quinta-feira, 31 de julho de 2008

en-agen Pengharapan: Pelajaran 5 - Matius 10: Yesus dan Para Murid-Nya

Matius 10: Yesus dan Para Murid-Nya

(Matius 10)

Agen-agen Pengharapan: Pelajaran 5

 

Copr. 2008, Bruce N. Cameron, diterjemahkan oleh Debbie Jacobs. Semua referensi Alkitab dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru ©1974 Lembaga Alkitab Indonesia, kecuali disebutkan lain. Saran jawaban terdapat di dalam tanda kurung. Pengajar diasumsikan menggunakan papan tulis atau alat peraga lainnya dalam membawakan pelajaran. Pelajaran ini dapat dilihat di http://www.GoBible.Org/indonesian.

Pendahuluan: Seri pelajaran kita sekarang ini tentang para misionaris besar berfokus pada hidup dan langkah dari para misionaris ini. Tujuannya? Untuk menyimpulkan bagaimana hidup dan langkah mereka diaplikasikan ke dalam hidup kita. Pelajaran kita pekan ini dimulaikan dengan cara yang amat berbeda. Bukannya coba menyimpulkan prinsip-prinsip tertentu dari teladan yang ditinggalkan oleh para misionaris, Yesus langsung menyampaikan prinsip-prinsip tersebut kepada para muridNya. Pertanyaan kita adalah apakah prinsip-prinsip yang sama ini berlaku dalam pekerjaan misionari kita? Mari selami Alkitab dan pertimbangkan hal ini!
  1. Panggilan
    1. Baca Matius 10:1. Perhatikan bahwa kedua belas orang ini dipanggil dan diberi kuasa. Apakah saudara dipanggil oleh Yesus? (Baca Roma 8:28-30. Apakah saudara ingin menyegerakan kedatangan Kerajaan Allah? Apakah dalam kasih saudara menyambut kasih yang Yesus telah lebih dulu tunjukkan kepada saudara tatkala Ia mati bagi dosa-dosa saudara?)
      1. Apabila terpanggil apakah saudara juga secara otomatis diberi kuasa untuk mengusir roh jahat dan menyembuhkan penyakit? (Dalam ayat tersebut jelas bahwa kuasa untuk melakukan hal-hal ini merupakan hal yang terpisah.)
      2. Siapa yang diberi kuasa untuk melakukan hal-hal ini? Saya sudah bertahun-tahun berdoa bagi berbagai orang dan beragam persoalan medis yang mereka hadapi. Namun saya belum pernah mengusir roh jahat atau mendapati seseorang yang nyata-nyata dan seketika disembuhkan oleh doa saya semata. Apakah saya tidak diberi kuasa untuk melakukan hal-hal tersebut? (Baca Yohanes 14:11-14. Ayat-ayat ini mengatakan bahwa kalau saya memiliki iman, saya diberikan kuasa untuk melakukan mujizat-mujizat ini. Saya tidak tahu apakah saya yang kurang iman ataukah karena Allah belum berkehendak menyembuhkan penyakit pada saat tersebut. Barangkali saya tidak cukup memperhatikan apa yang Allah lakukan dalam menjawab doa saya. Contohnya, bulan lalu saya berada di rumah sakit mendoakan seorang yang berusia 85 tahun yang menjadi perokok seumur hidup. Ia akan menjalani pengobatan jantung yang bisa membuat hidupnya berakhir. Ternyata pembuluh darahnya sudah bersih. Apakah doa saya membersihkan pembuluh darahnya, ataukah memang tidak ada lagi sumbatan dalam pembuluh darahnya?)
  2. Perintah
    1. Baca Matius 10:5-6. Apakah perintah ini berlaku bagi kita? (Baca Kisah 1:8. Kita dapati bahwa sejalan dengan waktu sasaran yang akan dijangkau sudah melebar.)
    2. Matius 10:7. Apakah ini yang menjadi pekabaran kita? Ataukah pekabaran ini ditujukan hanya kepada orang Yahudi? (Jika saudara menengok Kisah 1:4-7, pembicaraan antara Yesus dan para muridNya persis sebelum ia pergi ke surga adalah tentang pemulihan kerajaan. Yesus tidak mengatakan bahwa ada pekabaran baru yang perlu disampaikan kepada pendengar yang lebih luas.)
      1. Apakah "Kerajaan Surga" itu? Menurut saudara apa arti yang ada dalam benak para murid manakala mereka menyebutkan "kerajaan" dalam Kisah 1:6 (Para murid tak ayal beranggapan bahwa Yesus akan mendirikan kerajaan di atas bumi. Bahasa dalam Kisah 1:6 tentang "memulihkan" kerajaan "bagi Israel" menegaskan hal itu. Yesus merujuk kepada kerajaan surga – suatu hal yang lain – paling tidak dalam jangka pendek.)
      2. Baca Lukas 17:20-24. Kedatangan kerajaan tersebut tak pelak lagi menjadi topik hangat pada zaman Yesus. Bagaimana Yesus menggambarkan Kerajaan Allah? (Ia menggambarkannya dalam dua cara. Pertama, Ia mengatakan kerajaan tersebut ada "di antara kamu." Kedua, Ia menggambarkan bahwa kerajaan tersebut akan datang seperti kilat yang memancar di seantero langit. Yesus tidak saja ada bersama mereka (Ia membawa kerajaan yang akan datang itu), namun Ia juga memberikan pemahaman akan kerajaan tersebut kepada para murid. Bagaimanapun, akhirnya Yesus akan datang kembali dan mengantarkan kita masuk ke dalam Kerajaan Surga.)
      3. Lantas apa yang perlu saudara bicarakan kepada orang lain terkait pelaksanaan tugas untuk memberitahukan orang lain (Matius 10:7) "Kerajaan Surga sudah dekat?" (Keduanya. Kerajaan yang ada di antara kita dan Kedatangan Kedua.)
    3. Matius 10:8. Bagaimanakah perintah tentang menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati dan mengobati masalah medis ini dikaitkan dengan pekabaran bahwa Kerajaan Surga sudah dekat? (Bukankah ini semua merupakan solusi "kerajaan?" Dengan lenyapnya kematian, kesakitan, ratap tangis dan kepedihan kita melihat Kerajaan Allah. Wahyu 21:3-4)
      1. Apakah yang dibicarakan Matius 10:8 manakala dikatakan bahwa apa yang diterima dengan cuma-cuma harus diberikan dengan cuma-cuma kepada orang lain? (Pekabaran keselamatan dan tersedianya kuasa Roh Kudus. Kita tidak membayar untuk memperoleh perkara-perkara ini, jadi mengapa kita tidak membagikannya secara cuma-cuma kepada orang lain?)
    4. Baca Matius 10:9-10. Bagaimanakah pekerjaan misionaris itu didanai? Haruskah saudara menanggung pengeluaran saudara? (Tidak. Saudara harus dibayar untuk melakukan hal ini.)
      1. Bagaimana kalau saudara memiliki uang dan sanggup menanggung pengeluaran saudara? (Tampaknya asumsi dari ayat ini adalah bahwa sang murid dapat membawa uang dan baju cadangan.)
      2. Apa pendapat saudara tentang Paulus yang dalam 1 Korintus 9 mengatakan bahwa ia berhak mendapat bayaran atas pekerjaan misionarinya, akan tetapi ia bermegah (1 Korintus 9:15) bahwa ia mencari uang sendiri? Jika Yesus mengatakan agar kita tidak membayar sendiri, bagaimana bisa Paulus bermegah tentang membayar sendiri? (Jika saudara membaca 1 Korintus 9, saudara akan dapati bahwa Paulus menganggap dukungan dari orang lain itu suatu hak yang ia lepaskan.)
    5. Baca Matius 10:11-13. Keuntungan apa yang dapat kita peroleh dengan memberi tumpangan kepada seorang misionaris? (Damai sejahtera akan tinggal di rumah saudara.)
      1. Menurut saudara apa artinya ada "damai sejahtera" tinggal di rumah saudara? (Ulasan Adam Clarke [Adam Clarke's Commentary] atas ayat ini menunjukkan bahwa di kalangan bangsa Ibrani istilah ini memiliki "arti yang sangat luas: meliputi semua berkat, rohaniah dan sementara.")
      2. Kalau seorang misionaris memiliki damai sejahtera yang dapat diberikan (atau diambil kembali), apakah yang dikesankan di sini tentang kehidupan seorang misionaris? (Berkat-berkat ini merupakan bagian dari kehidupan misionaris tersebut!)
    6. Baca Matius 10:14-15. Pelajaran apa yang kita tarik tentang saat-saat di mana orang lain menolak pekabaran misionari kita?
      1. Bagaimana kita membedakan antara membuang-buang waktu dan memberi kesempatan kedua kepada orang lain?
        1. Apakah memberikan kesempatan kedua kepada orang lain merupakan pemborosan waktu – dalam artian bahwa kita sudah bisa mengabarkan injil kepada orang yang lain? (Bagi saya, membangun hubungan penting dalam membagikan injil. Jika saya sementara membangun hubungan dan mendapatkan reaksi yang datar, saya perlu memastikan bahwa pekabaran saya akhirnya tidak akan diterima sebelum saya banting setir.)
    7. Baca Matius 10:16. Apa peran Roh Kudus dalam proses kita membuat orang lain bertobat? (Yohanes 16:7-9 mengatakan bahwa Roh Kudus menginsafkan kita akan dosa, kebenaran dan penghakiman.)
    8. Dapatkah kita merancukan peran kita dan peran Roh Kudus?
      1. Mungkinkah peran tersebut dibalik? (Upaya kita perlu bermandikan doa dan kita perlu meminta tuntunan, bantuan dan berkat dari Roh Kudus. Namun tidak berakhir di situ saja. Yesus mengatakan agar kita menggunakan akal saat bekerja untuk menginsafkan orang lain.)
  3. Amaran
    1. Baca Matius 10:21-22 dan Roma 2:9-10. Bagaimana saudara mempertemukan kedua rangkaian ayat ini? Bagaimana bisa "semua orang" membenci kita sementara setidaknya sebagian sudah bertobat? (Menurut saya Yesus sementara mengamarkan murid-muridNya (dan kita juga, sebagai tambahan), bahwa dengan melakukan "pekerjaan Allah" tidak berarti semua orang akan rukun dan damai.)
    2. Baca Matius 10:23. Apakah Yesus sedang memberi mereka harapan palsu tentang KedatanganNya Kali Kedua? Jika saya mendengar perkataan ini, saya akan beranggapan bahwa jika saya menyebarkan pekabaran ini di seluruh negeri saya, Yesus akan datang kembali selagi saya masih hidup! (Sekurang-kurangnya ada dua teori mengenai hal ini. Pertama bahwa "Anak Manusia sudah datang" merujuk kepada kehancuran Yerusalem yang terjadi kira-kira 40 tahun setelah itu. Yang lain adalah bahwa ayat ini sebaiknya diterjemahkan dengan mengatakan bahwa kota-kota tersebut akan "sepenuhnya diajar." Bangsa Israel belum sepenuhnya diajar. Saya berpendapat bahwa Yesus mengirimkan para murid-murid ini dalam perjalanan latihan. Yesus datang kepada mereka dalam kuasa saat Ia mati, bangkit dan menghabiskan waktu bersama mereka. Semua ini terjadi sebelum mereka menyelesaikan pekerjaan mereka di Israel.)
    3. Baca Matius 10:32-33. Apakah saudara malu bersaksi? Malu menjadi misionaris? Janji dan amaran apa yang diberikan kepada kita jika kita menolak tugas ini?
    4. Sobat, bagaimana dengan engkau? Apakah engkau bersedia menjadi misionaris? Bagaimana dengan sekadar bersaksi kepada sesamamu? Jika engkau malu  membela Yesus, bayangkan gambaran bagaimana Yesus malu membelamu!
  4. Pekan depan: Juruselamat yang Penuh Kasihan.

 

FONTE: http://www.gobible.org/indonesian/514.htm



Instale a Barra de Ferramentas com Desktop Search e ganhe EMOTICONS para o Messenger! É GRÁTIS!