quarta-feira, 17 de fevereiro de 2010

Buah Roh ialah Kebaikan - (Markus 10, Roma 3 & 7) - Buah Roh: Pelajaran 7

<--

Buah Roh ialah Kebaikan - (Markus 10, Roma 3 & 7) - Buah Roh: Pelajaran 7

 

Copr. 2010, Bruce N. Cameron, diterjemahkan oleh Debbie Jacobs.  Semua referensi Alkitab dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru ©1974 Lembaga Alkitab Indonesia, kecuali disebutkan lain. Saran jawaban terdapat di dalam tanda kurung. Pengajar diasumsikan menggunakan papan tulis atau alat peraga lainnya dalam membawakan pelajaran. Pelajaran ini dapat dilihat dihttp://www.GoBible.Org/indonesian

 

Pekan lalu, saya mendengar seorang pembicara membahas mengenai masa setelah saudara menyelesaikan pendidikan. Secara umum, saya senang berada di sekolah – khususnya perguruan tinggi. Senangnya belajar. Hebatnya bisa mengatur jadwal pribadi. Manakala nilai ujian keluar, saudara menerima umpan baik dari kualitas usaha saudara. Apa yang terjadi sesudahnya? Sang pembicara meminta kita membayangkan bahwa setelah tamat perguruan tinggi kita sebenarnya berharap bisa mempraktekkan apa yang telah kita pelajari! Bayangkan hal tersebut! Jika saudara secara rutin membaca pelajaran ini, saudara sedang ìkuliahî. Kita sementara mempelajari apa kata Alkitab. Pelajaran kita pekan ini adalah mengenai benar-benar melakukan apa yang telah kita pelajari dari Alkitab. Mari selami pelajaran kita dan pelajari lebih lanjut mengenai kebaikan!

 

  1. Allah itu Baik, Setiap Waktu.

    1. Baca Markus 10:17-18. Tuhan kita mengatakan bahwa hanya Allah yang baik. Haruskah kita melupakan sisa pelajaran kita mengenai kebaikan dan pergi menyetel televisi?

      1. Sebentar, bukankah kita telah sepakat bahwa Yesus itu Alah? Apakah Yesus mengatakan Ia bukanlah Allah?

      2. Apakah pertanyaan tentang Yesus itu Allah atau bukan ada kaitannya dengan pertanyaan mengenai masuk ke surga? (Siapa, selain Allah, yang memiliki pemahaman sempurna mengenai kualifikasi untuk masuk ke surga? Menurut saya Yesus sedang menguji ketulusan pertanyaan orang ini. Saya tidak beranggapan bahwa Yesus menyangkal bahwa diri-Nya Allah.)

    2. Baca Markus 10:19-20. Tuhan kita kemudian mengatakan bahwa memelihara hukum (usaha) adalah jalan menuju surga. Apakah orang ini memelihara hukum? (Menurutnya, ya. Ia layak masuk surga!)

    3. Baca Markus 10:21. Terdapat di manakah perintah ini dalam Sepuluh Hukum?

      1. Apakah Yesus termasuk salah satu dari orang-orang yang tidak lagi saudara inginkan untuk jadi teman main karena Ia mengubah peraturan manakala saudara akan menang?

    4. Baca Markus 10:22-26. Para murid terheran-heran mendengar bahwa orang-orang yang telah diberkati Allah dengan kekayaan duniawi ternyata tidak begitu diberkati oleh Allah dengan hidup kekal. Seberapa masuk akalkah perkataan Yesus? Mari kita telusuri penyataan Yesus.

      1. Apa kaitan antara Sepuluh Hukum dan mengambil uang dari orang yang bekerja untuk memperolehnya dan memberikannya kepada orang lain? (Tatkala orang kaya tersebut menjawab bahwa ia senantiasa memelihara Sepuluh Hukum, ia membicarakan upayanya sendiri. Oleh memintanya memberikan uangnya, Yesus meminta orang tersebut untuk bersandar pada Allah gantinya bersandar kepada uang yang dihasilkan dari upayanya sendiri.)

      1. Apakah Yesus mengatakan bahwa kita harus memelihara Sepuluh Hukum agar bisa masuk surga? Apakah memberi seluruh harta kita merupakan bagian dari Sepuluh Hukum? (Ingat bahwa Yesus pertama-tama mengatakan kepada orang kaya tersebut ìAllah saja yang baikî. Alasannya adalah agar orang kaya tersebut mengakui bahwa Yesus itu Allah. Tatkala Yesus meminta orang kaya tersebut menjual hartanya dan mengikut Yesus, itu merupakan permintaan untuk bergantung sepenuhnya pada Yesus. Perintah pertama (Keluaran 20:3) mengatakan kita tidak boleh memiliki ilah lain dihadapan Allah yang sejati. Oleh memilih uang lebih daripada Yesus, orang kaya tersebut menunjukkan bahwa ia bahkah tidak memelihara bagian pertama dari Sepuluh Hukum.)

 

        1. Tatkala Yesus berkata (Markus 10:21) ìsatu lagi kekuranganmuî, tampaknya yang Ia maksudkan adalah orang kaya tersebut tidak melakukan hal pertama dalam pemeliharaan Sepuluh Hukum! Kira-kira bagaimana nilai yang saudara peroleh dalam pemeliharaan Sepuluh Hukum? 

    1. Baca Markus 10:27. Apa yang ayat ini ajarkan mengenai kebaikan? (Hanya Allah yang baik. Semua kebaikan yang kita miliki berasal dari Allah, kita tidak dapat menghasilkannya dengan usaha kita sendiri.)

      1. Apakah sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan usaha? Bukankah perlu upaya dan tekad yang sungguh-sungguh untuk orang ini memberikan uangnya?

        1. Bagaimana jika Allah meminta saudara untuk memberikan mobil terbaik saudara? Bukan semua yang saudara miliki, hanya mobil saudara. Seberapa sulitkah keputusan tersebut?

    2. Baca Roma 3:19-20. Paulus dan orang kaya yang bertanya kepada Yesus sepertinya memiliki dua pandangan yang berbeda mengenai Sepuluh Hukum. Setelah orang kaya tersebut berbicara dengan Yesus, apakah ia akan sepakat dengan Paulus? (Ya. Yesus memberi orang kaya tersebut pengertian yang lebih dalam mengenai apa yang dimaksud dengan memelihara Hukum. Gantinya berpikir bahwa ia telah memelihara hukum, orang kaya tersebut terdiam dan sedih. Paulus mengatakan bahwa jika kita mengerti Perintah-perintah tersebut, kita akan disadarkan tentang rentang dosa kita.)

      1. Sebagaimana orang kaya yang datang menemui Yesus, haruskah kita datang kepada Allah untuk lebih mengerti akan lebarnya jurang antara tindakan kita dan kebaikan yang sejati?

      2. Apakah yang Yesus dan Paulus ajarkan kepada kita mengenai hakekat kebaikan? (Hanya Allah yang baik. Langkah pertama kita menuju kebaikan adalah mengakui kebutuhan kita untuk bergantung pada Allah.)

  1. Manusia itu Baik, Setiap Waktu?

    1. Baca Roma 7:7-9. Jika tanpa hukum dosa mati, maka tentunya perlu untuk menyingkirkan hukum, bukan?

      1. Ada banyak orang Kristen yang tidak menganggap hukum ada kaitannya dengan kehidupan perjanjian baru sekarang ini. Benarkah? Ataukah, mereka itu layaknya orang kaya yang menemui Yesus untuk mencari tahu apa yang ia perlukan untuk masuk surga? (Baca Roma 7:13. Orang kaya tersebut tidak mengerti akan keadaan hatinya yang berdosa, ia tidak mengerti dalamnya syarat hukum. Hal yang sama terjadi pada siapa saja yang mengabaikan hukum. Mereka tidak mampu memahami kekurangan mereka dalam berbuat baik.)

    2. Apakah pekerjaan yang baik, kebaikan, sama sekali mustahil untuk kita lakukan?

      1. Apakah Paulus seperti anak saudara yang mengatakan – ìkarena dia maka aku melakukannya?î (Paulus memang mengatakan ìdosa yang membuat aku melakukan hal tersebut.î Namun tujuannya bukanlah untuk mencari siapa yang bisa disalahkan, tapi untuk menunjukkan bahwa amatlah perlu untuk mengenali dosa dalam hidup saudara.)

    3. Baca Roma 7:24-25 dan Roma 8:1-4. Ternyata kebaikan itu mungkin. Apa rahasianya? (Meminta agar kehidupan sempurna Yesus menggantikan kehidupan kita. Hidup sesuai Roh. ìTetapi buah Roh ialah Ö kebaikan.î Galatia 5:22!)

    4. Baca Roma 8:5. Apa yang ayat ini katakan mengenai kebaikan? (Mengarahkan pikiran kepada apa yang dikehendaki oleh Roh. Menurut saya, ada dua langkah pertama menuju kebaikan. Bergantung kepada Allah, dan kemudian mengarahkan pikiran kita kepada apa yang Allah kehendaki dalam hidup kita.)

    5. Baca Roma 8:12-14. Apakah kebaikan kita akan bertambah? Dapatkah rating kebaikan kita meningkat? (Tatkala Paulus menuliskan tentang ìmematikan perbuatan-perbuatan tubuhî ia berbicara tentang mengurangi perbuatan buruk dalam hidup kita. Menjadi baik diawali dengan sikap mental yang benar yang bergantung kepada Allah. Namun, hidup dalam Roh berarti akan ada perubahan yang nyata dalam hidup kita.)

    6. Bagaimana kita dapat mengarahkan pikiran kita kepada apa yang dikehendaki Roh? Apakah cukup dengan deklarasi? Berkertak gigi? Berkonsentrasi? (Baca Mazmur 119:9-11. Cara paling gamblang untuk mengarahkan pikiran kita kepada kehendak Allah adalah membaca kehendak-Nya – Alkitab! Cara kedua adalah dengan senantiasa mengundang Roh Kudus untuk menuntun proses pengambilan keputusan. Kedua cara ini tidak akan saling berbenturan.)

    7. Baca Efesus 2:8-10. Apakah alasan kita diciptakan? (Untuk melakukan perbuatan baik! Untuk menunjukkan kebaikan.)

      1. Berapa persen waktu saudara digunakan untuk melakukan perbuatan baik? Jika itu merupakah alasan saudara diciptakan, bagaimana saudara menghidupkan tujuan tersebut?)

        1. Jika pertanyaan terakhir tadi membuat saudara terkejut dan limbung, dan saudara ingin menambah porsi waktu untuk berbuat baik, bagaimana cara saudara melakukannya? (Proses yang sama yang kita bahas tadi. Bergantung kepada Allah, hidup dalam Roh, pelajari kehendak Allah dengan membaca firman-Nya. Jawabannya bukanlah ìlakukan lebih banyak perbuatan baik,î namun mencari kehendak Allah dalam melakukan lebih banyak perbuatan baik. Mohon pada Allah untuk membukakan peluang bagi saudara.)

    8. Baca Titus 2:11-14. Andai anjuran terakhir saya terasa agak samar, langkah nyata apa yang kita temukan di sini? (Tawaran Allah akan keselamatan mendidik kita untuk mengatakan ìTidakî kepada kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi, dan ìYa,î kepada pengendalian diri, serta kehidupan yang saleh dan benar.)

      1. Sikap seperti apa yang Roh Kudus dapat berikan kepada kita dalam kaitannya dengan kebaikan? (Sementara hidup dalam kuasa Roh Kudus memurnikan kita, kita akan lebih ingin untuk melakukan kehendak Allah – yakni menghidupkan kehidupan yang berbuat baik.)

    9. Baca Titus 2:15. Saya telah menuruti perintah ini dalam pelajaran ini. Engkau sendiri bagaimana, sobat? Maukah engkau mengajarkan bahwa kehidupan Kristiani bukanlah semata menikmati kasih karunia, namun memiliki keinginan untuk menghidupkan kehidupan yang berbuat baik dengan bantuan Roh. Tidak seperti orang kaya tadi, maukah engkau memutuskan untuk bergantung pada Allah, mengarahkan pikiranmu pada kehendak Roh dan menghidupkan kehidupan yang berbuat baik?

  2. Pekan depan: Buah Roh ialah Kesetiaan.

 

FONTE: http://www.gobible.org/indonesian/594.htm