sábado, 8 de novembro de 2008

Penebusan dalam Lambang: Bagian 1 - (Imamat 4-6 & 17, Roma 3, 5 & 6) - Penebusan dan Salib Kristus: Pelajaran 6

<--

Penebusan dalam Lambang: Bagian 1

(Imamat 4-6 & 17, Roma 3, 5 & 6))

Penebusan dan Salib Kristus: Pelajaran 6

 

Copr. 2008, Bruce N. Cameron, diterjemahkan oleh Debbie Jacobs.  Semua referensi Alkitab dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru ©1974 Lembaga Alkitab Indonesia, kecuali disebutkan lain. Saran jawaban terdapat di dalam tanda kurung. Pengajar diasumsikan menggunakan papan tulis atau alat peraga lainnya dalam membawakan pelajaran. Pelajaran ini dapat dilihat di http://www.GoBible.Org/indonesian.        

 

Pendahuluan: Sore hari Minggu yang baru lewat saya duduk-duduk di atas bangku memandang danau yang berada di dekat rumah saya. Senja yang indah dan tenang ini membuat pikiran saya terarah kepada Allah dan tempat saya di dalam dunia milik-Nya. Saya memikirkan bagaimana sampai saya percaya adanya Allah, bahwa kekristenan itu benar adanya dan Yesus adalah Mesias. Pelajaran kita pekan ini berbicara tentang hal-hal tersebut. Alasan saya mempercayai adanya Allah adalah karena keteraturan yang saya lihat dalam ciptaan-Nya. Saya menarik pelajaran dari mobil dan rumah yang saya miliki bahwa perubahan terjadi dari yang teratur menjadi kacau-balau, bukan sebaliknya. Allah memberitahukan sebelumnya tentang Mesias lewat lambang-lambang Penebusan. Ini menunjukkan keteraturan Allah. Tiga agama besar di dunia percaya akan cerita pelayanan kaabah, namun hanya Kekristenan yang menghubungkannya dengan Yesus sang Mesias. Hanya kekristenan yang mempercayai kegenapan dari perlambangan ini sebagai penebusan dosa. Kekristenan merupakan agama yang logis, konsisten dan masuk akal. Mari mulaikan pelajaran Alkitab kita agar bisa lebih memahami hal ini!

 


 

1.     Menjauh dari Dosa

 

1.    Baca Imamat 6:1-4. Mengapa semua hal ini disebut ìberubah setia terhadap Tuhan?î Apakah ni terkait dengan tetangga sebelah yang melakukan tindakan tidak terpuji? (Adalah Allah yang mengatakan dalam Sepuluh Hukum bahwa hal-hal ini salah dan merupakan pelanggaran terhadap standar Allah.)

 

2.    Baca Imamat 6:5. Apa langkah pertama untuk mendapatkan pemulihan dari dosa menurut sistem Perjanjian Lama? (Sekalipun hukum Allah dilanggar, Allah ingin agar kita mengembalikan apa yang sudah kita ambil. Kita perlu melakukan upaya perbaikan. Langkah pertama adalah mengakui kesalahan kita dan berusaha melakukan hal yang benar.)

 

3.    Baca Imamat 6:6. Mengapa ayat ini menyebutkan ìsebagaiÖpenebus salah?î Bukankah 20% premi tadi itu untuk membayar penalti? Apa lagi yang diperlukan di sini? (Penalti sebesar 20% tersebut dibayarkan kepada orang yang dicurangi. Tebusan/penalti yang disebut dalam ayat ini dibayarkan kepada Allah.)

 

1.    Jika seekor hewan ìsudah dinilai [menurut harga yang berlaku—BIS]î lalu kenapa harus ìtidak bercela?î Mengapa bukan hewan yang cacat saja yang dibunuh kalau nilainya cukup untuk membayar penalti?

 

2.    Lagipula mengapa harus membunuh binatang? Jadi penaltinya berupa sesuatu yang berfungsi, bukannya yang sudah mati! ìMaaf ya, saya mencuri velg mobil saudara, sebagai penggantinya ini saya berikan batere yang sudah habis isinya.î (Kedua syarat ini tidak akan bisa diterima akal tanpa adanya pemahaman Kristiani tentang Mesias.)

 

4.    Baca Imamat 6:7. Dalam ayat-ayat sebelum ini kita temukan apa yang berlaku umum dalam sistem peradilan. Negara berusaha mengambil manfaat dari tindakan kriminal yang telah dilakukan, mengembalikan apa yang menjadi milik korban, dan mewajibkan pembayaran penalti kepada negara demi tegaknya hukum. Apa yang ditambahkan oleh ayat ini yang di luar kelaziman? (Ada kaitannya dengan hewan yang mati tadi. Sekarang sudah lebih dari soal tindakan kriminal. Secara khusus yang dibicarakan di sini adalah masalah dosa.)

 

1.    Siapa yang mengadakan pendamaian menurut ayat ini? (ìImam harus mengadakan pendamaian bagi orang ituî karena dosanya.)

 

5.    Coba kita telusuri lebih jauh gagasan tentang pendamaian ini. Baca Imamat 4:27-31. Siapa yang menyembelih hewan tersebut? (Orang yang berbuat dosa meletakkan tangannya ke atas kepala hewat tersebut dan menyembelihnya.)

 

1.    Perhatikan bahwa di sini yang dibicarakan adalah dosa yang tidak disengaja. Apakah proses ini akan membuat saudara lebih berhati-hati tentang berbuat dosa di masa yang akan datang? (Saya tidak suka membunuh hewan. Saya memilih untuk menghindar dari dosa.)

 

2.    Apabila saudara mendatangi seorang yang bijak dan mengatakan ìSaya telah melukai seseorang, menurut saudara apa yang harus saya lakukan?î Mungkin ia akan menjawab ìCobalah untuk memperbaiki hal tersebut dan jangan mengulanginya.î Tadi kita telah membahas tentang ganti rugi. Membunuh binantang akan mencegah saya melakukan kesalahan lagi. Begitukah? Apakah itu makna dari pendamaian – mencegah terjadinya kesalahan di masa yang akan datang? Elemen penting apa yang hilang di sini?

 

6.    Baca Imamat 17:11-12. Dalam ayat ini dan ayat yang tadi kita dapati pembahasan tentang perlakuan terhadap darah. Apa peran darah di sini?

 

1.    Mengapa darah menjadi hal yang bisa mendamaikan? (Baca Kejadian 2:15-17. Akibat dari dosa adalah kematian. Allah berkata dalam Imamat bahwa nyawa/hidup berada di dalam darah. Kematian dari hewan menjadi pengganti bagi manusia yang melakukan dosa yang membawa maut. Darah binatang menebus dosa orang itu. Ini sama sekali berbeda dengan ganti rugi atau pencegahan. Tadi kita mengawali dengan mengatakan bahwa dosa adalah ketidak-setiaan kepada Allah, pelanggaran terhadap standar-Nya. Standar-Nya mengatakan bahwa dosa membuahkan kematian.)

 

2.    Penebusan sebagai Nubuatan

 

1.    Tadi kita telah menimbang-nimbang apa yang akan dikatakan oleh seorang yang bijak kepada seseorang yang telah berbuat salah. Menurut hemat saya darah sebagai korban tidak akan pernah terlintas di benak orang bijak tersebut. Apakah ada agama besar dunia yang percaya tentang korban darah bagi kesalahan pribadi? Apakah ada yang percaya atau mengajarkan penebusan?

 

2.    Baca Roma 3:23-26. Bagaimana caranya Alkitab mengemukakan bahwa komponen pendamaian dari sistem kaabah melambangkan Yesus? (Sistem kaabah memperkenalkan gagasan baru bahwa darah binatang dapat membebaskan manusia dari kewajiban memberikan nyawa untuk membayar dosa. Orang tersebut dapat terhindar dari konsekuensi dosa dengan menggunakan pengganti.)

 

1.    Perhatikan bahwa Roma 3:25 mengatakan bahwa gagasan tentang pendamaian ini menunjukkan ìkeadilan.î Begitukah pandangan saudara? Andai saja saya menjadi pengacara dari binatang-binatang tersebut, saya akan menyebut sistem ini ìtidak adil.î

 

3.    Yudaisme tidak lagi menyelenggarakan pengorbanan hewan karena kaabah telah dihancurkan dan tidak dibangun kembali. Apakah hal tersebut bisa diterima sebagai alasan untuk tidak lagi mematuhi prosedur yang begitu jelas dipaparkan demi menghapus dosa? (Baca Keluaran 20:24-25. Upacara korban tidak harus dilakukan di kaabah. Upacara tersebut dapat dilakukan di mezbah yang terbuat dari tanah atau batu.)

 

4.    Apakah Islam, yang mengakui bahwa Perjanjian Lama merupakan wahyu Allah, memiliki pandangan tentang pendamaian yang dilakukan oleh orang lain, bukan oleh orang berdosa itu sendiri?

 

5.    Baca 1 Petrus 1:18-21. Apa yang disebut Petrus sebagai cara yang umum untuk memperbaiki  kesalahan? (Bayar penalty: perak, emas atau uang)

 

1.    Bagaimanakah kesalahan kita diperbaiki? (Oleh darah Yesus.)

 

2.    Perhatikan bahwa Petrus menyebutkan domba yang tanpa cacat atau cela. Tadi saya mengangkat masalah ini dengan mengatakan hal ini tidak masuk akal. Seberapa masuk akalkah hal itu sekarang? (Alasan mengapa Allah menuntut hewan yang sempurna – tanpa cela – adalah untuk menyatakan bahwa Yesus, yang menghidupkan suatu kehidupan yang sempurna, akan mati untuk menjadi tebusan bagi dosa kita.)

 

3.    Apakah sistem kaabah baru diciptakan Allah setelah beberapa waktu lamanya? (Tidak. Ayat ini mengatakan bahwa Allah telah merencanakan hal ini sebelum dunia diciptakan. Ia menempatkan upacara kaabah sebagai lambang untuk mengajar kita tentang rencana keselamatan-Nya bagi umat manusia.)

 

4.    Mengapa tidak cukup dengan kematian binatang? Mengapa Yesus harus mati? Bagaimanakah hal ini disebut keadilan? Andai saya Allah pasti saya akan mengambil hewan ternak, bukannya anak saya! (Ini masih menjadi konsep yang sulit untuk saya mengerti secara logis. Teman ayah saya, Patrick Stevenson, membantu saya untuk lebih mengerti mengenai hal ini. Jika saya melakukan kejahatan yang patut diganjar hukuman mati, saya tidak dapat mengajukan anjing saya atau binatang lain ke pengadilan. Saya tidak dapat mengajukan salah satu anggota keluarga saya. Pengadilan menuntut hidup saya. Kita secara bersama-sama jatuh ke dalam dosa saat Adam dan Hawa berdosa. Saat kita menjadi orang Kristen kita menjadi ìdalam Kristus.î Yesus adalah ìAdam kedua,î dan kita secara bersama-sama menjadi bagian dari Yesus yang hidup, mati dan dibangkitkan ganti kita. Jadi kita mati saat Ia mati. Renungkan Roma 5:12-19 untuk lebih memahami hal ini.)

 

3.    Penerapan

 

1.    Apakah fakta bahwa Yesus menjadi penebus bagi dosa kita memberikan kita kebebasan untuk berbuat dosa? (Baca Roma 6:1-2. Tatkala kita mati bersama Yesus, kita mati bagi dosa. Jika saudara tetap di dalam Yesus, saudara ingin agar terbebas dari dosa.)

 

1.    Jika membunuh hewan akan mencegah saudara berbuat dosa di masa yang akan datang, bagaimana dengan membunuh Yesus?

 

2.    Baca Mazmur 51:3-4. Elemen apa yang ditonjolkan dalam ayat ini? (Allah mengatakan bahwa pelanggaran adalah dosa terhadap-Nya. Pengakuan dosa harus dihadapkan kepada Allah karena Ialah yang diperlakukan salah.)

 

3.    Baca Yakobus 5:13-16. Apakah menurut Yakobus kita perlu mengakui dosa kita kepada sesama orang percaya agar diampuni? Apakah hal ini selaras dengan gagasan bahwa kita berdosa terhadap Allah apabila kita melanggar peraturan-Nya? (Yakobus menuliskan tentang bagaimana sesama orang percaya dapat saling menolong agar bisa terbebas dari dosa. Dengan mengijinkan seseorang yang dipercaya untuk mengetahui bahwa saudara punya masalah pada satu bidang tertentu, orang tersebut dapat memberi dorongan dan menasihati saudara. Ini akan menolong saudara agar terhindar dari dosa. Sebagian orang menyebut hal ini sebagai ìmitra terpercaya.î)

 

4.    Sobat, kekristenan adalah agama dari orang yang berakal. Jika saudara menerima bahwa Perjanjian Lama adalah wahyu Allah kepada manusia, seluruh sistem penghapusan dosa menunjuk kepada Mesias yang datang dan mati untuk menebus dosa kita. Hanya kekristenan yang menerima hubungan logis ini. Maukah engkau dengan teguh berpegang pada apa yang Yesus telah lakukan bagimu? Maukah hari ini engkau jalani dengan percaya bahwa Yesus telah mati bagi dosa-dosamu?

 

4.    Pekan depan: Penebusan dalam Lambang: Bagian 2.

 

FONTE: http://www.gobible.org/indonesian/528.htm