan-persembahan ini? Apakah setiap kepala suku menyelidik hati mereka dan memutuskan apa yang akan ia berikan? (Tidak. Ini adalah hasil kerjasama. Tidak diragukan bahwa Musa mengatakan kepada mereka apa yang diperlukan dan mereka memberikannya.)

 

1.          Pernahkah Anda melakukan hal ini sebelumnya: memberikan apa yang diperlukan gantinya secara umum memberikan uang?

 

a.          Menurut Anda cara mana yang lebih produktif? (Saya mengerti orang memberikan lebih banyak untuk proyek-proyek. Mereka dapat melihat apa yang mereka berikan dan merasa lebih terlibat.)

 

C.          Baca Bilangan 7:4-8. Apakah dasar dari pembagian kereta-kereta dan lembu-lembu? (ìsesuai dengan keperluan pekerjaan masing-masingî.)

 

1.          Apakah demikian cara kita membagikan persembahan-persembahan di gereja kita sekarang?

 

2.          Di konferens saya, mereka melihat keanggotaan jemaat, kehadiran, perpuluhan dan mereka mendapatkan formula untuk menentukan berapa banyak pendeta yang gereja Anda peroleh. Apakah itu merefleksikan apa ìkeperluan kerja setiap orang?î

 

3.          Bagaimana kalau pemimpin-pemimpin gereja melihat sekeliling dan bertanya: ìDimanakah pekerjaan Tuhan dengan kemajuan terbaik? Apakah memberikan hasil? Kita akan memberikan uang disana.î Apakah itu sesuai dengan apa yang terjadi dalam buku Bilangan?

 

D.          Baca Bilangan 7:10-11. Ini adalah persembahan pentahbisan. Seorang pemimpin membawa persembahannya setiap hari selama dua belas hari. Apakah ini hanya persembahan biasa, atau ini suatu upacara?

 

1.          Haruskah kita membuat persembahan-persembahan kita menjadi suatu upacara?

 

2.          Kita cenderung mencoba mengecilkan persembahan kita. Beberapa gereja meletakkan kotak persembahan di belakang dan tidak pernah mengadakan panggilan untuk persembahan. Haruskah kita kadang-kadang memusatkan perhatian pada persembahan?

 

E.          Baca Bilangan 7:12-17. Kita tidak membaca pemberian-pemberian sebelas hari berikutnya karena semuanya sama. Ulang tahun istri saya sudah dekat. Saya menyukai ide ini yaitu mengetahui dengan pasti apa bentuk persembahan yang sebenarnya! Sayangnya, saya berada dalam situasi dengan sangat sedikit pengarahan. Apa yang harus kita simpulkan dari fakta bahwa setiap orang memberikan hal yang sama?

 

1.          Kalau Anda melihat keseluruhan Bilangan 2, Anda akan melihat bahwa beberapa suku jumlahnya lima kali lebih besar dari yang lain. Inikah pandangan Allah bahwa setiap orang harus memberikan jumlah yang sama tanpa memperdulikan kemampuan untuk membayar? (Ini bukanlah gambaran selengkapnya yang kita temukan di Alkitab. Perpuluhan (Imamat 27:30-32) berdasarkan ìpenghasilanî, bukanlah jumlah tertentu yang seseorang harus bayar. Jumlahnya bertambah sesuai jumlah penghasilan.)

 

2.          Menurut Anda apakah aspek upacara dari persembahan ini berhubungan dengan jumlah dari persembahan? (Ya. Baca Bilangan 7:84. Ini adalah pinggan-pinggan dan bokor-bokor untuk kaabah. Setiap suku memiliki tanggung jawab yang sama dalam pelayanan ibadah. Saya ragu kalau persembahan ini menguras sumber daya dari kelompok terkecil sekalipun.)

 

a.          Apakah persembahan-persembahan kita biasa dipandang seperti ini: sebagai suatu kesempatan untuk terlibat dalam pelayanan? (Tema utama disini adalah bahwa jemaat memberikan persembahan-persembahan yang mereka lihat sebagai bagian dari ibadah. Setiap suku mengambil bagian.)

 

 

II.         Suara Allah

 

A.          Baca Bilangan 7:89. Ketika kita mempelajari Kejadian kita beranggapan betapa hebat Adam dan Hawa berbicara muka dengan muka dengan Allah. Ketika kita mempelajari Kisah Para Rasul, kita merasa betapa luar biasa Roh Kudus dengan nyata terlibat dalam pelayanan. Ide siapakah sebenarnya pertemuan antara Allah dan Musa? (Dikatakan Musa bermaksud untuk berbicara dengan Allah.)

 

1.          Musa adalah pemimpin. Ia salah satu dari kemungkinan satu juta orang Israel. Apa yang diajarkan kepada kita disini mengenai Allah berbicara kepada kita? Apakah seperti memenangkan lotre? Kita harus menjadi seperti seorang Musa – satu diantara sejuta?

 

a.          Baca Ibrani 4:14-16. Apa yang dikatakan tentang kemampuan kita untuk menghampiri Allah? Apa yang dikatakan tentang kemampuan kita untuk berbicara dengan Allah? (Kita dapat menghampiri Allah ìdengan penuh keberanianî. Ayat-ayat ini tidak mengatakan secara rinci tentang berbicara dengan Allah, tetapi mengindikasikan bahwa bila kita menghampiri Allah kita akan ìmenerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunyaî. Komunikasi berlangsung karena kepada kita dijanjikan jawaban!)

 

 

III     Pensiun?

 

A.          Bilangan 8:5-22 menjelaskan pentahbisan orang-orang Lewi untuk melakukan pekerjaan di kaabah. Saya mau memusatkan perhatian pada satu bagian kecil dari perintah-perintah Allah. Baca Bilangan 8:23-26. Apa yang dikatakan disini mengenai pandangan Allah terhadap masa pensiun?

 

B.          Baca Lukas 12:16-20. Apa yang dikatakan disini mengenai pandangan Allah terhadap masa pensiun?

 

1.          Apakah kita mengetahui usia orang ini? (Tidak.)

 

2.          Apakah kita mengetahui kondisi kesehatannya secara umum? (Ia begitu kaya sampai ia tidak tahu kemana harus menyimpan hasil panennya.)

 

3.          Mengapa orang ini pensiun? (Ia tidak pensiun karena usia, ia pensiun karena kekayaannya – ia tidak perlu bekerja.)

 

C.          Baca Lukas 12:21. Apa yang Yesus katakan mengenai masalah orang ini? (Ia memusatkan perhatian pada dirinya gantinya kepada Allah. Ia memusatkan perhatiannya pada kesenangan dirinya gantinya kehendak Allah – pada saat ia masih sanggup bekerja.)

 

D.          Saya sering mendengar bahwa Alkitab tidak menyebutkan apapun mengenai masa pensiun. (Saya dengar dari mereka yang mengatakan bahwa karena tidak dibahas berarti kita tidak perlu pensiun.) Mereka menambahkan bahwa, bahkan didalam Lukas 12:18-20 dikatakan hal negatif mengenai pensiun. Saya sendiri merencanakan untuk tidak akan pernah pensiun selama saya masih mampu bekerja. Sebelumnya saya tidak pernah memperhatikan Bilangan 8:25. Dapatkan Anda menggabungkannya dengan Lukas 12? (Kalau Anda memperhatikan dengan seksama Lukas 12, disana tidak disebutkan secara spesifik nasehat mengenai usia dan bekerja. Walaupun banyak orang menjadi cukup kaya sehingga dapat berhenti bekerja, Lukas 12 berbicara mengenai uang dan bekerja.)

 

E.          Kembali lagi ke Bilangan 8:25-26. Ayat-ayat ini mengatakan ìharuslah ia dibebaskanî dan ìtak usah ia bekerjaî tetapi juga dikatakan ìboleh membantu saudara-saudaranya dalam menjalankan tugas merekaî. Kalau Anda ìharus pensiunî apa maksudnya bagian ìboleh membantu saudara-saudaranya?î Dapatkan Anda menghubungkan kedua perintah itu? (Beberapa komentar menyarankan bahwa pada usia limapuluh orang-orang Lewi beralih dari ìpelayanan tetapî ke peranan penasehat. Mereka memberikan pengajaran dan nasehat.)

 

F.          Baca Ulangan 31:1-2. Pada umur berapakah Musa pensiun? (120 tahun.)

 

1.          Mengapa ada perbedaan dengan orang-orang Lewi? Musa melayani lebih dari dua kali lipat masa pelayanan orang-orang Lewi?

 

2.          Peraturan apakah yang kita temukan dalam ayat-ayat ini mengenai pensiun? (Tidaklah salah untuk pensiun dari tugas sehari-hari pada usia tertentu. Tetapi Allah dapat terus menggunakan kita dalam pekerjaanNya sepanjang umur kita.)

 

G.          Sahabat, pelajaran kita minggu ini memberi dukungan pada pemikiran bahwa Allah mempunyai pendekatan yang berbeda terhadap persembahan dan pendekatan yang berbeda terhadap pelayanan pribadi. Dalam beberapa situasi Allah merindukan satu hal dan didalam situasi yang lain Ia menginginkan hal lain. Maukah Anda fleksibel dan terbuka terhadap kehendak Allah dalam pelayanan Anda?

 

 

IV     Minggu depan: Terompet, Darah, Awan dan Api

 

FONTE: http://www.gobible.org/indonesian/577.htm