Mengalami Firman Hidup - (1 Yohanes 1, Yohanes 14, Kejadian 1) - Pelajaran 2
Copr. 2009, Bruce N. Cameron, diterjemahkan oleh Hetty Simatupang. Semua referensi Alkitab dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru ©1974 Lembaga Alkitab Indonesia, kecuali disebutkan lain. Saran jawaban terdapat di dalam tanda kurung. Pelajaran ini dapat dilihat di http://www.GoBible.Org/indonesian. Berdoalah agar Roh Kudus menuntun pikiran Anda ketika Anda belajar.
Pendahuluan: Saya berada di California! Selama bertahun-tahun saya mengunjungi California, saya memperhatikan ada sejumlah besar kelompok populasi California yang sangat mementingkan penampilan muda. Kelompok ini menolak proses alami kehidupan dimana bertambahnya usia adalah hal yang dinantikan karena itu membawa kebijaksanaan dan kehormatan. Gantinya, setiap orang mau kelihatan muda selamanya. Mengapa demikian? Saya pikir sebagian besar alasannya adalah kemudaan disamakan dengan kehidupan yang bersemangat. Usia lanjut sama dengan kematian. Masa muda dan kehidupan adalah hal yang menarik dan memberikan semangat. Sementara kematian, membosankan. Pelajaran kita minggu ini menyarankan jalur lain menuju kehidupan (dan masa muda). Apakah Anda seseorang yang mau muda selamanya? Apakah Anda merindukan kebahagiaan hidup? Mari selami pelajaran kita dan temukan lebih jauh lagi mengenai jalan menuju hidup kekal dan masa muda!
I. Saksi bagi Hidup
A. Baca 1 Yohanes 1:2. Minggu lalu kita membicarakan pernyataan Yohanes bahwa Yesus adalah ìFirmanî yang hidup. Sekarang Yohanes menekankan bagian kedua dari kalimat: ìHidupî. Apa pentingnya menyebut Yesus ìHidupî kalau kita sudah menyebut Dia ìFirmanî?
1. Pernahkah Anda mendengar seseorang berbicara mengenai suatu topik dan menyimpulkan bahwa ia tidak menguasai apa yang ia bicarakan? (Yohanes mengatakan kepada kita bahwa Yesus bukan saja memberikan kita pelajaran mengenai hidup (ìFirmanî), tetapi Yesus adalah hidup.)
2. Dari sisi manakah Yesus ìHidupî? (Minggu lalu kita pelajari bahwa Yesus adalah Pencipta kita, yang membuat Dia pencipta kehidupan. Yohanes menyaksikan bahwa Yesus dibangkitkan dan hidup. Itu menunjukkan bahwa Yesus sekarang hidup. Kebangkitan menunjukkan kuasa ìhidupî walaupun kematian sudah terjadi.)
B. Ketika Yohanes menulis didalam 1 Yohanes 1:2 bahwa ìHidup itu telah dinyatakanî, apakah maksudnya? Dua kali ia menggunakan kata ìdinyatakanî. Apakah Anda mengatakan (mengenai orang lain) bahwa ia ìdinyatakanî? (Tidak. Allah dinyatakan kepada manusia. Yohanes mengatakan kepada kita bahwa Allah datang dalam bentuk manusia dan kemudian Allah berkomunikasi dengan manusia-manusia yang lain. ìÖHidup Kekal, yang ada bersama-sama dengan BapaÖ yang telah dinyatakan kepada kamiî. Intinya adalah Allah datang dan dinyatakan kepada manusia.)
1. Apakah yang dikatakan Yohanes mengenai hubungan Yesus dengan Bapa di Surga? (Yohanes tidak ragu-ragu mengenai hal ini. Ia mengatakan bahwa Yesus bersama-sama dengan Allah yang kekal dan kemudian menyatakan diriNya sebagai manusia. Yesus memiliki asalNya di Surga. Anda boleh percaya atau tidak akan hal ini. Anda tidak dapat menggunakan logika, seperti yang dilakukan agama-agama yang lain dan juga sebagian orang, yang percaya bahwa Yesus adalah hanya seorang rabbi yang bijaksana atau seorang yang baik. Kalau Anda berpendapat seperti itu maka Anda menganggap Yesus dan orang-orang terdekatNya sebagai pembohong ulung. Anda sebaiknya membuat lompatan iman atau tidak. Tidak ada jalan tengah disini.)
B. Baca 1 Yohanes 1:3. Pernyataan tambahan apa lagi yang dikatakan Yohanes mengenai Yesus? (Ia mengatakan kepada kita bahwa selain asal Yesus dari surga, Yesus juga adalah ìAnakî Allah. Ia memberikan gambaran Allah Alam Semesta dengan menyebut satu aspek ìBapaî dan aspek yang lain ìAnakî.)
1. Ini adalah hal radikal. Baca Ulangan 6:4. Ini adalah salah satu ayat Alkitab yang paling penting menurut pendapat orang-orang Yahudi dijaman Yohanes. Bagaimana kita menghubungkan ini dengan gambaran Yohanes bahwa Yesus adalah Anak Allah? Bagaimanakah Yesus juga Allah kalau hanya ada satu Allah?
2. Baca Kejadian 1:1-2. Kata Ibrani untuk ìAllahî dalam ayat 1 adalah kata jamak. Apakah yang dinyatakan disini kepada kita mengenai Trinitas? (Dalam Injilnya dan juga surat-suratnya Yohanes memulai sama seperti Kejadian. Di dalam awal buku Kejadian kita lihat Allah memperkenalkan kepada kita pemikiran Trinitas, termasuk memperkenalkan Roh Kudus. Yohanes menerangkan bahwa Trinitas termasuk Yesus sebagai Anak dan Pencipta.)
II. Saksi Sukacita
A. Lihat lagi 1 Yohanes 1:3. Mengapa Yohanes mengatakan ia memberikan kesaksian tentang Yesus? Apakah motifnya? (Supaya pembacanya dapat bersekutu dengan Yohanes.)
1. Yohanes sudah meninggal. Mengapa kita harus perduli? Persekutuan yang seperti apakah yang dimiliki Yohanes? (Yohanes mengatakan persekutuannya cukup unik. Persekutuan Yohanes dengan ìBapa dan AnakNya, Yesus Kristusî.)
B. Perhatikan isi dari kesaksian Yohanes dalam 1 Yohanes 1:3. Ia menghubungkan ìpersekutuanî dengan apa yang telah ia lihat dan dengar. Bagaimanakah itu menolong kita untuk bersekutu dengan Allah Bapa dan dengan Allah Anak, Yesus? (Kalau kita tidak mengerti sifat Allah dan bahwa Yesus adalah Allah, kita tidak dapat bersekutu dengan Allah.)
1. Apakah persekutuan, sehingga kita harus menginginkannya? (Persekutuan adalah mengenal seseorang dengan lebih dekat, menyempatkan waktu dengan seseorang. Yohanes mengatakan, ìLihat, saya mempunyai waktu dengan Yesus. Saya mengenal Dia. Kalau Anda menyempatkan waktu dengan pekabaran ini Anda akan ìmenyempatkan waktuî dengan Yesus dan Anda akan mengenal Dia.î)
a. Apakah Anda bersemangat untuk mempelajari buku ini? Berkesempatan untuk mengenal Yesus dan bersekutu dengan Allah?
C. Baca Yohanes 14:7-9. Yesus mengatakan bila kita mengenal Dia kita mengenal Bapa. Apakah Yohanes menerangkan dengan lebih jauh pernyataan Yesus? (Yesus adalah Allah dan saksi langsung akan hal-hal di surga. Yohanes adalah saksi langsung akan Yesus. Kita memiliki informasi jalur emas murni.)
D. Baca 1 Yohanes 1:4. Bukankah disini dikatakan Yohanes menulis untuk menyempurnakan sukacita Anda gantinya menyempurnakan sukacitanya? Bukankah ia sudah mengenal Yesus. Ia sudah termasuk dalam perkumpulan persekutuan spesial. Ia menawarkan kita untuk menjadi bagian dari persekutan spesial ini!
1. Bayangkan seseorang mengatakan kepada Anda ia akan membawa Anda ke Gedung Putih dan (gratis!) memperkenalkan Anda kepada Presiden Amerika Serikat. Bukankah sudah nyata bahwa maksudnya adalah untuk membuat hari Anda menjadi spesial dan bukan membuat hari Presiden menjadi spesial?
2. Sekarang tingkatkan sejuta derajat dan misalkan Anda dibawa masuk kedalam ìperkumpulanî Pencipta dan Penguasa alam semesta. Apakah ini untuk keuntungan Anda atau Dia?
3. Mengapa Yohanes menggunakan logika terbalik? (Disni ia sedang mengatakan sesuatu yang sangat tidak biasa dan spesial: Allah mau bersekutu dengan Anda. Persekutuan dengan kita memberikan sukacita bagi Allah!)
E. Baca Yohanes 15:15. Hubungan seperti apakah yang Allah mau miliki dengan kita? Apa maksudnya Hidup Kekal bagi kita? (Yesus menyebut kita ìSahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari BapaKuî. Ayat berikut selanjutnya mengatakan bahwa Yesus memilih kita, kita tidak memilih Dia. Ia mau kita datang ke kantor oval (kantor kepresidenan Amerika)!)
1. Bagaimana rasanya menjadi sahabat Allah?
2. Dapatkah Anda lebih bersukacita lagi dalam hidup Anda?
3. Dosa memberikan kesenangan, kalau tidak tak seorangpun akan pernah berdosa. Kalau Anda mempunyai pengalaman dengan dosa yang berat, dapatkah Anda menyaksikan bahwa penurutan kepada Allah memberikan sukacita yang nyata dan kekal?
a. Pikirkan pengalaman Gubernur Carolina Selatan (negara bagian di Amerika Serikat). Kalau ia dapat mengulang sejarah dalam beberapa tahun terakhir, menurut Anda apa yang akan ia lakukan? (Bagi pembaca yang tidak mengetahui, Gubernur telah sangat dipermalukan, mungkin akan kehilangan keluarganya dan kehilangan potensi untuk menjadi Wakil Presiden Amerika Serikat (sebut saja tiga dari banyak lagi masalah lain) karena ia terlibat dalam hubungan seksual dengan seorang wanita Argentina. Menurut Anda apakah sekarang ia memiliki sukacita?
B. Dalam 1 Yohanes 1:4 Yohanes memasukkan dirinya dalam ìsukacita kitaî. Ketika kita memperkenalkan orang lain kedalam lingkaran persahabatan dengan Allah, apakah itu memberikan kita sukacita?
C. Sahabat, maukah Anda menjadi sahabat Allah? Maukah Anda memasuki lingkaran dalam yang paling berkuasa di alam semesta? Maukah Anda memiliki sukacita kekal? Kalau begitu, mari lanjutkan minggu depan dalam perjalanan kita membaca dan mengerti pekabaran Yohanes kepada kita.
II. Minggu Depan: Berjalan di dalam Terang: Berpaling dari Dosa.